13: 《Keluarga Xavier》

24 2 0
                                    

Rumah keluarga besar Xavier saat ini dipenuhi oleh saudara-saudara yang datang. Awalnya rumah ini milik ayah dari kakek Xavier, alias buyutnya Xavier dan diwariskan kepada kakek Xavier, selaku anak sulung. Tetapi berhubung kakek Xavier telah membeli rumah sendiri yang jauh lebih besar dengan uangnya sendiri, jadilah rumah itu ia berikan kepada adiknya yang bungsu.

Mobil-mobil mewah kini memenuhi halaman depan rumah itu. Di dalamnya pun tak kalah ramai, sepupu-sepupu Xavier yang berpenampilan tampan dan cantik mengelilingi meja bundar berukuran lumayan besar yang ada di tengah-tengah ruang keluarga.

"Gue jamin deh, si Xavier bakal dateng sendiri," tutur Vani, cewek berambut pendek dengan tubuh 'sedikit' berisi.

"Apaan deh? Nggak mungkin ya. Si Xavier pasti bakal bawa pacarnya. Gue yakin deh, tuh anak kan diem diem ngangenin, eh menghanyutkan."

Krik krik.

"Garing Ray," celetuk Aliya.

"Eh tapi gue juga setuju sih ama Vani," sambung Aliya setelah beberapa detik.

"Nah kan."

Vani menjentikkan jari ke arah Rayhan dengan tatapan songong karena merasa telah mendapat sekutu di sisinya.

"Apaan ya? Emang Bang Xavier se nggak laku itu?"

Rayhan memutar bola mata malas.

"Kalo menurut gue sih bukan karena nggak laku dia. Tapi karena terlalu laku, makanya dia males jalin hubungan," komentar Feby dengan pandangan bijak.

"Iya juga sih, tapi menurut gue nih ya, bang Xavier tuh cocok banget ama kak Tiara. Ya nggak sih?"

Vani menanyakan pendapatnya.

"Nah gue juga sempet mikir gitu. Bang Xavier kan dingin tuh, ketemu Tiara yang kalem, kan kaya gimana~~~ gitu," setuju Aliya.

"Nah nah nah cocok kan?"

"Yoi Van," balas Aliya.

Rayhan cengo, "Apaan dah? Nggak cocok banget. Gue dari awal udah nggak suka ya ama sifatnya si kak Tiara."

"Apaan sih sewot banget. Pokoknya kita berdua nggak bakal setuju kalo bang Xavier jadian ama cewek lain selain kak Tiara," omel Vani.

"Lah! Orang dia yang ngejalanin kok lo berdua yang ngurusin? Hidup hidup dia, ya terserah dia lah. Kalo lo berdua nggak setuju, emang bang Xavier bakal dengerin? Enggak kan?"

"Apa sih Ray, kok lo sewot banget. Pokoknya kita berdua nggak setuju dan bakal kita ganggu cewek itu kalo semisal dia emang udah punya cewek."

Aliya menyeringai setelah selesai berkata, yang hanya mampu dilihat oleh Feby. Feby yang melihat sudah menatap tajam dirinya, tapi yang dilihat masih berlagak tak tau apa-apa.

Sekadar informasi untuk kalian, Rayhan dan Aliya itu kakak adik. Aliya sang kakak umurnya sekitar 21 tahun, sedangkan Rayhan baru berusia 16 tahun. Vani merupakan sepupu mereka berdua. Umurnya lebih muda setahun dari Aliya dan mempunyai sifat yang menggebu-gebu. Lalu ada pula Feby, mempunyai sifat tenang diantara ketiga sepupunya yang lain. Ia sudah berkeluarga dan merupakan sesorang yang sangat bijak dalam mengambil sebuah keputusan, walaupun umurnya baru berusia 25 tahun.

Kakek Xavier mempunyai 2 saudara. Satu perempuan dan yang satu laki. Yang perempuan merupakan anak tengah dari 3 bersaudara, dan jarang berkumpul saat ada reunian bareng keluarga besar. Dikarenakan tubuhnya yang udah nggak kuat lagi untuk pergi jauh.

