5. Fated to Love You

1.9K 355 60
                                    

Kalian bisa dengerin lagu yang aku rekomendasi di atas ya, kalo punya pilihan lagu sendiri, ya silahkan. Enjoy!

"Mungkin aku hanya ditakdirkan untuk mencintaimu, bukan untuk memilikimu."

Puteri Elmeira hanya bisa menangis, hatinya terasa tersayat. Apakah cinta memang sesulit ini? dia merasa ini tidak adil untuknya. Hatinya serasa tersayat ribuan belati, padahal dia hanya egois kali ini, tapi keapa semuanya menjadi sangat kacau. Apakah dia memang tidak diperbolehkan untuk egois? Atau dia memang tidak diizinkan untuk bahagia?

Hari sudah semakin gelap, tapi Puteri Elmeira hanya mengurung dirinya di kamar, tidak ada satupun lilin yang dinyalakan, karena Puteri tidak mengizinkan satupun pelayan memasuki kamarnya. Dia sudah mendengar kabar bahwa Pangeran Jay mendapatkan hukuman pengurungan hingga hari pernikahannya dan Pangeran Heeseung terjadi. Ini tidak adil, kenapa hanya Pangeran Jay yang mendapatkan hukuman itu? padahal dia juga bersalah, seharusnya dia juga dihukum untuk ini. Itulah kenapa dia tidak ingin keluar dari kamarnya sama sekali dan memilih mengurung dirinya sendiri tanpa satu lilinpun, supaya dia bisa merasakan apa yang pria itu alami. Elmeira berpikir bahwa mereka melakukan kesalahan itu berdua, maka hukumannya juga harus dijalankan bersama.

"Apa Puteri Elmeira ada di dalam?" tanya Pangeran Heeseung kepada salah satu pelayan yang baru keluar dari kamar Puteri Elmeira sambil membawa makanan yang masih utuh, tidak berkurang sama sekali.

"Iya Yang Mulia." Jawab Pelayan itu.

"Berikan makanannya, saya akan membawanya lagi ke dalam kamar Puteri." Perintah Pangeran Heeseung. Kemudian pelayan itu memberikan makanan Puteri Elmeira kepada Pangeran itu, dan Heeseung pergi masuk ke dalam kamar Puteri Elmeira. Kamranya benar-benar gelap, tidak ada satupun lilin yang nyala.

Dia melihat samar-samar gadis itu duduk sendirian di samping ranjangnya, memeluk kedua lututnya, menenggelamkan wajahnya di atas kedua lututnya. Dia bahkan belum melepaskan jubahnya sama sekali, Puteri Elmeira juga masih menggenggam erat bunga Anyelir yang sudah hancur itu.

Hati Pangeran Heeseung sedikit tersentuh melihat keadaan tunangannya itu, dia sedikit tidak tega dengan gadis itu. Pangeran Heeseung menghampiri Puteri Elmeira, dan duduk di hadapan sang Puteri, meletakkan makanan yang dia bawa di sampingnya. Kemudian dia memegang tangan kanan tunangannya itu pelan.

"Makanlah sedikit, jika kau tidak makan dan terus menangis bagaimana kau akan bertemu Jay nanti." ujar Pangeran Heeseung, lalu menatap Puteri Elmeira dengan sedikit tatapan simpati.

Elmeira hanya mengangkat kepalanya, matanya yang sembab menatap pria yang ada di hadapannya itu. Tengkuknya sekarang terasa sangat berat dan hatinya merasa sangat bersalah dengan tunangannya itu, bagaimana bisa pria itu malah menjadi lembut setelah kejadian ini?

Pangeran Heeseung menarik tubuh tunangannya itu ke dalam pelukannya setelah melihat tatapan rasa bersalah di mata gadis itu. Tangan kanannya mengelus surai Puteri Elmeira, dan menenangkannya.

"Kau bisa menangis di pelukanku sepuasnya, aku tidak akan marah. Jangan merasa bersalah, karena aku sudah tahu hal ini akan terjadi." Ujar Pangeran Heeseung dengan lembut. Dia memang tidak marah dengan kejadian ini, karena sejak awal dia tahu siapa yang dicintai tunangannya itu.

"Terimakasih dan maaf, karena aku belum bisa menerimamu." Lirih Puteri Elmeira dalam pelukan Pangeran Heeseung, kemudian dia mulai menangis lagi. Heeseung semakin memeluknya dengan erat, seolah-olah dia juga ikut merasakan sakit hati yang dirasakan oleh tunangannya itu, padahal disini seharusnya dia yang tersakiti.

Elmeira's Love   ||Completed✓Where stories live. Discover now