"hm,"

"awas aja kalau gak dibawain,"

"iya," jawab Kean seadanya.

Alin menatap sebal Kean, juga bertanya-tanya dimana Kakaknya itu berada, pasalnya jika dirumah teman Alfra lah teman Kean dan didalam rumah Alfra tidak seperti itu.

"kak Kean ada dimana sih?"

"dirumah temen, Alin."

"siapa?"

Kean diam, tidak menjawab pertanyaan Alin yang mulai kepo.

"oke, temen cewek atau cowok?"

"cewek,"

Alin membelalakan matanya,

"MAMA KAK KEAN PUNYA PACAR!"

teriak Alin dengan handphone yang diarahkan ke atap rumah Keiyana. Alleta mengerjapkan matanya, menatap Kean dengan wajah yang seperti menyembunyikan dendam pribadi.

samar-samar Kean dapat mendengar percakapan Alin dengan Keiyana.

"kamu tahu pacar itu apa?"

"tahu, aku dikasih tahu papa," jawab Alin lugu. habis sudah Aland ditangan Mamanya.

"mending kamu main sama Kenzo."

"bentar aku telfon kak Kean dulu."

tak lama dari itu, muncullah wajah Alin dengan senyum mengejek kearah Kean, merasa jika dirinya akan menang dari Kakak laki-lakinya itu.

"pengen lihat pacar Kak Kean," ujar Alin dengan senyum manisnya, padahal Kean tahu apa yang dipikirkan oleh adik kecilnya itu. Ia ingin membandingkan masih cantikkan Alin atau cantikkan pacar Kean.

Kean sudah bisa menebak itu.

Kean mengarahkan handphonenya kearah Alleta yang kembali menonton film, Alin merengut, bukankah itu adalah Kakak yang Ia temui di tempat makan waktu itu?

merasa diperhatikan Alleta menoleh menatap Kean sambil menaikkan sebelah alisnya lalu beralih menatap handphone Kean yang menampilkan anak kecil yang bagi Alleta sangat sombong itu.

"kok Kakak jelek yang jadi pacar Kak Kean?" tanya Alin tidak terima.

Alleta merasa tertantang, "gue cantik, lebih cantik dari lo malah," jawabnya sambil menunjukkan senyumannya.

Alin menutup kamera handphonenya, dadanya naik turun. memang benar sih, Alleta terlihat lebih cantik daripada Alin, tapi Alin tidak terima itu. dia harus yang paling cantik.

"Kakak tadi memang cantik Lin," ujar Kenzo akhirnya membuka suara.

"kok Kenzo gitu sih?"

"fakta,"

mendengar ucapan Kenzo yang kelewat jujur, Alin semakin bertambah sebal.

dilain sisi, Alleta tersenyum kemenangan mendengar percakapan diseberang sana membuat Kean menggeleng pelan.

"bodoamat Alin marah!"

"dih baperan," cibir Alleta pelan.

dan telfon langsung diputuskan sepihak oleh Alin. Alleta tersenyum senang, menggoda anak kecil sangat menyenangkan.

Kean yakin, pasti saat ini Alin tengah mencak-mencak tidak jelas dirumah.

***

Alin meloncat-loncat diiatas sofa, merasa tidak terima. mungkin pacar Kean yang tak lain adalah Alleta diberi 100% ke good looking an.

PSEUDO (END)Where stories live. Discover now