11. Berbelanja

3.9K 464 10
                                    


"Aku menyukainya" Taehyung berteriak girang dengan Jimin yang berdiri di belakang memperhatikannya.

Taehyung hampir berbelanja sepanjang hari. Dia tahu Jimin mulai lelah mengikutinya kemana-mana. Tapi dia tidak bisa menyuruh pria itu bersantai ketika dirinya merasa begitu senang membeli pakaian dan dia juga butuh rekomendasi.

Dia melihat-lihat rak pakaian butik kelas atas yang besar. Toko itu terletak di jalan utama di pusat kota Gangnam.

"Jimin lepas jasmu, aku ingin kau coba memakainya" Kata Taehyung dengan perintah

"Apa ini untukku?" Jimin melepas jas miliknya dan menyampirkannya di atas rak pakaian.

"Bukan, ini untuk daddy puddin"
Taehyung menjulurkan lidahnya mengejek pada Jimin. Dan dia berbalik mengambil beberapa pakaian lagi yang ingin dibeli untuk Jungkook kemudian menyuruh jimin mencoba semua pakaiannya satu persatu.

Jimin mendecih, dia berdiri di depan cermin besar sementara Taehyung memegang berbagai potongan pakaian pria yang bagus.

"Semuanya terlihat bagus, aku ingin beli semuanya, Bawakan itu semua ke depan kasir" Taehyung melemparkan semua potongan pakaian padanya dan dia pergi untuk memilih pakaian lagi. Jimin menghela nafas, dia menatap potongan pakaian yang dia peluk di atas tangannya. Dia harap bisa mendapatkan satu dari pakaian mahal ini.

Taehyung mengambil gaun koktail hitam pendek dan dia tahu harus memilikinya. Dia meletakkan gaun itu di lengannya dan terus menyortir pakaiannya.

Dia berjalan santai setelah mengambil setumpukkan baju. Tiba-tiba kakinya tersandung kaki rak pakaian dan mendarat di lantai.

"Apa kau baik-baik saja?" Seseorang bertanya sambil mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.

"Aku baik-baik saja, terima kasih" Taehyung berujar dan dia memunggut kembali tumpukkan pakaiannya yang tergeletak di atas lantai.

Orang itu tak pergi dan dia menatapnya dengan curiga. Tapi itu tidak mengganggu bagi Taehyung, karna dia tidak bisa menyangkal penampilan anehnya yang memiliki kulit seputih salju juga rambut dengan warna separuh merah dan biru oleh redaman kimiawi.

"Hey... Apa kau kenal aku?" Dia bertanya sambil menunjuk ke arah pemuda di sana.

"Kurasa tidak" kata pria itu menegang.

"Ahaha... Aku hanya berpikir kita pernah bertemu dari cara pandangmu. Omong-omong jangan menatapku seperti itu, aku sudah punya kekasih" Tertawa lebar, Taehyung hanya bergurau sambil menepuk bahu pria penolongnya.

"Kau membeli begitu banyak baju jadi aku hanya heran, biar ku bantu mengangkatnya" Pria itu mengambil alih tumpukan baju yang hampir menelan pemandangan wajah Taehyung. Sekarang Taehyung hanya mengikutinya menuju ke depan kasir yang di sana sudah ada Jimin beserta belasan paperbag.

Pria itu berjalan ke dalam tempat kasir dan mulai menghitung harga dari setiap pakaiannya. Taehyung mengeluarkan kartu kredit barunya.

"Sepertinya kau benar, aku memang membeli begitu banyak pakaian. Tapi tenang aku akan membayar semuanya" Taehyung mengaku sambil menatap pria penolongnya yang merupakan seorang kasir.

"Ya, itu harus" balas pria itu sambil memindai kode batang pada setiap gaun.

Taehyung menggesek kartunya dan memasukkan kode privasi. Pria kasir itu menekan tombol saat Taehyung mengambil paper bag dan berjalan menuju pintu.

Ketika dia berjalan melewati gerbang keamanan, alarm di atas pintu langsung berdering.

