4. Dandelion

2K 362 50
                                    

Aku rekomendasiin lagu ini ya buat chapter ini, karena artinya ada yang relate sama chapter kali ini.

Malam ini adalah malam dimana Puteri Elmeira dan Pangeran Jay akan melarikan diri dari istana Louciana. Pangeran Jay juga meminta tolong Perdana Menteri untuk membantunya, dengan mengatakan kepada Raja Erick bahwa dia akan tinggal di rumah Perdana Menteri selama beberapa hari. Kemudian dia dan Puteri Elmeira akan berangkat dari sana dengan kuda milik Perdana Menteri, danmeninggalkan kudanya di rumah pamannya itu. Raja tidak akan curiga karena Perdana Menteri adalah adiknya sendiri, dan Pangeran Jay memang suka tinggal di rumah Perdana Menteri sejak kecil, dia lebih dekat dengan pamannya dibanding ayahnya sendiri. Pangeran Jay juga sering mendapatkan ajaran tentang teknik pedang dan pengetahuan tentang perang dari pamannya itu.

Sedangkan Puteri Elmeira akan berpura-pura tidak enak badan dan tidur cepat malam ini. Kemudian saat semua pelayan sudah pergi, dia akan menyelinap keluar dengan pakaian pelayan istana dari salah satu pelayan yang sudah dia bayar. Saat Puteri Elmeira keluar dari kamarnya, jantungnya terasa seperti mau lepas, dia harus menghindari beberapa pengawal, tapi untungnya dia menggunakan jubah dengan topi sambungan yang cukup panjang, sehingga wajahnya bisa sedikit tertutup. Dan karena pakaian milik pelayan istana itu, tidak ada pengawal yang curiga dengannya, mereka berpikir bahwa dia hanyalah pelaya yang ingin keluar sebentar untuk membeli sesuatu. Dia bisa merasakan keringat dingin di dahinya, ini lebih menyeramkan daripada ancaman kakaknya beberapa hari lalu.

"Hanya tinggal beberapa pintu lagi, aku akan keluar dari lingkungan istana." ujar Puteri Elmeira. Namun sialnya dia harus bertemu sekumpulan prajurit yang sedang berpatroli di sekeliling istana. Melihat itu Puteri Elmeira langsung bersembungi dibalik dinding. Dia menunggu para prajurit melewatinya dahulu, baru dia bisa keluar.

"Huuuhhh, tidak apa-apa Elmeira, kau pasti bisa." Puteri Elmeira menarik nafas panjang dan berusaha menenangkan dirinya sendiri. Para prajurit itu sudah melewati dinding tempat dimana Puteri Elmeira bersembunyi. Elmeira melihat kembali keadaan sekitar, dan para prajurit itu sudah berjarak sekitar 5 meter darinya.

"Aman." Ucap Puteri Elmeira, lalu keluar dari persembunyiannya. Saat dia baru berjalan beberapa langkah.

"KREEK" ya dia tidak sengaja menginjak ranting pohon, Elmeira merapatkan bibirnya dan mengerjapkan matanya. Salah satu prajurit mendengarnya dan menoleh ke belakang, namun untungnya Puteri Elmeira sudah bersembunyi sedetik lebih cepat. Saat prajurit itu memastikan bahwa tidak ada siapapun disana, dia kembali menghadapkan tubuhnya ke depan dan kembali menjalankan tugasnya. Elmeira dengan cepat mengambil kesempatan itu dan segera pergi dengan cepat melewati beberapa pintu terakhir, kemudian dengan cepat dia menuju ke rumah Perdana Menteri.

"Hah, hah, hah." nafas Puteri Elmeira terengah-engah. Dia harus berlari cepat dengan jantung yang juga berpacu cepat. Dengkulnya terasa sangat lemas, sehingga dia hanya bisa tersungkur lemah.

"Astaga Puteri, kau tidak apa-apa?" tanya Pangeran Jay yang sudah menunggunya di depan rumah Perdana Menteri, dia juga menggunakan jubah, dan kuda milik Perdana Menteri yang sudah disiapkan untuk perjalanan mereka.

"Ambilkan dia minum cepat!" perintah Pangeran Jay melihat gadis yang dia cintai itu mengeluarkan banyak keringat dingin dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Ini, minum, pelan-pelan," ucap Pangeran Jay sambil duduk di samping Puteri dan memberikannya gelas berisi air itu. Puteri Elmeira meminum air itu dan mengatur nafasnya.

Elmeira's Love   ||Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang