[S2] 11. Penembak Jitu

2K 216 18
                                    


Jungkook menggeram pelan, dia merasakan pantat orang lain yang sempurna di pahanya.

"Jungkook uhuk..." Taehyung tersedak saat dia merasakan anggota lain di bawah pantatnya begitu mengeras.
  
"Kau akan selalu menjadi milikku, mengerti?" Jungkook menggeram di telinganya, dia merasa sangat membutuhkan dan dominan hari ini, ingin menghancurkan Taehyung.

"I...iya aku milikmu" ucap Taehyung terbata saat tubuhnya bergetar kegirangan.

Hari ini Jungkook merasa perlu untuk membuat Taehyung merengek dan tunduk padanya, dia ingin bercinta saat dia dengan kasar menghantam Taehyung.
 
Dan Taehyung tidak pernah merasa lebih tunduk. Meskipun Jungkook dengan kasar menghantam lubang merahnya, dia sangat berhati-hati di sekitar perutnya. Dia tidak akan melukai cinta dalam hidupnya yang tumbuh di perut Taehyung.

Taehyung tersenyum pelan saat ia meraih tengkuk Jungkook.

"Tetap dekat denganku!" Dia berteriak.

Jungkook menggeram rendah di kulitnya, memeluknya lebih erat dari sebelumnya.

"Aku mencintaimu, Tae ku yang manis" katanya rendah, mencium kulit lembut Taehyung saat dia mendorong tepat ke lubang Taehyung.

Taehyung tersenyum lemah saat klimaksnya mendekat, tubuhnya tersentak dengan lemah.

"Ah... akhh.... ahhhh...." Dia mengerang keras dan lebih keras untuk dinikmati kekasihnya.

Taehyung cum kemana-mana, menodai dada dan perut Jungkook saat dia melakukan pelepasannya.

Jungkook terus mendorong sehingga klimaksnya bisa mendekat, masuk ke lubangnya saat dia mengerang, menekan ciuman paling lembut ke perut Taehyung.

Taehyung terengah-engah saat dia jatuh kembali ke tempat tidur, dia lelah dan kehabisan energinya.

Jungkook menarik diri perlahan, membuat Taehyung sedikit mengernyit. Jungkook mencium pipinya dan membiarkannya beristirahat di bantal sambil membersihkannya.

Taehyung menghela nafas lega.

"Di mana Iseul?" Tanyanya sedikit heran dengan putranya yang tak merengek ataupun membuat kegaduhan.

"Yoongi sedang membuat kue dan Iseul membantunya" ucap Jungkook lembut sambil menyisir rambut lembut Taehyung di belakang telinganya.

Taehyung terengah-engah saat kepalanya tertunduk.

"O..oh oke"

"Istirahatlah dengan baik ratu ku yang manis" kata Jungkook

"Aku punya beberapa tugas untuk dijalankan, oke?" Lanjutnya

"Selamat malam" Taehyung mengangguk, dia bergumam ketika pergi tidur.

Jungkook membersihkan dirinya sendiri, menyaksikan ratu manisnya melayang ke negeri ajaib yang indah.

Dia menggigit bibirnya, bagaimana Taehyung begitu pemaaf?

Dia masih tidak bisa melupakan kenyataan bahwa dia menyakiti Taehyung-nya, menyakitinya begitu parah sampai dia harus melarikan diri.

"Jungkookie..." Taehyung mendesah lembut lalu memanggil Jungkook yang selesai berpakaian.

"Tolong peluk aku" mintanya

Jungkook tersenyum, bagaimana dia bisa mengatakan tidak untuk itu?

"Baiklah" Dia menjawab kemudian meraih lengan Taehyung dan membawanya ke dalam pelukan yang hangat.

Jungkook menggigit bibirnya, kebiasaan buruknya tapi dia sedang berpikir. Dia masih ingin menebus kesalahan karna menyakiti Taehyung. Dan sekarang Taehyung hamil dengan bayi dari kekerasannya bukan cinta.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang