"Calla?!" Sang ibu tiri memanggil sang anak dengan nada 'sayangnya'. Saking sayangnya pingin Calla ketok pake sendal. Dosa Calla!! Dosa!! "Iya tante?" Calla pura pura tak tau ada urusan apa sang ibu tiri memanggilnya. "Sinilah... jangan jauh jauh. Ngapain main handphone di dapur. Mau masak handphone emang? Mending di sini sama tante sama Sella." *** "Kok bisa?" Xavier hanya diam. Lalu berkata, "Aku belum bisa menjawab. Yang pasti aku nggak ada niat jahat padamu." Nada dingin masih tersisa dikit dalam nadanya. Walau sekarang kesannya ia sedikit lebih hangat. Calla mengangguk angguk paham. "Lalu apa syarat tadi?" "Jadilah pacarku!" WHAT!!! *** "Liat nih, keren kan yak?" Dibukanya galery ponselnya, lalu membuka foto yang ia ambil saat party ultah Sella. Tau kan apa foto itu? Yap. Foto saat si Vino dan Sella menatap saling penuh kasih bak orang pacaran. Xavier yang melihatnya lalu memalingkan muka menghadap Calla, "Kok sempat ngefoto?" "Itu tuh momen momen fenomenal. Dari pada aku nangis nggak jelas, kan mending momen kaya gitu di foto buat di jadiin kenang-kenangan." *** Warning!!! # Menggunakan bahasa santai. # konflik ringan. P.s Ini karyaku sendiri, hargai dan jangan menjiplak.
16 parts