"Hei, apa masalahnya?"  Taehyung tidak bertanya pada siapapun secara khusus, hanya bergumam.

Seorang penjaga keamanan mendekatinya dari register.

"Tahan"

Penjaga yang lain berdatangan dan menahannya dengan Jimin.

"Aku tidak melakukan apapun!" Taehyung menggeratkan
paperbagnya ke dada.

"Itu hanya alarm keamanan. Kembalikan saja gaun itu..." penjaga mencoba beralasan dengannya.

"Ini gaunku! Aku membayarnya dengan adil dan jujur" Elaknya perlahan mundur.

"Gaun itu tidak memenuhi syarat untuk dibeli-"

Taehyung menendang perut pria gempal di sana tanpa menunggu perkataannya dan beberapa pembeli yang menyaksikan situasi tersebut tersentak.

"Aku tahu kau hanya berbual tentang gaunku, kau ingin ingin menangkapku dan membawaku ke penjara, bukan?!!" Dia berteriak pada penjaga dan memukul mereka dengan paperbag besarnya.

Para penjaga berusaha menangkapnya tapi dia begitu brutal dan mulai menghancurkan semua rak pakaian. Jimin menendang kaki penjaga yang menahannya dan mencekiknya dengan lengan hingga pingsan.

Dia mengeluarkan pistol dan menembak ke langit-langit toko.

"Mundur, aku bersenjata!" Dia memperingati sambil mengangkat tinggi-tinggi pistolnya.

Semua orang ketakutan dan melakukan tiarap. Taehyung segera berlari keluar toko, bergegas menuju mobil di susul oleh Jimin, tapi dia tidak terlalu cepat. Dia mencoba membuka pintu penumpang tapi terkunci.
Segera setelah Jimin datang dia berteriak kencang padanya.

"Jimin buka pintunya cepat!"

Jimin membuka kunci pintu dan mereka segera masuk dalam mobil.

"Cepat... Jalan!" Taehyung berteriak saat Jimin menyalakan mobil.

Setelah mobil meninggalkan pelataran toko cukup jauh. Dia bersandar di kursinya sambil menghela nafas.

"Kurasa aku sudah selesai berbelanja hari ini" Celetuknya melihat-lihat paperbag miliknya yang memenuhi semua kursi mobil.

Dia dan Jimin kembali ke apartemen ketika hari sudah sore. Mister J masih belum kembali dari tugasnya. Dia menyibukkan dirinya untuk menata pakaian dalam lemari barunya yang menjadi lemari utama kedua. Dia berterima kasih pada Jimin yang telah membawa seluruh pakaiannya empat atau tujuh bolak-balik dari mobil ke kamar tidur.

Taehyung berusaha keras mendapatkan resep pil KB saat dia keluar. Dia pikir itu akan membuat Mister J bangga padanya. Dia juga membeli beberapa peralatan make up menyesuaikan warna rambut barunya.

Satu jam kemudian dia mengagumi pekerjaannya di depan cermin. Dia memakai pewarna bibir yang merah dan dua eyeshadow berbeda warna merah juga biru. Dia tersenyum pada dirinya sendiri di depan cermin.

"Puddin akan menyukainya!" Katanya keras saat dia berjalan keluar dari kamar mandi.

Dia mendengar dengungan keras datang dari kamar tidur. Sumber suara berasal dari ponsel dengan case merah muda gemerlap yang tergeletak di atas meja samping tempat tidur. Dia pasti sudah melewatkannya pagi ini.

Taehyung membuka ponsel miliknya dan membaca notifikasi. Ada panggilan tak terjawab dan teks dari kontak dengan nama "Daddy Puddin"

Dia tersenyum, Jungkook pasti membeli ponsel untuknya agar dia tetep berhubungan dengannya.

Daddy Puddin 😈

"Bersiaplah, aku akan mengajakmu keluar malam ini"

Dia mengirim pesan setengah jam yang lalu. Taehyung menjerit, dia melompat dari tempat tidur dan berlari menuju ke lemari pakaian.




.

.

.

TBC

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now