Part 18 - I'm Sorry

3.1K 176 2
                                    

April’s POV

“Ya, masuklah.” Tak lama seorang wanita yang kuperkirakan berumur 30 tahunan muncul. Siapa dia?

“April Caswell?” 

“Kau siapa?” 

“Umm, perkenalkan aku Mary Parker.”

“Iya, aku April. Kita pernah bertemu sebelumnya?” Ugh, aku tidak mengetahui siapa perempuan ini, sungguh.

“Tidak, aku kesini hanya ingin memberi taumu sesuatu.” Katanya.

“Tentang apa?”

“Harry and Taylor.” Shit.

“Aku tidak ada urusan apapun lagi dengan Harry apalagi Taylor. Jika kau hanya ingin membicarakan mereka, silahkan keluar dari ruangan ini.” Jawabku tersenyum tegas.

“Berikan aku kesempatan untuk menjelaskannya. Aku mohon.” Katanya lagi.

“Tidak, terima kasih. Kau tau pintu keluar kan? Jika tidak, aku bisa membantu memanggil security untuk membantumu keluar.” 

“Ms. Caswell, maaf jika aku lancang. Aku tau ini bukan urusanku dan aku tidak mengetahui apapun soal ini. Tapi aku hanya dimintai tolong oleh seseorang untuk memberti taumu tentang Harry dan Taylor yang terikat kontrak untuk berpura-pura menjadi sepasang kekasih beberapa waktu lalu. Mereka tidak pernah saling mencintai.”

“Aku bilang itu bukan urusanku lagi! Silahkan keluar sebelum aku benar-benar memanggil security!” bentakku. Apalagi ini? Apa maksud perempuan aneh ini?!

“Baiklah, maaf jika aku mengganggumu. Yang penting aku sudah menjalankan tugasku. Terima kasih, permisi.” Lalu dia keluar dari kamarku. 

Aku muak. Benar-benar muak! Aku hanya ingin istirahat sekarang. Oh Tuhan, bisakah kau singkirkan pria berambut keriting itu dari kepalaku sekarang juga?!

“Silahkan masuk.” Ada yang mengetuk pintu kamarku lagi, semoga itu Hayley.

“April?”

“Liam? Oh hai, Zayn and Louis.” 

Feeling better, huh?” tanya Zayn.

Aku tersenyum, “Ya, as you see.”

“Jangan telat makan lagi. Jaga kesehatanmu.” Ujar Louis.

Thanks, Lou.” 

“Kau sudah makan?” giliran Liam bertanya.

“Sudah.” jawabku

“Oke, to the point saja. Kami bertiga kesini selain untuk menjengukmu juga ingin menunjukkanmu sesuatu.” Kata Liam.

“Apa? Tolong, jangan bahas temanmu, Liam. Tadi baru saja ada seorang wanita aneh yang membahas tentang si keriting itu. Aku sudah muak dengan semuanya.” Ucapku lalu Liam, Zayn, dan Louis saling memandang satu sama lain.

“Aku tidak akan membahasnya April, aku hanya ingin menunjukkan ini.” Liam memberiku selembar kertas.

“Apa itu?” tanyaku enggan melihatnya.

“Lihat dan baca dulu.” Kata Zayn. Saat kubaca, aku terkejut.

“Apa maksud kalian?! Sudah kubilang, aku sudah muak dengan semuanya!” aku menitikan airmataku.

“April, maaf aku harus membahasnya. Percaya atau tidak, Harry dan Taylor memang hanya ‘berpura-pura menjadi sepasang kekasih’.” Kata Liam.

“Aku akan menjelaskannya. Jadi, dulu sempat beredar kabar kalau aku dan Harry gay. Lalu management memaksaku dan Harry untuk memiliki kekasih. Karena saat itu aku sudah bertemu dengan Eleanor dan aku mencintainya, aku berpacaran dengannya. Tapi kabar miring datang kembali, publik mengatakan bahwa aku dan Eleanor fake, hanya untuk menutupi kalau aku dan Harry gay. Maka dari itu management memaksa Harry juga memiliki seorang kekasih. Saat itu mereka mengusulkan Taylor karena Taylor juga baru mengeluarkan album barunya.” Jelas Louis.

Half A HeartWhere stories live. Discover now