Sedangkan yang laki, dia tinggal di rumah ini bersama kedua anaknya. Keduanya berjenis kelamin laki-laki.

Damian, mempunyai istri bernama Kaila. Mereka berdua menikah karena perjodohan bisnis. Aliya dan Rayhanlah anak mereka.

Devan, mempunyai istri bernama Leta. Sama seperti Damian, Devan juga menikah karena urusan bisnis ayahnya. Tapi bedanya, Devan udah lama ngincar Leta. Mereka mempunyai 1 anak. Ya Vani-lah orangnya.

Untuk kakek Xavier sendiri, ia mempunyai 3 anak.

Anak sulung, Kenan, adalah ayah Xavier. Ia menikah dengan bunda Xavier secara diam-diam karena sang ayah tak merestui hubungan mereka dengan alasan bunda Xavier tak layak mendapatkan Kenan yang kaya dan berharga. Mereka berdua telah meninggal beberapa tahun yang lalu, tepatnya saat Xavier baru berusia 10 tahun. Sejak saat itulah, Xavier hidup di bawah asuhan kakeknya.

Anak tengah, Ravindra, adalah ayah dari Feby. Sama seperti Feby, Ravindra merupakan tipe orang yang bijak.

Sedangkan yang terakhir, bernama Zanna. Satu-satunya anggota keluarga berjenis kelamin perempuan diantara kedua kakak laki-lakinya. Ia ibu dari Andrey dan mempunyai sifat sama koplaknya dengan Andrey.

Lalu, jika Aliya adalah sepupu Xavier, kenapa tadi dia menyeringai?

Aliya merupakan salah satu cewek yang kagum dan luluh dalam pesona Xavier.

Tentu saja ia mau membantu Vani mengganggu ceweknya Xavier.
.
.
.
"Daripada kalian ndebatin hal yang nggak guna sama sekali. Mending kalian coba noleh ke belakang dan tanya langsung ke orangnya."

Suara Feby membuat perdebatan nggak guna mereka berhenti.

Serentak. serempak. Mereka bertiga menoleh ke belakang.

Tepat di pintu masuk ruang keluarga, ada kakek Xavier di kursi roda dengan Tiara yang mendorongnya. Kakek Xavier sering memakai kursi roda jika tubuhnya sudah tak kuat berjalan.

Tak lama setelah itu siluet Xavier menghampiri retina mereka.

"Tuhkan bang Xavier dateng sendi--," ucapan Vani teputus.

Sosok gadis berusia sekitar 17 tahun memasuki matanya.

"Loh?" Vani tercengang.

Siapa gadis ini?

Masa dia pacar Xavier? Apa nggak terlalu muda?

Aliya membeku. Tatapannya dingin. Kukunya tertancap di dalam tangannya saking eratnya dia mengepalkan tangan, saat melihat tatapan lembut Xavier ke gadis muda itu, tatapan yang tak pernah Xavier berikan ke siapapun selama ini. Termasuk keluarganya sendiri.

Feby menyeringai. Sedangkan Rayhan? Kalian mau tau apa yang dilakukan Rayhan?

Ia menampilkan wajah songongnya dan memasang muka mengejek ke arah mereka berdua -Vani dan Aliya-.

Pingin ditampol muka songongnya itu.

"Dia siapa bang?" tanya Feby.

"Pacar bang Xavier. Cantik kan?"

Bukan. Yang menjawab bukan Xavier. Melainkan...

"Padahal gue tanya bang Xavier loh Drey."

Ya. Andrey.

"Siapa bang?"

Kali ini Aliya yang bertanya dengan kebencian yang ia tahan.

"Pacar bang Xavier, buset, dibilangin juga. Nggam percaya amat lo," gerutu Andrey.

"Siapa bang?" tanya Aliya tak menghiraukan gerutuan Andrey.

"Pacar abang."

Boom.








BackStreet????Where stories live. Discover now