15. Gone

1.5K 337 129
                                    

Lagunya bisa klian download dulu ya. Enjoy~!

1 Minggu Kemudian

Malam yang sunyi, bulan sabit yang menyembunyikan sebagian cahanya, bintang-bintang yang bertabur di langit malam itu juga tidak memancarkan sinarnya seperti biasa. Dinginnya angin malam yang berhembus menembus hingga ke tulang Puteri Elmeira. Gadis itu malam ini pergi menuju penjara bawah tanah yang ada di bagian Istana Barat, dengan pakaian tidurnya yang berwarna putih.

Puteri Elmeira belum mengunjungi Pangeran Sunghoon sejak hari itu, hari dimana adik iparnya diberikan hukuman. Sudah satu minggu ini, gadis itu melihat anggota Pangeran tidak lengkap. Biasanya mereka selalu bertujuh dengan penuh canda tawa, kini mereka hanya bereenam, dengan suasana yang sangat suram. Mereka benar-benar merasa kehilangan sosok seorang Pangeran Sunghoon. Karena mereka bertujuh sudah terbiasa melengkapi kekurangan satu sama lain, dan saat salah satu anggotanya hilang, suasananya akan sangat berbeda.

"Kata Pangeran Heeseung penjaranya ada di ujung, disini benar-benar gelap ternyata, bahkan jarak obor satu sama lain sekitar dua meter." Puteri Elmeira berbicara sendiri.

"Pangeran Sunghoon," bisik Puteri Elmeira saat sampai di depan penjara tempat Pangeran Sunghoon di kurung.

Puteri Elmeira semakin prihatin melihat keadaan adik iparnya itu, wajah yang pucat, bibir yang pucat dan kering, rambut yang berantakan, luka di punggungnya yang belum juga kunjung sembuh. Ditambah sekarang dia terlihat kurus kering, karena benar-benar tidak ada makanan ataupun minuman yang masuk ke dalam perutnya.

"Puteri...Elmeira? Kaukah itu?" lirih Pangeran Sunghoon hampir tidak terdengar. Kedua matanya tidak bisa melihat dengan jelas, karena dikitnya cahaya.

"Iya, bagaimana bisa kau menjadi kacau seperti ini Pangeran?" ujar Puteri Elmeira cemas.

"Aku....baik-baik.....saja," jawab Pangeran Sunghoon pelan.

"Apanya yang baik-baik saja, aku membawa beberapa roti dan air, kau bisa memakannya selagi tidak ada pengawal," ucap Puteri Elmeira. Baru beberapa detik Puteri Elmeira berkata seperti itu, datang seorang pengawal.

"Siapa kau?!" teriak pengawal yang baru datang.

"Puteri Elmeira, calon Ratu. Kau ingin menangkapku? Boleh saja, tapi mungkin hidupmu tidak akan aman setelah ini," jawab Puteri Elmeira angkuh, dan bangkit dari duduknya.

"Maafkan saya Yang Mulia, saya tidak mengenali anda. Tapi perintah Yang Mulia Raja Erick, tidak ada yang boleh memberikan makanan ataupun minuman kepada penjahat itu." Pengawal itu berlutut dengan satu lututnya, kakinya bergetar ketakutan

"Siapa yang kau sebut penjahat?! Adikku?!" bentak Puteri Elmeira.

"Maafkan saya Yang Mulia." Pengawal itu semakin bergetar ketakutan.

"Sekarang kau kuberi pilihan, ingin mengusirku dari sini dan tidak membiarkan Pangeran Sunghoon makan tapi hidupmu dan juga keluargamu terancam, atau kau yang pergi dari sini dengan membawa ini dan membiarkan Pangeran Sunghoon makan?" tawar Puteri Elmeira sembari mengguncangkan kantong yang cukup besar berisi kepingan emas di tangan kanannya.

Pengawal itu memilih pilihan yang kedua, karena posisi dia saat ini serba salah. Lagipula tidak ada pengawal lain yang melihat hal itu, sehingga seharusnya hal ini tidak sampai di telinga Raja kan. Pengawal itu pergi dengan membawa kantong yang berisi kepingan emas dari Puteri Elmeira.

Elmeira's Love   ||Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang