Chapter 26 - Girl crush 2

Začít od začátku
                                    

"Kalau begitu sudah jelas, ini bukan rencana. Tapi memang musibah," Matthew berkata tenang.

Jacob sudah mendapatkan kembali ketenangannya. Ia menatap Matthew dengan serius. "Tapi aku merasakan firasat yang buruk. Seolah sebentar lagi akan ada hal mengerikan terjadi."

Matthew menghembuskan napas panjang sebelum melirik Jacob malas. "Kapan terakhir kali kau tidur dengan wanita?"

Jacob terdiam. Jika dipikirkan, itu adalah akhir semester sebelumnya. Well, kurang lebih sudah memasuki bulan ke 3 semester baru.

Matthew menghela napas. Ia menepuk bahu Jacob dan berkata, "Kau butuh merilekskan tubuhmu, Sobat. Butuh aku mencarikan gadis acak untukmu?"

Jacob segera menepis tangan Matthew yang sedang terkekeh. Matthew memiliki banyak sekali 'bekas' dari pria itu, itulah alasan dari kenapa namanya tidak ada di buku rahasia mereka. Sedangkan Jacob dan yang lain akan mendapat sisa dari Matthew. Well, setelah sampai di sini mereka sudah tahu siapa rajanya.

Jacob menghembuskan napas panjang seraya menyisir rambutnya ke belakang. Sepertinya apa yang dikatakan Matthew memang benar. Mungkin dia terlalu tegang hingga memikirkan hal buruk di masa depan. Ia memasukkan potongan chicken dumplings terakhir ke dalam mulutnya. Selesai mengunyah, Jacob mengambil minumannya dan menghabiskannya hingga tak tersisa.

Setelah itu, ia menatap Matthew. "Pesta di rumah persahabatan malam ini?"

Matthew menyeringai. "Aku akan membawa kekasihku."

Perkataan Matthew membuat Jacob, Cole dan Tony tertawa.

"Kekasih? Yang benar saja ...." Tony tertawa geli.

Melihat Matthew yang tidak ikut tertawa, Javob mengumpat kembali. 

"Dasar bajingan, kau berhasil mendapatkannya." Jacob melirik Hera yang sedang memainkan ujung rambutnya, tengah mendengar celotehan Diana. "Kalau begitu aku juga akan membawa targetku."

Setengah jam sebelum jam pelajaran siang hari di mulai, Venus sudah beranjak dari kursinya. Mereka berjalan dengan dibuntuti Lesley dan Sasha. Ketika Venus semakin dekat dengan meja mereka, Jacob segera beranjak dari duduknya dan mendekati Hera.

"Hei, Babe. Ada pesta malam ini. Kau akan datang?"

Tanpa berhenti, Hera menjawab seraya tersenyum manis, "Oke."

"Aku akan menjemputmu." Jacob mengerlingkan matanya.

"Berdoalah Nick dan Will tidak melihatmu."

"Selalu." Jacob menyeringai

Walaupun Matthew hanya diam, tidak mengajak Helena. Namun tatapannya tidak pernah lepas dari Helena. Helena yang bisa merasakan tatapan tersebut dengan perlahan membalasnya. Melihat Matthew tersenyum ceroboh, ia sedikit terpesona. Helena mengerjapkan matanya, membangunkan dirinya yang melamun dan meninggalkan kafetaria sekolah bersama Venus.

Di koridor sekolah, Lesley bergumam pelan di belakang Hera, "Dia mengikutimu."

Hera mendengus. Tanpa perlu ia menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang dibicarakan Lesley, ia tahu siapa itu. 5M. Selalu pria culun itu.

"Setidaknya dia tahu jarak," Hera berkata malas membuat Helena tertawa pelan.

Dan Miguel yang berjalan di belakang perkumpulan Hera cukup menjaga jarak sesuai kemauan gadis itu. Namun diam-diam ia melihat seorang gadis yang terang-terangan mengikuti kelompok Hera, sama sepertinya. Berpikir jika gadis itu tidak akan berbuat macam-macam kepada Hera dan yang lain, maka dia hanya akan menontonnya dari jauh.

Setelah berada di taman sekolah dengan air mancur dan patung artistik di tengah-tengahnya, Venus duduk di anak tangga yang memanjang ke samping. Dengan posisi mereka yakni Helena paling atas lalu di anak tangga bawah berikutnya ada Hera dan Diana. Dan Inanna paling bawah.

"4 susu coklat dingin." Helena mengintruksikan Sasha dan Lesley seraya mengeluarkan uang dari dompetnya. "Beli minuman untuk kalian juga."

"Got it." Lesley dan Sasha pergi bersama.

Ketika Hera hendak mengeluarkan bungkus rokok dari saku roknya, Inanna segera menghentikannya. "Kepala Sekolah bisa melihat kita dari ruangannya."

"Oh shoot ...." Sangat kesal, Hera menyimpan kembali bungkus rokoknya sebelum mendongak ke samping, tepat di lantai lima di mana jendela besar terbuka.

Ketika Venus keluar dari kafetaria sekolah, tidak lama kemudian Becky menyusul mereka. Melihat interaksi antara Venus dan para senior membuat Becky membulatkan tekadnya ingin menjadi bagian dari Venus.

Ya, benar. Ia ingin menjadi salah satu anggota Venus. Dia sudah mencari tahu mengenai sekolah ini dari Abbey dan yang lain. Ia juga selalu melihat nama Venus di forum sekolah. Dia bahkan mengikuti tiap akun media sosial Venus, kecuali Inanna. Ketika ia mengetuk tiap foto mereka selalu mendapatkan puluhan ribu suka. Bahkan sampai ratusan ribu suka seolah mereka adalah selebriti.

Jika dia menjadi salah satu dari mereka, Becky akan menjadi terkenal. Menjadi salah satu gadis populer di sekolah. Banyak yang akan mengikuti akun media sosialnya yang saat ini hanya memiliki empat ratus lebih pengikut saja.

Becky memejamkan matanya sejenak. Menghirup dan menghembuskan napas panjang kemudian membuka kedua matanya dengan berani.

Walaupun tangannya sedikit gemetar, jantungnya berdetak kencang, bahkan wajahnya terlihat tegang, Becky tetap melangkahkan kakinya menuju perkumpulan kecil Venus yang sedang berfoto bersama.

Inanna yang bisa merasakan seseorang mendekat, mulai berhenti membidik wajah mereka dengan ponsel yang ia pegang. Ia melihat Becky yang mendekat dengan gugup.

"Sudah selesai?" tanya Helena bingung namun mengedikkan bahunya lalu mengambil ponselnya dari tangan Inanna.

Karena tidak berfoto lagi, Hera memusatkan perhatian dirinya pada ponsel miliknya. Sedangkan Diana mengambil camilan dalam tasnya dan berbagi dengan Helena.

Becky berhenti di depan Venus, berdiri di bawah anak tangga. Namun karena Helena dan yang lainnya duduk, membuat Becky tidak perlu harus mendongak terlalu berlebihan.

Helena yang melihat dari ekor matanya ada seseorang yang berhenti di depan mereka membuat dia melirik gadis tersebut dengan tatapan ingin tahu. Dia menatap Becky dari atas kepala hingga kakinya. Melihat apa yang dikenakan gadis tersebut menyebabkannya sedikit mengangkat sebelah alisn. Apakah gadis ini tersesat?

Setelah Inanna dan Helena, Diana terakhir. Namun tidak dengan Hera. Dia tidak memiliki waktu untuk melihat anak menyedihkan di depnnya seolah Becky tidaklah penting.

Ketiga Venus menatap Becky dengan penasaran. Well, bagaimana bisa tidak penasaran? Sudah lama sekali seseorang berani berdiri sangat lama di depan Venus dengan berani. Helena bertanya-tanya lelucon apa yang akan gadis ini lakukan.

Kedua tangan Becky diremas ke belakang tubuhnya. Ia menelan saliva dengan susah payah sebelum dengan berani menatap Helena. Dari sumber informasi Shelley dan yang lainnya, saat ini Helena adalah ketua geng Venus. Maka dari itu ia harus berbicara dengan Helena.

Becky membusungkan dadanya ke depan dan mendongakkan kepalanya ke atas dengan angkuh. Ia membuka mulutnya dan berkata dengan nada sombong, "Aku ingin bergabung dengan Venus."

VENUS [#5 Venus Series]Kde žijí příběhy. Začni objevovat