2. Tawa Gilanya

6.1K 730 12
                                    


"Ada apa... Dokter?" Suara berbisik terdengar di telinganya.

Mister J berdiri di depannya dengan rambut hijau, cat putih tersebar di sekitar wajahnya dan warna merah darah ada di sepanjang garis bibir. Meski cat di wajahnya membuatnya terlihat menarik, Taehyung takut untuk mati. Dia tidak ingin menjadi dokternya sejak awal, namun sesuatu yang aneh tentangnya membuat Taehyung penasaran. Dia memasang ekspresi wajah palsu di wajahnya. Jungkook seharusnya mengerti bahwa Taehyung ketakutan dari caranya mundur selangkah.

"Aku baik-baik saja" Kata Taehyung berbohong sambil melipat tangannya di depan dada, karna jelas wajahnya menyiratkan rasa takut.

Dan kemudian Mister J tetawa lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan kemudian Mister J tetawa lagi. Dia tidak mengatakan sesuatu yang lucu, tapi Taehyung ikut tertawa dengan enggan. Sesaat pandangan Jungkook beralih ke senyuman Taehyung yang disengaja, senyum Taehyung berubah setelah menyadari tindakan ini.

Cat merah di sekitar bibirnya sangat menggaggu. Saat mata Taehyung tertuju terus-menerus pada bibir Jungkook, pria itu mengerti dan menjilat bibirnya. Taehyung meneguk ludah, seharusnya dia fokus. Kemudian dia melewati meja di tengah dan duduk di kursi. Melihat dirinya yang duduk, Mister J ikut duduk dengan menyatukan kedua tangan di bawah dagunya.

 Melihat dirinya yang duduk, Mister J ikut duduk dengan menyatukan kedua tangan di bawah dagunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taehyung membuka file merah di tangannya lantas melirik kertas yang dia baca sebelumnya.

"Dokter?" Jungkook berkata tanpa mengalihkan pandangan darinya. Taehyung mendongak dari file untuk menatap matanya. Mereka berhenti di sana untuk saling menatap.

"Kau terlihat sangat tidak nyaman... Apakah seseorang mengganggumu?"

Demi Tuhan, pria di depannya tertawa keras dengan perkataannya sendiri yang tidak lucu.

Taehyung mengalihkan pandangan dan melihat file lagi. Sebenarnya file ini omong kosong, satu-satunya tujuan dia membawanya hanya untuk menghindari kontak mata dengannya.

Pembunuh berantai di depannya ini bisa membunuhnya, merobek wajahnya atau membakar dirinya kapan saja. Apapun bisa terjadi dan Taehyung tahu segalanya tentang Jungkook. Dia kira, dia tidak akan muncul begitu saja di depan pembunuh berantai tanpa menelitinya lebih dulu.

"Kau pikir aku akan memakanmu atau melakukan sesuatu?" Jungkook mencondongkan tubuh ke arah Taehyung di depan meja. Membuat wajah mereka begitu dekat.

Terdiam, Taehyung menahan raut wajahnya tetap tenang. Dia tidak ingin orang di depannya melihat matanya yang gemetar.

"Ck... Apa kau ingin tahu apa yang terjadi pada psikiater sebelumnya?" Mister J berdecak dengan senyum miring padannya.

Taehyung menelan ludah, meski orang di depannya kini dalam keadaan terborgol tidak menutup kemungkinan untuk menyerangnya. Dia menekan sepatu ke atas lantai bersiaga jika Jungkook makin mendekat maka dia akan melarikan diri dari kursi.

"Kurasa setelah kau gila dan pergi, aku akan menjadi ketakutan terburukmu" Kata Jungkook sambil menyeringai ke arahnya.

Tangan Taehyung berada di atas tombol bersiap untuk menekan karna dia merasa takut. Mister J mengoyangkan tangannya yang terborgol, bersiul rendah dengan menunjukkan seringai lagi padanya.

Menurunkan tangan dari atas tombol, Taehyung menekan lututnya yang gemetar. Mencoba tersenyum menghadap ke depan meski aneh.

"Kurasa tidak... Jeon Jungkook" Kata Taehyung dengan suara lantang. Bibirnya perlahan melengkung ke bawah.

"Kau satu-satunya yang memanggil nama asliku selain ibuku" Memperlihatkan senyum terburuknya, mata Jungkook menatap wajah Taehyung. Dia berpikir Taehyung cukup bagus untuk menjadi psikiaternya.

"Lalu kau takut pada hal lain?" Tanyanya penasaran, tetapi sejenak Jungkook mengira jika Taehyung hanya membual.

"Ada hal-hal lain yang membuatku lebih takut padamu"

"Apa?" Jungkook bertanya dengan rasa ingin tahu.

Mata Taehyung bergerak perlahan kembali ke bibirnya, dia mulai menjawab.

"Mengekspresikan ketakutanku sama dengan mengatakan kelemahanku, dan kenapa aku harus memberitahumu kelemahanku?" Taehyung berkata dengan cara yang sangat akrab.

Alis Jungkook terangkat, menaikkan sudut mulutnya dengan serigai lebar.

"Apa kau tahu kenapa aku menggunakan pisau?" Jungkook tiba-tiba mengganti topik pembicaraan.

"Pistol sangat cepat, jadi aku tidak bisa menikmati ketika membunuh"

Kemudian pintu terbuka tanpa izin dan dahi Taehyung berkerut ketika empat penjaga dengan dua penjaga yang sebelumnya masuk.

"Tuan, anda harus pergi sekarang" Penjaga itu menunjuk ke arahnya dengan mengarahkan senjata pada Jungkook.

"Oh, ayolah... Sesingkat itu?" Jungkook bangkit dan tertawa terbahak-bahak.

Taehyung menatapnya sedikit lalu mengumpulkan file di meja dan berjalan menuju pintu. Ketika dia berada di ambang pintu, dia berbalik untuk mengatakan satu hal lagi.

"Tidak ada pisau, tidak ada senjata, yang terbaik dari semuanya adalah tongkat baseball" Setelah mengatakan itu, Taehyung pergi meninggalkan ruangan. Jungkook tetap menyeringai sampai akhir pintu tertutup.


.

.

.

Di depan pintu, Taehyung hanya menemukan wakil departemen yang segera mendekatinya dan memeriksa semuanya.

"Apa yang kau lakukan?" Kata Taehyung mencoba melepaskan tangan orang itu dari dirinya.

"Tuan, Maafkan aku. Aku hanya memeriksa apakah anda baik-baik saja" Wakil departemen segera menarik tangan dari Taehyung dan menunduk meminta maaf.

"Aku baik-baik saja" Jawab Taehyung, kagum pada apa yang dirinya katakan sendiri. Untuk beberapa alasan, percakapannya dengan Mister J berjalan lancar. Jika terus-menerus seperti ini, akan ada peningkatan menurut perkiraannya.

Tapi pasiennya merupakan Jeon Jungkook. Dia Joker... yang juga dikenal sebagai Pangeran Badut kota Gangnam, penjahat paling cerdas dan mematikan. Dia selalu berhasil melarikan diri setiap saat tetapi suatu hari dia akhirnya ditangkap oleh puluhan polisi yang mengejarnya dan berakhir di dalam sel penjara.

Tidak jelas apa yang akan dia lakukan untuk kedepannya. Karna pria itu selalu berpikir untuk melakukan apapun yang terlintas dalam pikirannya.





.

.

.

TBC

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now