AETERNUM | BAB 5 - Sometimes.

33 10 2
                                    

Playlist : I Know What You Did Last Summer - Shawn Mendes ft Camila Cabello.

Jantung Auryn berdebar. Bukan hanya syok saja ketika melihat kejadian itu, hati Auryn juga sakit melihat itu. Auryn meremas kaus yang ia pakai, dengan berani ia menerobos hujan lebat yang membasahi jalanan di malam ini.

Ia melihat Xavier berbuat hal yang tak senonoh dengan konteks hal yang seharusnya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah dengan Karina dan satu wanita lain, hal itu membuat Auryn syok sekaligus sakit hati.

"Auryn!"

Auryn tak mengindahkan panggilan itu, ia tetap berjalan menerobos hujan. Yang ia pikirkan adalah bagaimana cara dia untuk menata hatinya lagi.

"Stop atau gue marah."

Perempuan itu membalikkan tubuhnya, ia menatap Xavier yang juga sudah basah dengan hujan. Seperti biasa, bukan Xavier namanya jika menghadapi masalah tanpa emosi.

"Aku udah bilang, aku bakalan lupain apa yang aku udah liat tadi."

Xavier melangkah maju untuk mendekat ke arah Auryn, Auryn yang melihat itu dengan reflek mundur ke belakang. Untungnya saja Xavier langsung menahan Auryn saat ingin pergi.

"Apa tujuan lo ke apartemen gue? Gue ga minta lo kesini, gue juga ga minta lo buat beresin apartemen gue."

"JAWAB ANJING! APA!" Xavier meremas rambutnya yang basah, ia sedang kalut sekarang.

"Mama dateng buat ngejengukin kakak, itu tujuan aku kesini."

Laki-laki itu terdiam. Pikirannya benar-benar kalut. Bukan karena Auryn, tapi ia takut Auryn akan membocorkan kejadian ini kepada orang banyak, hanya itu yang ia takuti.

"Kalau kakak pingin marahin aku, nanti aja dulu. Sekarang, mama udah nunggu kakak."

Auryn mulai berlari sembari menerobos hujan. Namun, lagi-lagi Xavier menahan lengannya. "bareng sama gue." Lagi-lagi Auryn dibuat terkejut dengan Xavier.

Auryn akhirnya mengikuti karena takut Xavier marah jika tidak mengikutinya. Xavier memutuskan untuk membawa mobilnya. Malam ini sedang hujan deras dan Xavier sengaja membawa Auryn dengan mobil agar mereka tidak curiga. Jika tidak ada mereka, Xavier juga tidak peduli.

Walaupun tahu alasan Xavier kenapa kakaknya itu membawanya pulang bersama, Auryn tetap senang. Ia senang bisa duduk berdampingan dengan orang yang ia cintai. "Pake jaket gue."

"Hah?" Xavier berdecak, ia melemparkan jaket denim miliknya untuk dipakai oleh Auryn. "Lo pake, biar papa gak curiga kalau gue nelantarin lo."

"Oh ..." Sempat senang dengan perhatian yang diberikan Xavier, tapi ternyata ada maksud lain. Auryn tersenyum kecut, namanya juga Xavier.

Suasana tiba-tiba menjadi hening, Auryn sedang fokus menatap jalanan yang sedang basah melalui kaca mobilnya sementara Xavier sedang sibuk menyetir mobil. Sebenarnya lebih baik hening seperti ini, dibandingkan harus dihadapi dengan suasana yang mencekam ketika Xavier sedang kesetanan.

"Soal tadi, jangan bilang ke siapapun."

Auryn menoleh, ia menaikkan satu alisnya. "soal kakak ngelakuin itu-itu sama dua cewek? Termasuk Kak Karina?"

Xavier mengangguk. "jangan bilang atau lo dapet konsekuensinya."

Sepertinya susah sekali bagi Xavier untuk mengucapkan kata tolong. Ketika sedang butuh bantuan bukannya mengucapkan kata itu malah mengancam. Sudah dibilang, ini adalah Xavier. Jadi, jangan heran.

"Lo masih mau duduk disitu?" Lamunan Auryn tersentak saat Xavier mengejutkannya.

"Kita udah sampe." Netra Auryn menatap banyak tanaman cantik disini. Ternyata benar, mereka sudah sampai rumah.

AETERNUM Where stories live. Discover now