3. Kata Sayang

6K 748 14
                                    


Hari berikutnya, Taehyung berdiri di depan pintu yang sama terakhir kali. Dia masih mendapatkan sensasi mendebarkan tiap kali akan masuk dalam ruangan.

Kali ini dia menunggu di depan pintu dengan membawa kotak makan siang di tangannya. Dia berpikir tentang ini semalam. Entah apa yang dimakan para narapidana di penjara. Apa yang di makan Mister J? Baik makanan apapun bentuknya, menurut Taehyung yang terbaik adalah membawakannya makan. Dia tidak melakukan apa-apa bahkan dia tidak memaksa Jungkook untuk memakan bekal darinya.

Pikiran membuat fokusnya semakin buruk dan membuat penjaga di depan pintu menatapnya dengan aneh. Taehyung mengambil nafas dalam dan mengangguk sekejap. Salah satu penjaga mengaggap pergerakannya sudah siap sehingga membukakan pintu untuknya.

Udara yang suram kembali mengelilinginya ketika dia masuk dan itu membuatnya merasa tidak nyaman sama sekali. Tempat ini menjijikan untuk sekali lagi, lebih mirip seperti tempat pembuangan limbah.

Jungkook hanya duduk di kursi tanpa lengan. Tangan pemuda itu terborgol lagi, seperti rutinitasnya ketika memiliki seseorang untuk berkunjung maka borgol akan terpasang di sana. Begitu dia akan ditinggal sendiri dalam ruangan maka borgol dilepaskan.

Taehyung selalu melihat bahwa wajah Jungkook tidak pernah bersih dari cat, dia cukup kecewa karna itu memang bagian dari dirinya. Dia memutuskan untuk duduk di kursi kayu seberangnya.

Berdehem karna Mister J tidak menatapnya, maka dia meletakkan kotak makan siang di atas meja dan mendorongnya ke hadapan Jungkook. Tanpa melirik makanannya, Jungkook justru menatap lurus ke arahnya dan tersenyum menunjukkan deretan giginya. Lalu matanya beralih ke kotak makan di atas meja.

"Oh untukku hahaha?" Katanya tertawa seperti biasa tapi kali ini matanya terbuka lebar.

"Ya untukmu"

"Menurutmu bagaimana aku harus memakannya?"

Segera Taehyung menyadari jika tangan pasiennya terborgol.

"Tunggu sebentar" Berbalik menuju ke pintu masuk, dia menyebulkan kepalanya dari pintu.

Para penjaga yang berdiri di depan pintu terkejut dengan hal ini. Namun mereka bernafas lega karna itu hanya Dokter Kim.

"Aku membutuhkan kunci borgol" Taehyung berharap jika penjaga memberikannya kunci.

"Apa anda sudah selesai? Kalau begitu biarkan kami masuk dan kami saja yang membuka borgolnya" Penjaga hanya menoleh padanya dengan linglung. Karna Dokter Kim belum beberapa detik masuk, sudah meminta kunci borgol. Apa itu artinya dia akan pergi?

"Ah tidak, aku memberinya makanan tapi dia tidak bisa makan karna terborgol"

"Maaf Dokter Kim tapi kami hanya bisa membuka borgol begitu anda selesai"

Taehyung berpikir mungkin dia harus membiarkan Jungkook untuk memakan bekalnya nanti.
Padahal dia berharap melihat ekspresi menikmati ketika Jungkook menyantap bekalnya.

Kembali ke hadapan Jungkook dengan bibir berkerut.

"Makan saja nanti" Dia mengatakan itu dengan sedih.

"Bagaimana dengan menyuapiku, yah kau tahu saja aku tidak ingin menambah benda apapun di kamarku yang kotor" Yang Jungkook maksud itu tepak makan berwarna merah muda miliknya. Taehyung berkedip beberapa kali dan mulai memasang wajah mengerti.

Dia membuka kotak bekal buatannya, di dalamnya hanya berupa nasi goreng kimchi yang masih hangat. Mata Taehyung menatap wajah Jungkook begitu pria itu membuka mulut di hadapannya dan dia mulai menyuapinya.

"Ini enak" Jungkook mengatakannya sambil terus mengunyah makan.

Ini membuat warna merah muda merangkak naik pada wajah Taehyung. Mungunci mata mereka untuk saling bertatapan lagi, Taehyung menjatuhkan sendok ke atas tempat makanan. Dia benar-benar harus cepat pergi dari tempat ini. Jantungnya hampir gila, bagaimana dia merasakan perasaan abnormal pada penjahat?

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now