AETERNUM | BAB 11 - Cruel

31 10 8
                                    

"Eh Xavier udah dateng? Sini masuk dulu."

Xavier tersenyum kecil dan mengangguk saat wanita paruh baya itu menyuruhnya masuk ke dalam. Ia menatap jam di tangannya, masih pukul 06.20. Ternyata hari masih cukup pagi juga ya?

"Karina sedang mandi, kamu bisa tunggu sebentar kan?"

"Gapapa kok tante, Xavier tungguin. Tenang aja."

Wanita itu tertawa. "Beruntung banget Karina punya kamu. Oiya, kamu udah sarapan?"

Xavier menggeleng ragu sebagai jawabannya. "Yaudah, tante udah masak nasi goreng seafood tuh, makanan kesukaan kamu."

Pada akhirnya, Xavier menunggu Karina yang sedang bersiap sembari menatap interior rumah pacarnya. Dulu, Xavier sering main disini bersama Karina, sebelum pada akhirnya Xavier pindah karena insiden perceraian kedua orangtuanya.

Karina adalah sahabat kecilnya. Mereka selalu main bersama dan sekarang malah jadi sepasang kekasih, lucu juga yaa terkadang kalau kisah hidup itu.

"Nunggu aku lama ya?" Dengan reflek, Xavier menurunkan ponselnya dan menatap Karina yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. "Enggak, biasanya kamu dandan sampe setengah jam, Tapi sekarang ..." Xavier menatap jam di ponselnya, "Cuma 10 menit, rekor!"

Tidak sebentar ia bersama dengan Karina, mereka tumbuh bersama saat mereka kecil. Xavier mengetahui apa kebiasaan Karina, apa yang sering dilakukannya, apa makanan favoritnya. Termasuk, berdandan hingga berjam-jam mungkin?

"Kamu gak dandan aja udah cantik, ngapain harus dandan sih?" Karina tertawa, ia mengalungkan kedua tangannya ke tengkuk Xavier. "Mulut kamu manis banget sih, jadi pengen cium."

Xavier mendekatkan wajah mereka, namun tak lama kemudian Karina membekap mulutnya. "Ada Mama, bisa abis ntar aku."

"Perlakuan manis kamu bikin aku jatuh cinta sama kamu kesekian kalinya, makasih sayang. I love you!" Ujar Karina sembari tersenyum, menatap wajah sempurna kekasihnya dengan jarak yang dekat seperti ini.

"I love you too!"

"KARINA! XAVIER! SARAPANNYA UDAH SIAP!  BURUAN SARAPAN."

"IYA MA!" Keduanya terkekeh lalu berjalan bersamaan ke arah ruang makan. 

🍁🍁🍁🍁

"Halo Tuan Puterinya aku."

Langkah Auryn terhenti saat melihat seseorang yang sudah berdiri sembari menyenderkan tubuhnya di motornya. Dengan terpaksa Auryn menyunggingkan senyumnya, buat apa orang itu datang sepagi ini?

"K-kamu disini? Dari kapan?"

Mateo dengan santainya terkekeh. "Dari lo manggilin tukang sayur di depan komplek."

Mulut Auryn terbuka, ia menatap Mateo dengan pandangan tidak percaya. "Really? Selama itu?"

"Gak lama sih menurut gue, cuman satu jam."

CUMAN? Satu jam itu bukan waktu yang sebentar dan Mateo rela menungguinya dengan waktu segitu? Fix, Mateo sudah gila.

"Demi tuan puterinya Pangeran Kodok apasih yang gak akan pangeran lakuin, Tuan Puteri."

Mateo menepuk-nepuk motornya. "Berangkat bareng yuk!"

Auryn menghembuskan nafasnya, ia tidak mungkin menolak orang yang sudah menungguinya selama itu. Sebelumnya, Mateo juga sudah bilang kemarin malam ingin berangkat bersama dengan Auryn. Tapi, Auryn tidak pernah menduga Mateo akan senekat ini.

AETERNUM Kde žijí příběhy. Začni objevovat