"lo ikut gue,"

"ogah!" tolak Alleta langsung berlari menuju kelasnya.

Kean mengejar, masih ingat kan? Ia tidak akan pernah membiarkan Alleta dekat dengan cowok siapapun itu kecuali keluarga Alleta sendiri.

***

bel tanda mulai pelajaran terakhir sudah berbunyi, di depan sudah ada Bu Syah yang duduk dengan anggunnya, sementara para murid tengah mengumpulkan buku tugas mereka.

"Del! buku gue gak ada! perasaan tadi pagi tuh udah gue masukin tas."

Adel menoleh, ikut melihat isi tas Alleta, "lo cuma bawa buku tulis 2?"

"lo kan tahu, gue kalo bawa cuma pelajaran yang ada tugas."

"kenapa?" tanya Shyka sambil menoleh kearah Adel dan Alleta.

"Letta lupa bawa buku," jawab Adel.

Shyka tersenyum, "mau Shyka bantu?"

"bantu apa?" tanya Alleta.

berdecak sebal, "mau nggak?"

Alleta menatap Adel ragu, namun ketika Adel menganggukkan kepalanya Alleta dengan ragu menajwab "o-oke,"

Shyka kembali tersenyum, tangannya terngkat keatas.

"kenapa Shyka?"

"ini Bu, Letta lupa bawa buku yang ada tugas dari Bu Syah," ucap cewek itu.

Alleta meringis, "tolol banget, bukan temen gue."

sementara Adel tengah mengelus dadanya, "sabar sabar, huuft sabar."

"oke, kamu ibuk hukum bersihin gudang sekolah,"

"loh- kok? Bu, gudang sekolah besar loh Bu, saya mana kuat. kenapa gak Dilan aja,"

Kean berdiri, berjalan santai kearah Bu Syah membuat semua pandangan mata mengikuti arah langkah cowok itu. beberapa bisikan mulai terdengar.

"kayaknya Letta bakal diselamatin Kean dari hukuman deh," ujar Murid A

"kapan gue punya pacar kayak Kean?" sahut yang lain.

Adel mendekat kearah Alleta, "Kean beneran mau gantiin hukuman lo atau ngebuat lo gak jadi di hukum? gentle bgt jadi cowok, idaman."

"mana gue tahu," jawab Alleta acuh.

"kamu juga ketinggalan Bukunya Kean??

"hah?"

satu kelas tercengang dengan kabar tidak biasa itu.

***

"lo pasti sengaja biar bisa beduaan sama gue kan?? biar bisa gue maafin?" tanya Alleta penuh selidik.

"Diem, Kerjain! 5 menit lagi pulang."

Alleta langsung duduk di lantai, "capek Kean,"

tak lama dari itu bel pulang berbunyi, Alleta segera berdiri dari duduknya dan mengibaskan rok sekolahnya ya g kotor.

"selesaiin dulu Alleta,"

"lo aja deh, ntar gue maafin kalo coma lo yang nyelesain."

"Alleta,"

Alleta memejamkan matanya, "oke-oke fine!"

ceklek

Alleta langsung menoleh dan berjalan kearah pintu, mencoba membuka pintu gudang dan ternyata terkunci.

"kean kita ke kunci, gue gak bisa pulang bareng Kak Reiy,"

"bareng gue," jawab Kean santai lalu kembali menonton televisi.

"Gue pengen bareng kak Reiy,"

Kean menatap Alleta, lalu mendekati cewek itu "masih inget apa yang gue ucapin tadi siang?"

"Apa emang? Lo bicara banyak hari ini."

Kean menutup matanya, Alleta benar benar membuat dirinya emosi hari ini.

"Gue gak bakal biarin lo deket sama cowok lain kecuali keluarga lo."

sementara di luar gudang, seseorang menatap sedih kearah pintu gudang dan mengucapkan "sorry," lalu pergi dari tempat itu.

sementara di luar gudang, seseorang menatap sedih kearah pintu gudang dan mengucapkan "sorry," lalu pergi dari tempat itu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Gimana part ini?

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Gimana part ini?

Maaf lagi karena kemarin telat update, soalnya lagi ujian sekolah bund.

Follow ig : @arrx0_ & @story_istata
Wattpad, tiktok = @story_istata.

See u next chap☺️💙

P E N U T U P A N

Ku kira Jay enhypen, eh ternyata bukan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


Ku kira Jay enhypen, eh ternyata bukan. Yang betul jodoh aku☺️

PSEUDO (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz