Part 11 - Malibu Full Of Love

3.4K 195 6
                                    

Author’s POV

Morning.” Niall keluar kamarnnya, sekarang Niall satu kamar dengan Louis, Harry dengan Liam, April dengan Hayley, dan Eleanor dengan Sophia. Kalian ingat bukan cottage ini memiliki 4 kamar?

Morning lovely boy.” Harry menjawab.

“Aku lapar!” Tipikal Niall.

“Aku dan April sedang membuatkan kalian semua sarapan Niall, sabarlah sedikit.” Hayley tersenyum geli melihat tingkah Niall.

Hari ini One Direction dan para kekasih mereka berniat untuk berjalan sekitar pantai. Setelah itu mereka juga berniat untuk mengadakan pesta kecil-kecilan nanti malam di cottage.

“Halo Simon?” tiba-tiba handphone Liam berbunyi, ternyata Simon menelepon.

“Kami sedang di Malibu menyusul Lou, ada apa?” Liam bertanya pada sang penelepon.

“Apa? Kenapa sangat mendadak?” Raut wajah Liam sangat terkejut.

“Baiklah. Sekarang aku akan mencari tiket untuk penerbangan besok pagi.” Liam menutup telepon dan menunduk.

“Ada apa?” tanya Sophia.

“Besok pagi kita harus pulang, lusa kita ada rapat dengan manajemen untuk membicarakan siapa bintang tamu yang akan menjadi opening di tour kita.” Serentak pula wajah semua yang ada di ruangan itu menjadi sedih.

Louis’s POV

“Ya, Zayn. See you tomorrow. Take care, Zayn, we love you!” Aku menutup telepon.

Aku baru saja memberitahu Zayn agar besok ia harus segera pulang ke London. Sama seperti kita yang ada disini, Zayn terdengar sangat kecewa.

“Jangan sedih seperti itu, Boobear.” Eleanor mengelus pundakku.

“Tapi aku masih ingin berlibur denganmu, dengan mereka juga.” 

“Tapi ini untuk kepentingan tourmu. Jangan egois.”

“Thanks, kau selalu memberi support padaku. Terima kasih banyak. Aku berjanji jika aku mendapat day off, kita akan berlibur. Kau mau kemana? Sebutkan saja, kita akan kesana.” Aku memegang kedua tangan Eleanor.

“Jika kau sedang day off, kita akan berlibur ke Doncaster. Bertemu ibu, ayah, dan adik-adikmu.” Ia tersenyum lagi. Ini yang aku sangat sukai dari Eleanor, dia sangatlah pengertian.

Thank you so much, I love you.” Aku mencium kening Eleanor dan ia pun kembali tersenyum.

Aku sudah menjalani hubungan dengan gadis ini selama kurang lebih 2 tahun. Aku tidak perduli dengan berbagai komentar pahit tentang Eleanor yang sering kudapat setiap kali aku membuka akun twitterku. They don’t know about us.

April’s POV

Kami baru saja sampai cottage setelah jalan sekitar pantai, bermain voli, minum kelapa muda, dan sedikit berjemur. Seru sekali, mereka sangat lucu dan menyenangkan. Terlebih Harry, yang sering berusaha melucu tapi malah tidak lucu.

“Sekarang kau mandi dan bersiap untuk nanti malam, tuan putriku yang galak.” Harry mengusap kepalaku.

“Baiklah Harryku yang sangat lucu. Kau juga mandi ya, badanmu sudah sangat lengket dan asam!”

“Umm, untuk mempercepat waktu, bagaimana jika mandinya bersama?” Harry tersenyum menggoda ke arahku.

“Ewh, kupatahkan dulu lehermu, baru mandi bersama.” aku menjitak kepala Harry, ia berteriak kesakitan sambil tertawa.

Half A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang