Part 38 - That 'Treasure'

2.1K 142 18
                                    

April’s POV

Aku masih belum bisa mencerna semua yang telah terjadi. Beribu pertanyaan terlintas di otakku dan itu membuat kepalaku seakan hendak pecah karena pertanyaan-pertanyaan yang sama sekali tidak bisa kukeluarkan.

Bagaimana bisa Harry mengabaikanku beberapa hari ini? Bagaimana bisa ia pergi bersama wanita itu? Bagaimana bisa ia tidak berpikir tentangku? Bagaimana bisa ia tidak menyadari bahwa ia adalah fuckin’ famous singer yang setiap gerak-geriknya diikuti oleh para manusia berkepala iblis called paparazzi? Bagaimana bisa ia tid—ARRGH! Aku ingin teriak sekencang-kencangnya!

Suara ketukan pintu flat membuyarkan lamunanku. Siapa yang datang? Aku baru saja sampai dan masih lelah serta tidak mood untuk bertemu dengan siapapun, satan. Dengan berat aku melangkah menuju pintu dan membukanya. Oh, Petter.

“Hei?”

“Oh, hei, Pett. Come in.” 

“Aku tau kedatanganku kesini sangat mengganggumu, tapi aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja.” Ucap Petter kemudian duduk di sofa.

“Kau tidak menggangguku, tapi jujur aku memang sedang ingin sendiri. But, thanks Pett.” 

I know, I know. Aku berjanji hanya memakan beberapa menit waktumu.” 

No, it’s okay.”

“Umm, sebaiknya kau keluarkan apa yang ada di pikiranmu sekarang, April. Memang tidak akan membuat seluruh masalahmu hilang, tapi setidaknya bisa meringankan sedikit pikiranmu.” Ucap Petter. Aku kembali menatapnya dan kemudian menarik nafas dalam lalu menghembuskannya.

“Aku tidak tau, Pett. Aku bingung.”

“Apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Harry? Kalian bertengkar, eh?” 

“Jadi begini...”

Harry’s POV

Aku terbangun dengan batu diatas kepalaku. Oh, bukan. Maksudku aku terbangun dengan rasa pusing luar biasa. Ya, rasanya sama dengan kepalaku jika tertimpa batu besar. Lupakan. Hei, aku dimana?! Mengapa suasananya beda dengan kamar hotel yang selama beberpa hari ini aku tempati?!

“Harry? Kau sudah sadar?” sebuah suara membuyarkan lamunanku. Sial, mataku masih buram untuk melihat siapa dia.

Seingatku, semalam setelat konser, Louis dan Zayn mengajakku ke salah satu pub di Canada. Karena aku sedang pusing memikirkan April, akupun meng-iya-kan ajakan mereka. Aku minum banyak sekali.

Lalu, kuingat ada seorang wanita menghampiriku dan aku berbincang dengannya. Tapi siapa wanita itu? Rupanya, sih, seperti.. Caroline! Yeah, Caroline! Oh, shit. Jangan bilang kalau...

“Harry?!” kembali suara itu membuyarkan lamunanku.

“Dimana aku?!” aku bangkit dari kasur dan menemukan diriku hanya menggunakan boxer Simpsons kesayanganku. Fuck, bagaimana bisa aku tidur di tempat asing hanya dengan menggunakan sehelai boxer?!

“Harry Bodoh Styles, kau lupa dengan muka muka yang ada di hadapanmu ini?”

Stupid. Kau mimpi buruk, huh?”

“Atau jangan-jangan kau berpikir bahwa kau sedang berada di sebuah kamar hotel lalu disaat kau bangun, kau menemukan seorang gadis yang tidak kau kenal sedang telanjang di sebelahmu? Begitu?”

"Kau begitu bodoh!”

Shut the fuckin’ up, idiot men!” teriakku. Tentu kalian tau suara-suara siapa tadi, bukan? Itu Niall, Zayn, Liam, dan Louis. Fuhhh, beruntungnya ternyata aku sedang berada di salah satu kamar mereka. Bodoh sekali pikiranku sebelumnya.

Half A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang