6. Wedding Day

2K 337 43
                                    

Kalian bisa sambil dengerin musik yang udah aku taro di atas ya, mungkin kalian bisa download dulu biar bisa dengerin sambil baca. Enjoy!

"Mungkin aku memang sudah memiliki ragamu, tapi hatimu belum menjadi milikku."

Seluruh Istana Louciana hari ini sangat sibuk, ya inilah hari yang dinanti-nantikan oleh kedua pihak Kerajaan. Hari pernikahan Putera Mahkota Heeseung dari Kerajaan Louciana dengan Puteri Elmeira dari Kerajaan Erish. Para tamu undangan sudah mulai berdatangan, acra Pernikahan dimulai di pagi hari.

Seluruh anggota kerajaan juga sudah berada di aula Pernikahan untuk menyambut para tamu yang sudah berdatangan. Pangeran Jake bermain biola dan Pangeran Ni-Ki bermain piano, alunan nada yang mereka mainkan membuat para tamu terkagum-kagum dengan talenta mereka. Pendeta sudah berada di altar, bersama dengan Pangeran Heeseung yang terlihat gagah mengenakan pakaian khususnya dan mahkota miliknya, menanti sang mempelai wanita memasuki aula pernikahan.

Sudah saatnya mempelai wanita yaitu Puteri Elmeira memasuki aula pernikahan, dengan diiringi alunan musik yang dimainkan Pangeran Jake dan Pangeran Ni-Ki. Puteri Elmeira tampak sangat cantik dengan gaun putih panjang, dengan hiasan renda di roknya. Di kepalanya terpasang tiara kecil namun terlihat mewah, disertai kain putih transparant yang terpasang di rambut bagian belakang, seikat bunga baby breath dibawanya di tangan kirinya. Kecantikan dan keanggunan Puteri Elmeira membuat para tamu tidak bisa melepaskan pandnagan mereka. Berjalan berdampingan bersama kakak laki-lakinya, Putera Mahkota Nicholas, tangan kanan Puteri Elmeira memegang tangan kiri sang kakak.

"Berikan tangan anda Pangeran, saya akan menyerahkan tangan adik saya sekarang." Ucap Pangeran Nicholas. Pangeran Heeseung memberikan tangan kirinya, lalu Pangeran Nicholas memberikan tangan kiri adiknya yang dia pegang tadi. Pangeran Nicholas menuju tempat duduknya setelah memberikan sang adik kepada calon adik iparnya itu.

Puteri Elmeira meletakkan bunganya, kemudian kedua mempelai itu berhadap-hadapan, saling menatap mata, dan kedua tangan mereka saling berpegangan satu sama lain. Sang Paus mulai menuntun kedua mempelai mangucapkan janji suci.

"Sebelum saya mulai, izinkan saya bertanya kepada para tamu yang hadir disini, apakah ada yang keberatan dengan pernikahan ini? Jika ada, anda bisa mengatakannya sekarang." Ujar Paus sebelum memulai upacara pernikahannya. Dan tidak ada satupun Raja, Ratu, Pangeran, Puteri dan tamu lainnya yang keberatan dengan pernikahan ini.

"Baiklah, jika tidak ada, saya akan melangsungkan pernikahan ini saat ini juga." lanjut Paus itu di hadapan kedua mempelai.

"Yang Mulia Pangeran, silahkan ikuti kata-kata saya." Ujar Paus lagi. Sang Paus mulai mengatakan janji sucinya, kemudian diikuti oleh Pangeran Heeseung.

"Elmeira Levaron, aku mengambil engkau menjadi seorang istriku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus." Ucap Pangean Heeseung, sambil menatap mata sang mempelai wanitanya itu.

"Sekarang Yang Mulia Puteri, sialhkan mengikuti kalimat yang akan saya ucapkan." Ujar Paus lagi setelah Pangeran Heeseung selesai mengucapkan janji sucinya.

"Heeseung Deshington, aku mengambil engkau menjadi seorang suamiku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus." Ucap Puteri Elmeira dengan menatap lurus mempelai prianya itu, yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Elmeira's Love   ||Completed✓Where stories live. Discover now