11 : 《Jalan-Jalan di Yogya》

23 1 0
                                    

"Mau bobo sama Daddy, sama Mommy juga."

Seharusnya itu rengekan Rezvan, tapi dia nggak ngrengek malah pasang tampak cool gimana gitu.

Mereka berenam sudah sampai di lobby hotel. Rencana awalnya pesen 5 kamar. 1 buat Andrey, 1 buat kakek, 1 buat Tiara, 1 buat Calla, dan 1 lagi buat Xavier sama Rezvan.

Tapi berhubung dia ngrengek -read:meminta- untuk satu kamar bareng Daddynya dan Calla yang di sebutnya Mommynya, jadi deh mereka memesan 4 kamar.

Pasti Andrey bakal jadi orang yang paling seneng. Soalnya yang bayar hotel dia. Jadi kalau kamarnya dikurang 1 dia jadi lebih untung. Nggak perlu buang-buang banyak duit. Irit, katanya.

Setelah memesan 4 kamar dan mendapatkan kunci masing-masing, mereka masuk ke kamar masing-masing.

"Capek duduk terus. Padahal cuma 1 jam lebih dikit."

Gerutuan itu terdengar di telinga Xavier.

"Gimana nggak capek, orang kamu duduknya sambil tidur."

"Harusnya nggak capekkan kalo tidur?"

"Masalahnya, kamu tidurnya bukan nyandar di kursi, malah nunduk ke kursi yang di depan. Gimana nggak capek."

Calla tertawa seraya membentuk tanda peace dengan dua jarinya.

"Sini kalo capek. Baring di kasur, tuh Rezvan dah tidur."

"Iya... iya...."

Dengan langkah gontai, Calla berjalan menuju kasur bagian Kanan. Posisi mereka seperti biasa, Rezvan selalu di tengah dengan diapit mereka berdua di kedua sisinya.

Baru saja, hendak menyalakan handphonenya,

"Tidur! Katanya capek. Nanti malem kita ke Dagadu."

Suara teguran Xavier membuat Calla segera mematikan handphonenya dan menenggelamkan diri di kasur dan menutup diri dengan selimut.

Hanya Xavier dikamar itu yang belum tertidur, ia memilih membuka laptop dan membunuh waktu dengan mengerjakan laporan selama 1 jam. Walau akhirnya bunyi 'kretek' 'kretek' terdengar setelah ia menolehkan lehernya yang telah kaku ke kanan dan kiri. Juga ke atas dan ke bawah.

"Engg," erang Calla yang baru saja bangun tidur.

"Udah bangun?"

Xavier yang baru saja membereskan laptopnya bertanya tanpa menoleh.

"Hmm."

"Siap-siap sana jam setengah 7 kita berangkat."

"Rezvan gimana?"

"Biar aku yang bangunin."

Sesuai perintah si bos besar, Calla segera mengambil baju ganti dari kopernya dan membawanya menuju kamar mandi.

Kembali lagi ke Xavier, Xavier kini sedang berusaha membangunkan Rezvan.

Segala cara sudah ia lakukan tapi Rezvan tak kunjung bangun. Persis seperti dirinya jika sudah tidur. Hingga tiba-tiba Rezvan bangun setelah Xavier selesai berbisik.

Ada yang tau apa yang Xavier bisikkan?

"Bangun. Kalau nggak, mommy Calla cuma punya Daddy."

Itupun dikatakan dengan nada datar.

Benar-benar sepasang ayah dan anak yang posesif.
.
.
.
"Sudah lengkap semua? Nggak ada yang hilang kan anggota keluarga kita?"

Kakek yang jengah melihat cucunya bertingkah agak tak waras tidak bisa tinggal diam. Kakinya melangkah menuju Andrey dan diulurkannya tangannya untuk menjitak kepala Andrey.

BackStreet????Where stories live. Discover now