"Adel, Shyka! bukain ya anjrit!"
"wowowo, santai dong BuSek. kita berdua tuh mau ngebantu biar bisa balikan. sukses ya Gam!" teriak Adel dari luar.
Agam tersenyum kecil, berjalan santai menuju Chelsea yang masih menggedor-gedor pintu.
"jadi gimana? mau balikan?"
flashback off
"bucin teross sampai mampus!" sindir Adel keras.
puk
"mulutnya Adel," Omel Shyka.
Chelsea berhenti berjalan, menatap sinis kearah Adel,
"biarin bucin, dari pada lo, korban virtual,"
Alleta terkekeh, "kena mental gak tuh Del?"
Adel merubah raut wajahnya menjadi sedih, "anjrit ya lo, tapi bener sih."
Alleta mengelus punggung temannya ini, dari setahun yang lalu Adel mengenal satu cowok secara virtual, tetapi Adel malah di tinggal setelah cowok itu mengenal cewek yang nyata selama satu bulan. hebat kan, yang satu tahun kalah sama yang satu bulan.
"gue mau ke kantin duluan ya,"
Alleta berjalan santai meninggalkan kedua temannya yang lanjut berdebat dengan Chelsea, bahkan warga IS sudah terbiasa dengan kebiasaan mereka yang berdebat du sembarang tempat.
sampainya di kantin, Alleta langsung memesan nasi goreng dan es teh lalu duduk menyenderi di meja yang kosong, kantin cukup ramai saat ini, karena guru yang sibuk rapat membahas ujian sekolah yang akan dilaksanakan angkatan Alleta.
bahkan Kean yang notabene nya sudah mantan OSIS masih saja sibuk. sehingga banyak adik kelas yang tidak mengetahui hubungan mereka dan mendekati Kean secara terang-terangan ataupun menulis surat untuk kekasihnya itu.
"makasih ya mbak jeni," ucap Alleta tersenyum ramah pada penjual kantin tersebut.
Alleta memakan dengan tenang makanannya sampai seseorang menggebrak mejanya dengan keras.
brakk
Alleta memejamkan mata lalu mendongak, satu alisnya terangkat ketika melihat seorang adek kelas yang berdiri di hapadapannya dengan tida orang temannya di belakang gadis itu.
"maksud lo apa?" tanya Alleta tenang.
"kegatelan banget sih lo deketin kak Kean,"
Alleta menyenderkan tubuhnya di kursi sambil bersedekap dada, Ia melirik tag name yang terpampang jelas di seragan gadis itu.
Ziva Aleandra, nama yang indah tapi pemilik namanya yang tidak indah.
"lo bilang apa tadi?" tanya Alleta sambil melirik kearah pintu, disana sudah berdiri Adel, Shyka, Chelsea dan Agam disusul teman-teman sekelasnya.
"lo jangan kegatelan deketin pacar gue!"
"pacar?" tanya Alleta menahan tawa, Ia berdiri dari duduknya dan melangkah mendekat kearah Adek kelas itu.
"ada yang lucu? kak Kean pacar gue, dan lo jangan deket-deket dia,"
"lo gak tau gue?" tanya Alleta pelan.
Ziva tersenyum sinis, "lo pembuat onar di sini,"
"bener sih, tapi lebih dari itu."
"gak sangka ya. sekarang adek kelas segaktau diri kayak lo, gue akui keberanian lo labrak gue,"
"tapi sayangnya lo salah cari lawan, pertama lo ganggu acara makan gue, kedua lo ngatain gue kegatelan dan ketiga lo ngaku-ngaku pacar Kean."
Ziva gelagapan, aura kakak kelas di depannya saat ini menakutkan, tapi bukan Ziva jika langsung menyerah begitu saja.
YOU ARE READING
PSEUDO (END)
Teen Fictionhidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga. ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
PSEUDO 31
Start from the beginning
