Part 14 - Cheating

3.3K 177 3
                                    

April’s POV

Aku terbangun dari tidurku dan merasakan mual yang luar biasa. Kulihat Harry yang sekarang masih terlelap di sebelahku sambil memelukku.

I remember what we did last night. He kissed me, so did I. Last night was the best night in my life. No, we don’t have a sex. We just...making out and I’m still virgin. Hey! Aku baru 18 tahun dan aku tidak mau melakukannya sebelum menikah and Harry could accept it. Lucky me.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” Tiba-tiba Harry terbangun dan menatapku sambil tersenyum menggoda.

Aku menjulurkan lidahku, “Muka anehmu.” 

“Yang benar? Bukan bibir indahku?” Sial, Harry sepertinya ingin membahas apa yang baru saja kami lakukan semalam.

Don’t start it, idiot.” Aku mencubit hidungnya.

Last night was amazing. Thankyou.” Harry tersenyum dan mencium keningku.

I love you. Don’t disappoint me.”

Ia menatapku dan tersenyum, “I won’t. I love you so much” 

Okay. Now, stop staring at me like that dan bantu aku bangun dari tempat tidur.” Aku meminta Harry membantuku karena aku merasa amat sangat mual.

“Kalau aku maunya kau tetap di tempat tidur ini bersamaku dan memeluk serta menciumku seperti tadi mal--” BUK! Belum sempat Harry bicara, aku memukulnya dengan bantal.

“Harry, aku akan membunuhmu jika kau masih membahasnya. Aku serius, perutku mual sekali. Buatkan aku sarapan dan ambilkan aku obat.” Ucapku dengan tatapan memelas.

Ia beranjak dari tidurnya, “Kau sakit? Kita kerumah sakit sekarang"

“Tidak. Ini biasa. Aku baru ingat, semalam kita tidak makan malam, bukan? Aku memiliki lambung yang sangat manja, jadilah seperti ini.” 

Seriously, lebih baik kita kerumah sakit untuk memeriksa perutmu.” 

“Tidak Harry, kau hanya tinggal membuatkan sup dan aku minum obat lambung, selesai. Mualku pasti akan segera hilang.”

“Oke, oke. Sekarang aku akan membuatkanmu sup.” Ucap Harry sambil bangun dari tempat tidurku.

Aku tersenyum lebar, "Terima kasih!"

“Sepertinya kau terlalu menikmati apa yang kita lakukan semalam, sampai kau lupa makan dan jatuh sakit.” Harry tersenyum dan kembali menatapku dengan tatapan menggoda.

BUK!

Sekali lagi aku melemparnya tetapi kali ini dengan guling. Ia tertawa dan keluar kamar untuk membuatkanku sarapan. Shit, I fuckin’ love that curly boy

Niall’s POV

Aku bangun dan segera bersiap kerumah Hayley. Hari ini aku berjanji akan menemaninya membeli pakaian untuk ia pakai ke acara pernikahan saudaranya besok. Aku sudah siap dan segera mengambil kunci mobil lalu mengunci flat terlebih dahulu karena tidak ada siapapun disini. Harry semalam tidak pulang karena bermalam di tempat April. Alasannya karena hujan lebat menghambatnya untuk pulang. Ah, aku tidak yakin.

“Menurutmu, lebih baik putih atau hitam Ni?” tanya Hayley menunjukan 2 gaun padaku. Sekarang aku sudah berada di toko gaun bersamanya.

Both of them. Tapi aku lebih suka melihatmu memakai yang putih.” Usulku.

“Baiklah, aku ambil yang putih.” Pinta Hayley pada pelayan yang ada di toko ini. Setelah Hayley membayar gaunnya, kami memutuskan untuk makan.

“Terima kasih kau sudah menemaniku hari ini. Maaf jika kau tidak nyaman menemaniku belanja. Aku bingung mau mengajak siapa. Kau tau April sibuk dengan Harry.” Ucap Hayley.

“Tidak, aku senang menemanimu. Lain kali kau yang harus menemaniku.”

Ia tergelak, "Tidak mau. Kau ini hobi belanja, kan? Aku akan sangat lelah jika harus menemanimu. Kau saja sendiri.” Hayley menjulurkan lidahnya lalu kami tertawa bersama.

Aku sangat menikmati sisa waktuku bersama Hayley sebelum aku kembali memulai tour kami. Ya, aku dan One Direction beberapa hari lagi harus ke Ireland untuk tour. Aku pasti akan sangat merindukan Hayley.

Harry’s POV

Tibalah waktunya aku dan One Direction untuk kembali melanjutkan tour kami. Sekarang kami baru saja mendarat di Dublin Airport. Ya, kami sudah sampai di Ireland. Niall lah yang paling semangat kali ini karena Ireland adalah kampung halamannya.

Boys, istirahat karena sore nanti kalian akan melakukan rehearsal.” Ucap Paul.

“Jam berapa kira-kira Paul?” tanya Zayn.

“3 sore ini. Let’s move!”  kami menuruti perintah Paul dan masuk ke kamar hotel lalu istirahat.

“April, I miss you!” 

Miss you too Harry! Semangat untuk malam ini!

Thank you! Kapan kau mulai libur musim panas?” 

Minggu depan. Yeay! No school!

Good. Kau ikut tour bersamaku, ya!” 

Serius? Akan ku pertimbangkan Harry. Sekarang istirahatlah!

“Aku tidak mau tau, kau harus ikut karena yang lain juga akan mengajak kekasihnya.”

Iya, kau ini bawel sekali seperti perempuan. Lekas tidur Harry.

“Baiklah galak. I love you!”

Love you too idiot.” click! Aku mematikan ponselku dan beristirahat.

*** 

Sekarang sudah waktunya aku dan the boys untuk rehearsal. Kami sudah berada di arena.

Guys, Little Things!” ujar Louis.

Best Song Ever saja, Lou!” teriak Niall

Little Things!” teriak Louis lebih kencang. Kami hanya bisa tertawa melihat kelakuan Niall dan Louis.

Hallo boys!” tiba-tiba ada seorang gadis berteriak menyapa dan menghampiri kami. Aku kenal suaranya. Tidak asing.

April’s POV

Liburan musim panas! Yeay, no school! Aku senang sekali. Aku tidak perlu ke sekolah dan berkutat dengan seluruh pelajaran yang membuat kepalaku rasanya akan meledak. Sekarang saja, aku baru selesai mandi pukul 10. Hey, aku tidak jorok.

“Bosan. Harry kemana? Kenapa semalam tidak memberiku kabar? Sekarang juga tidak ada kabar.” Aku tiba-tiba memikirkan Harry. Dari kemarin saat ia bilang akan melakukan rehearsal sampai detik ini, ia belum memberiku kabar.

Aku baru saja membuat pasta, lalu kuputuskan untuk menonton tv. I got nothing to do. Kunyalakan tv dan munculah film kartun. Kupindahkan ke channel lain dan sekarang film Avengers. Oops, itu film yang aku dan Harry tonton kemarin. Kupindahkan lagi ke channel lain dan..

Harry Styles cheating on April Caswell?”

Tiba- tiba layar tvku menunjukan foto pria yang tak lain dan tak bukan adalah Harry. Sedang berciuman dengan gadis pirang yang mukanya sangat tak asing.

Harry Styles and Taylor Swift are back together?

Muncul lagi foto Harry dan perempuan itu sedang berpelukan di sebuah pub. Muka Harry terlihat sangat bahagia. Begitu juga perempuan itu. Seketika air mataku jatuh. Aku menangis sejadi-jadinya.


Aku mendengar ponselku bergetar tanda panggilan masuk. Hayley.

April? Are you okay?” 

“Hayley, I need you right now.” Aku menutup ponselku dan kembali menatap layar tv yang sedang berlangsung acara gossip dengan menampilkan foto-foto mesra Harry bersama perempuan itu. Pantas saja dari kemarin ia tidak memberiku kabar. Jadi ini alasannya? Shit, it hurts me so much.

.

VOMMENT

Half A HeartWhere stories live. Discover now