32. Kembang Api?

3.5K 373 13
                                    


"Dia akan bangun segera setelah obat biusnya hilang" Kata Yoongi

Taehyung hanya berdiri di dekat Jungkook dengan tidak percaya.

"Terima kasih telah menjaganya hyung" kata Taehyung lembut

"Jungkook tertembak sebelumnya apa kau tahu? Dia bisa menangani dua peluru sekaligus di tubuhnya" kata Yoongi sambil membuang sarung tangannya. Dia mengiris kulit Jungkook untuk mengeluarkan peluru.

"Bagaimana jika peluru kedua itu mengenai jantungnya? Apa yang harus ku lakukan?" Kata Taehyung hampir terengah-engah ketakutan.

"Jungkook orang yang keras kepala, dia tidak akan membiarkan peluru membunuhnya" Yoongi tersenyum saat dia berjalan keluar.

.

.

.

Jungkook perlahan mulai bergerak, matanya terbuka hanya berkedip cepat.
Taehyung duduk di tempat tidur di sebelahnya.

"Jungkook?" Dia berkata dengan lembut.

Matanya membelalak saat melihat Jungkook tidak mengatakan apapun, hanya mencoba untuk duduk tegak.
Dia mencengkeram perutnya di tempat satu peluru menembus.

"Jungkook berhenti" Taehyung menangis.

"Lepaskan aku" kata Jungkook sambil melepaskan pegangan Taehyung darinya.

Mata Taehyung menjadi gelap saat jari-jari Jungkook di sekitar leher mendorongnya ke tempat tidur.

"Diam..." Jungkook menggeram rendah begitu hidungnya beberapa sentimeter dekat dengan wajahnya. Dada Taehyung naik turun dengan cepat.

"Kau tidak memberitahuku apa yang harus kulakukan" katanya dengan kegelapan menyelimuti matanya membuat Taehyung ingin menangis. Meskipun jari Jungkook ada di lehernya, dia tidak menekan jalan napasnya.

"Ada yang salah Jungkook?" Taehyung hanya menatap mata yang saling bertentangan.

"Tidak ada yang salah" kata Jungkook masam.

"Matamu memberitahuku sebaliknya, ini seperti kau berperang dengan dirimu sendiri" kata Taehyung lembut, menangkup pipi yang lain.

Jungkook tampak tegang mendengarnya.

"A-" dia tergagap tapi Taehyung benar.

Kesadaran dan tubuhnya saling mengamuk, satu mengatakan kepadanya bahwa dia adalah monster yang menyakiti Taehyung dan yang lainnya menyuruhnya untuk melanjutkan cara-cara keterlaluannya.

"Kau tahu bahwa aku tidak bisa berhenti mencintaimu kan? Meskipun kau menyakitiku dan kita harus banyak berbaikan" desah Taehyung.

Jungkook menegang, dia segera menarik tangannya dari Taehyung.

"Aku tahu, aku menyakitimu dengan pergi! Aku tahu, aku seharusnya berbicara denganmu tentang Iseul! Aku sama monster seperti dirimu Jungkook!" Taehyung berteriak saat air mata mengalir di pipinya yang lembut. Dia merasa sangat bersalah dan bersalah, dia ingin merangkak ke pangkuan Jungkook dan duduk di sana.

"Aku seharusnya tidak memaksamu untuk membawa Iseul bersamaku. Bahkan setelah semua yang terjadi padamu, aku seharusnya tahu lebih baik" isak Taehyung, permintaan maafnya membuat Jungkook merasa bersalah dan sedih.

"Kau bukan monster Taehyung"

"A-aku! Aku yang menyakitimu-"

"Aku menidurimu" geram Jungkook rendah, dia marah pada dirinya sendiri.

Taehyung gemetar pelan.

"Sepertinya kita berdua monster" isaknya pelan.

"Maafkan aku" kata Taehyung sambil memeluk tengkuk Jungkook.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang