[S2] 6. Hujan Cinta [M]

3.7K 243 2
                                    


Pagi ini terasa suram, awan gelap menutupi matahari yang cerah, hujan mengalir seperti pancuran.

Guntur dimainkan seperti lagu, sebelum guntur berhenti hanya hujan yang turun.

"Eomma hujan!" Mata Iseul berbinar, bocah itu terkikik pelan.

Taehyung tersenyum saat dia melihat ke dalam mata berbinar Iseul.
 
"Bisakah kita pewgi ke luwal?" Iseul bertanya tahu ibunya suka bermain di tengah hujan, sama seperti dia.

"Yeah, Ayo bermain" Taehyung tersenyum.

"Jangan, kau akan masuk angin" geram Jungkook sambil memegang lengan Taehyung yang hendak pergi ke luar.

"Tidak, jika aku mengeringkan rambutku setelahnya!" Taehyung berkata dan langsung mencium bibir Jungkook.

Pemuda itu menghela nafas saat melihat Taehyung membawa Iseul ke kamar mereka demi berganti pakaian yang lebih cocok untuk hujan.

Setelah beberapa saat keduanya bermain hujan. Iseul melompat ke dalam genangan air saat hujan mengguyur punggungnya, rambutnya yang basah jatuh di matanya. Taehyung menjemput putranya, menggelitiknya, menikmati dinginnya hujan yang manis.
 
Jungkook memperhatikan mereka dengan mata penuh kasih sayang, menyaksikan kekasihnya bermain dengan putranya.

Hujan deras mengguyur, membuat genangan air dan lumpur mengotori keduanya.

Iseul terkikik saat hujan mengguyur tubuhnya. Taehyung tersenyum sangat cantik. Rambutnya yang basah jatuh ke matanya, dia dan Iseul menari di tengah hujan.

Jungkook mengawasi dari dalam rumahnya, tetap kering, merapikan kemeja putihnya. Dia terkekeh menyaksikan Iseul bermain air dengan begitu riang.

"Bergabunglah dengan kami!" Taehyung berteriak melalui hujan lebat.

Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Aku akan tetap kering" katanya tapi dia tahu bahwa Taehyung akan menyeretnya ke tengah hujan.

Taehyung cemberut, dia tidak menganggap tidak sebagai jawaban. Dia melangkah ke arah Jungkook meraih lengan berototnya dan menariknya ke dalam hujan.

Tapi Jungkook tidak bergeming, karena dia lebih kuat dari Taehyung yang berusaha keras membuatnya bermain di tengah hujan.

"Taehyung kau bisa kena flu" kata Jungkook

"Tidak akan, kalau kau langsung keringkan rambutku!" pintanya.

Jungkook tersenyum saat melangkah keluar ke tengah hujan, tubuhnya yang kering langsung basah, tangannya berada di pinggang Taehyung.

Dalam hitungan detik Jungkook berdiri di tengah halaman belakang, Iseul terkikik saat ayahnya mengangkatnya ke udara.

Taehyung tersenyum lebar, waktu berjalan lambat.

Rasanya manis namun menyiksa.

Yoongi memperhatikan dari dalam dengan Jimin berdiri di dekatnya.

"Dia senang" Yoongi berbicara dengan lembut, memperhatikan bagaimana Jungkook melemparkan Iseul ke udara dan menangkapnya.

Taehyung terengah-engah, mengkhawatirkan putranya.

"Benar" bisik Jimin

"Aku senang Taehyung kembali" kata Yoongi manis

Jimin tersenyum melihat padanya.

"Ya, Aku senang Jungkook benar-benar mencoba yang terbaik untuk berubah karna Iseul, kita berdua tahu betapa mengerikan masa lalunya" bisik Jimin.

"Ya, Dia bukan orang jahat. Jimin, dia dibesarkan dengan moral yang salah sejak kecil, tapi dia mengajar dirinya sendiri tentang moral yang benar" Kata Yoongi tersenyum, dia tahu masa lalu Jungkook semenjak Jimin memberitahunya untuk membuatnya berubah pikiran dan bergabung dengan kelompok mereka. Tapi alasan Yoongi tetap bergabung bukan karna hal itu, dia bergabung karna dia juga merasakan hal yang sama dengan orang-orang di kelompok mereka yakni ketidakadilan.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang