***

Alleta menarik nafas dalam sebelum memasuki kamar kedua orang tuanya. Perlahan Ia memutar knop pintu lalu memasuki ruangan tersebut.

"Ma, Letta tidur sama Mama ya?"

Mama Alleta tersenyum, kemudian berjongkok sambil mengusap rambut Alleta.

"Tanya sama Papa dulu gih, boleh gak?"

Papa Alleta yang duduk di sofa tersenyum sambil menatap putri manisnya. "Kenapa, hm?"

"Letta tidur disini ya, Pa?"

Papa Alleta mengangguk, dan setelah itu Alleta berteriak senang sambil menaiki kasur kedua orangtuanya lalu melompat kegirangan.

"Ma, Pa. Alleta kangen," lirih cewek tersebut.

Setelah sekian detik berdiam, Alleta beranjak mendekati meja yang berisi buku-buku orang tuanya. Tangannya sibuk mencari sebuah buku, karena harapannya hanya ada di dalam buku tersebut.

Lima belas menit berlalu, dahi Alleta sudah di penuhi oleh keringat namun buku yang ia cari belum juga di temukan. Alleta mendesah lelah lalu duduk di atas karpet dengan sandaran kasur.

"Capek banget," keluhnya.

Alleta menyangga tubuhnya menggunakan tangan kanan dan satunya ia gunakan untuk mengipasi dirinya, ac di kamar ini seolah tidak membantu dirinya yang sedang kepanasan. namun, tangan kanan Alleta seperti menyentuh sesuatu.

Alleta menunduk, mengambil benda yang tidak sengaja menyentuh tangannya.

"AKHIRNYA KETEMU!! Susah bener sih nyarinya!! Mama juga, ngapain nyimpen buku diary di bawah kasur,"

Ting tong

*Anggap aja bunyi bel rumah

Bel rumah Alleta berbunyi, Alleta mengernyit bingung. Tidak mungkin kakaknya sudah pulang.

Alleta turun dari tangga, melihat asisten rumah tangga nya yang berjalan ke arah pintu.

"Siapa bi?"

"Gak tau non, tapi dia ninggalin ini." Ujar asisten rumah tangga itu sambil menyerahkan sebuah kotak kepada Alleta.

Alleta menerima kotak tersebut, lalu menelitinya, tidak ada nama pengirim yang tertera disitu. Hal itu menambah tingkat penasaran Alleta.

Alleta meletakkan bukunya di ruang tamu, lalu perlahan membuka kotak tadi.

Tubuh Alleta mematung, dia terdiam. dengan tangan yang gemetar ia mengambil sebuah foto di dalam sana, itu foto mobil orang tuanya yang sudah hancur dengan orang tua Alleta yang ada di dalamnya.

Tatapan Alleta beralih pada kertas yang bertuliskan tinta merah.

Hei
Let's play

Dan saat itu juga air mata Alleta terjatuh, bersamaan dengan kotak tadi.

***

PSEUDO (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن