Part 39 - Party?!

2.1K 132 19
                                    

April’s POV

Guys, guys! Attention please?!” ucap suara di depan pintu kelas.

What?” jawab Hayley.

“Besok adalah hari ulang tahunku, datanglah ke rumahku pukul 7 malam. We’ll party hard!”

Woohoo!” serentak seluruh teman kelasku berteriak setelah mendengarnya.

“Dia siapa?” tanyaku pada Hayley yang juga berteriak girang.

She’s Aubrey, siswi kelas 2-4. Aku yakin besok akan menjadi hari paling menyenangkan! Kita harus datang!” jawab Hayley.

“Ugh, aku tidak janji.”

What?! April come on! Lupakan sejenak masalahmu, setidaknya hiburlah dirimu sendiri.”

“Oke, akan kupertimbangkan.” Ucapku disusul dengan Hayley yang memutar kedua bola matanya.

***

“Besok kalian datang?” tanya Alex saat kami sedang menyantap makan siang kami.

Hayley mengangguk, “Yes of course!” 

Good, kita juga datang.” Timpal Alex sembari menyikut lengan Petter, sedangkan Petter hanya tersenyum.

“Aku belum tentu datang.” Kataku.

“Kenapa? Padahal besok aku mau mengenalkan kalian pada kekasihku.” Kata Alex lagi.

“Aku masih lelah.” Jawabku disusul tatapan kau-ini-kenapa dari Hayley dan tatapan jangan-sedih-April dari Petter.

Bel sudah berbunyi menandakan waktu sekolah telah usai. Akupun memutuskan untuk segera pulang dan beristirahat, aku masih belum mendapatkan moodku.

“Aku mau ke flatmu.” Hayley membuka suara setelah ia terus diam semenjak jam makan siang tadi.

“Oke, aku juga ingin bicara padamu.” Jawabku. Kurasa aku memang harus menceritakannya pada Hayley. Aku tau, dia sangat penasaran.

“Memang kau harus bicara padaku. Ayo.” Ucapnya lagi dengan nada yang datar.

Tak memakan waktu lama, aku dan Hayley sudah sampai di flatku. Tempat tinggalku dengan sekolah sangat dekat, ingat? Mengambil dua kaleng coke dari lemari pendingin, aku menghampiri Hayley yang sedang duduk di sofa.

“Now, tell me. What the hell is wrong with you?” ucapnya sembari membuka sekaleng coke.

“Oke, aku akan memberi taumu tapi berjanjilah untuk tidak mentertawakanku.”

Come on! Aku sedang marah karena kau tidak memberi tauku! Bagaimana bisa aku tertawa?!”

“Saat itu aku sedang berada di kamar hotel Harry dan.."

“ Dan?”

“Tiba-tiba wanita pirang itu mengirim sebuah pesan ajakan pada Harry untuk ke club bersamanya. Dan yang lebih menjijikan, she asked Harry to slept with her. Walaupun secara tidak langsung, tapi intinya itu.” sambungku.

“Lalu? Harry membalasnya? Begitu?” 

“Dengarkan dulu!”

“Okay, okay. Next?”

“Harry tidak membalas pesannya, tapi sepertinya ia membalas pesan wanita itu sebelumnya. Terlihat dari isi pesan tersebut. Walau aku tidak tau pasti.” Jelasku lebih lanjut.

“Okay, then?”

“Sebenarnya saat itu aku dan Harry seda—Ugh, don’t laugh, please?!”  aku benar-benar ragu untuk memberi tau Hayley. Ini sungguh memalukan!

Half A HeartWhere stories live. Discover now