Part 3 - Jealous

4.7K 293 4
                                    

April’s POV

From: 0284827xxx

Hello Caswell. Wassup? Simpan nomerku tapi jangan disebarluaskan ya! ;D Niall x

To: Niall

Lagipula aku belum memiliki teman Ni, ingat itu lol.

From: Niall

Oops aku lupa ;p besok free? Ketemu denganku bagaimana? Aku ingin membayar hutangku.

To: Niall

Jam berapa? Besok pagi aku harus ke sekolah untuk mengambil seragam. Siang bagaimana? Baiklah, 3 kali lipat jika kau memang mau membayarnya ;p

Niall membalas pesanku dengan waktu yang sangat cepat. Aku heran, apa jarinya mempunyai kekuatan super sehingga bisa membalas pesan secepat ini?

From: Niall

Baiklah, besok siang sekitar pukul 1 aku jemput ke tempatmu. Kirimkan alamatmu ya. Ah, soal itu kau tidak perlu khawatir ;p

To: Niall

A105 White Hart Lane. Dekat dengan Woodside High School. Oke, kutunggu janjimu!

Niall’s POV

Yea, besok aku akan bertemu dengan April. Kalian jangan salah sangka, aku tidak jatuh cinta dengannya, aku hanya ingin mempunyai teman dekat untuk saat ini. Ya, sekedar teman. Lagipula aku mempunyai hutang padanya. Tidak, tentu saja ia tidak serius menagihnya, aku tahu itu. Tapi aku tetap saja merasa berhutang padanya.

Bayangkan jika saat itu ia tidak membantuku dengan membayarkan minumanku? Aku bisa kena amuk dari sang pemilik kedai, bukan?

Ah, jika mengingat kejadian itu aku jadi ingin tertawa. Sudah kubayangkan bagaimana tololnya wajahku ketika menyadari bahwa aku tidak membawa dompetku.

“Kenapa kau senyum seperti itu, Niall? Jangan berpikiran macam-macam, aku sudah mempunyai El.” Tiba-tiba Louis melempar bantal ke arahku.

Shut up! Aku senang, besok akan bertemu dengan seorang gadis.” Jawabku.

Seems like someone’s inlove here! Siapa gadis beruntung itu? Barbara-kah?” tipikal Louis, sok tahu.

“Barbara? Aku tidak ada apa-apa dengan Barbara, Lou. Bukan Barbara, namanya April. Aku baru saja bertemu dengannya tadi saat ke sungai Thames bersama Harry dan Liam. Dia hanya temanku.” Tegasku.

“O-ow, sensitif sekali kau! Whatever. Goodluck my Niall. Aku mau tidur, jangan peluk aku.”

Louis lalu menarik selimut dan memelukku. Oh my Boobear!

Liam’s POV

Aku tidak bisa tidur karena teringat Sophia. Iya, Sophia Smith. Beberapa bulan ini aku dekat dengannya, tapi aku belum berani mengutarakan perasaanku padanya. Lagipula dia cerita pada Zayn kalau dia masih ragu denganku, dia bilang dia takut aku masih mencintai Danielle. Padahal aku sudah tidak pernah mengingat Dani lagi, aku saja sudah lost contact dengannya.

Come in!” Ucapku setelah ada yang mengetuk pintu kamarku.

“Li? Belum tidur? Aku mengganggu tidak?” Oh, Zayn panjang umur sekali.

“Tidak, masuklah.”

“Aku tidak bisa tidur. Harry sudah bermimpi, aku bangunkan malah didorong sampai jatuh olehnya”

Aku tertawa kecil, "Kau tidur denganku saja malam ini Zayn.” Jawabku

“Baiklah, daddy! Oh ya, bagaimana Sophia?” Zayn, kau tidak tahu aku sedang memikirkannya dari tadi.

Half A HeartWhere stories live. Discover now