hidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga.
ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
"Papa saya selalu melakukan kekerasan kepada Mama saya karena Papa masih cinta sama Mama kamu! sampai Papa saya mati karena sengaja membuat keluarga kamu kecelakaan."
"tapi ternyata? kamu sama kakak kamu masih hidup, DAN SAYA GAK AKAN MEMBIARKAN KALIAN HIDUP TENANG KARENA SUDAH MEMBUAT KELUARGA SAYA HANCUR!"
Alleta menunduk mendengar teriakan yang keluar dari mulut Reiynard.
"saya tidak akan membiarkan kalian bahagia diatas kehancuran keluarga saya, tapi dengan bodohnya adik saya malah memberi tahu kamu siapa pelakunya,"
Alleta memberanikan diri menatap mata Reiynard, mata yang dulu selalu menatap dirinya lembut kini berubah menjadi tatapan penuh kebencian.
Alleta tersenyum,
"Kakak bilang tadi Letta sama bang Trio bahagia?"
"BAGIAN MANA KALO KITA KELIATAN BAHAGIA SETELAH DITINGGAL PERGI SAMA ORANG TUA? bagian mana kak?"
"aku yang masih kecil harus membiasakan diri karena gak ada Mama sama Papa, Bang Trio yang harus ngurus perusahaan pas umurnya remaja, dia dipaksa buat jadi dewasa di umur remaja dimana harusnya dihabiskan buat senang-senang. disaat orang lain bahagia sama orang tuanya, Letta?" Alleta kembali menangis.
"harusnya Letta disini yang dendam sama keluarga Om Rama termasuk Kak Reiy karena sudah membunuh orang tua Alleta. dan harusnya kak Reiy sadar kalau ini bukan salah keluarga Alleta, kenapa Om Rama gak buka hati aja? kenapa malah ngerusak keluarga yang udah bahagia?"
Reiynard berdecih sinis, "karena keluarga kamu bahagia, maka dari itu Papa saya nglakuin semua itu, biar kalian ikut ngerasain."
Alleta menunduk, meremas bajunya kuat. "harusnya Kakak bersyukur karena masih ada Mama, tapi Kak Reiy malah sibuk bales dendam sama Alleta dan Bang Trio. kenapa Kak?"
"Karna saya akan bisa bersyukur kalo kamu sama Kakak kamu ikut mati Alleta,"
"baru kali ini aku lihat cowok sebrengsek Kakak," desis Alleta tajam.
plak
"jaga ucapan kamu Letta. kenapa saya gak bunuh kamu dari dulu aja." balas Reiynard tajam.
Alleta meluruh kelantai sambil memegang sebelah pipinya, kenapa Ia tidak bisa membenci Reiynard? Ia hanya merasa kecewa yang sangat besar untuk cowok itu. bayangan perlakuan lembut Reiynard kepada dirinya membuat dirinya merasakan sakit yang dalam.
"KAK REIY!" teriak Adel langsung berjalan cepat kearah Alleta, memeluk tubuh cewek itu.
bugh
Kean langsung meninju wajah Reiynard, hatinya juga ikut sakit mendengar tangisan kekasihnya, apalagi melihat Alleta yang ditampar oleh Reiynard.
"brengsek, lo yang harusnya mati!" ujar Kean penuh penekanan.
Reiynard tidak diam, dia juga membalas pukulan Kean hingga Kean sendiri kewelahan, sekeras apapun melawan Kean tetaplah murid SMA, dibandingkan dengan Reiy lebih banyak keahlihan bertangun Reiynard dari pada Kean.
sementara disisi lain,
"maafin keluarga gue Letta, maaf."
"gue emang gak cocok jadi sahabat lo, keluarga gue udah nyelakain lo, maaf Letta."
Alleta menatap Adel yang masih memeluknya, Shyka juga ikut meneteskan air matanya.
"Adel, lo sahabat terbaik gue, bahkan lo nekat buat ngasih tahu gue hal ini lewat teka-teki, disisi lain lo dapet ancaman dari Kak Reiy, gue emang agak kecewa sama lo, tapi lo tetep sahabat baik gue."
bugh
pukulan terakhir Reiynard berikan pada perut Kean membuat cowok itu membentur sofa.
Alleta mengalihkan pandangannya, menatap Kean yang meringis kesakitan, cewek itu segera menghampiri Kean.
"gue udah bilang jangan ikut campur Kean, cukup gue. gue gak mau lo kenapa-napa." ucap Alleta sambil memeluk Kean.
"gue gak bisa biarin lo nangis Letta, cowok kayak dia emang pantes mati." balas Kean, matanya menatap Reiynard dengan kilatan marah.
Reiynard tersenyum sinis, diam-diam tangannya mengambil sebuah guci yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia melangkah pelan kebelakang Alleta, tidak ada yang menyadari apa yang dilakukannya, Adel masih berada di pelukan Shyka, setelah ini dendamnya akan tuntas walaupun masih ada Trio yang hidup.
tak lama Adel melepaskan pelukannya, matanya terbelalak menatap Kakaknya yang sudah siap melemparkan guci kearah Alleta.
"Alleta awas!" teriak Adel dan Shyka bersamaan.
Alleta berbalik lalu memejamkan mata kala melihat Reiynard yang siap menjatuhkan guci kearahnya.
pranggg
"ANGKAT TANGAN!"
mendengar suara polisi yang datang, seseorang tersenyum sebelum memejamkan mata, Ia bisa melihat dan sedikit mendengar orang-orang yang memanggilnya. namun kegelapan menariknya hingga Ia tidak bisa melihat atau mendengar apapun.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.