4 : 《Gosip Merajalela》

31 1 0
                                    

"Ini rumah siapa?" tanya Calla heran memandang rumah mewah dihadapannya.

"Rumah saya." jawab Xavier singkat.

Dihadapannya terpampang sebuah rumah mewah yang modern.

"Wah mewah banget ya."

Pujian itu dari Calla. Tulus. Saking tulusnya ingin Xavier tenggelamkan ke rawa-rawa. Bagaimana tidak, ia memuji tapi dengan memutar bola matanya malas.

Xavier tak menanggapi.

"Masuk." perintahnya.

Xavier membuka pintu mobil lalu melangkah memasuki pintu utama rumahnya. Calla menyusul di belakangnya. Dengan sedikit lari-lari kecil, Calla berusaha menyusul langkah Xavier.

"Vier. Itu mobilnya ditaruh gitu aja? Terus koper-koperku gimana?"

"Mobil di urus pak Beni. Koper di urus pak Udin."

Calla heran. Kenapa orang kaya itu begini banget ya. Apa-apa enak, ada yang ngurus. Nggak perlu repot sana sini. Hmm.

"Siapa pak Beni?"

Mereka berdua kini melangkah menuju ruang keluarga. Xavier duduk di salah satu sofa lalu menyuruh Calla duduk di sebelahnya.

"Sopir."

"Siapa pak Udin?"

"Kepala pelayan."

Calla hanya mengangguk angguk mendengar jawabannya.

"Lalu tujuanmu membawaku kemari, apa?"

"Aku memberimu tawaran yang menarik,"
kata Xavier.

"Tawaran apa?"

"Kau akan kubantu membalas perbuatan Sella yang memfitnahmu hingga kamu diusir. Juga kau boleh tinggal disini. Tapi ada syaratnya."

Calla mengerjap. Ini orang stalker ato gimana ya. Bisa-bisanya tau masalahnya, padahal mereka baru aja ketemu.

"Wait wait. Kamu bilang Sella? Kamu tau masalahku?"

Xavier mengangguk.

"Kok bisa?"

Xavier hanya diam. Lalu berkata, "Aku belum bisa menjawab. Yang pasti aku nggak ada niat jahat padamu."

Nada dingin masih tersisa dikit dalam nadanya. Walau sekarang kesannya ia sedikit lebih hangat.

Calla mengangguk angguk paham.

"Lalu apa syarat tadi?"

"Jadilah pacarku!"

WHAT!!!

Xavier ganteng sih. Tapi kok terkesan murahan ya. Yakali syaratnya jadi pacar, pasti ada macam-macamnya kan.

Mungkin karena mengerti pikiran Calla, Xavier berkata, "Tenang, nggak ada maksud macam-macam."

Ok. Calla pun diam yang menandakan ia setuju.
.
.
.

Beberapa hari setelah Calla menjadi pacar Xavier, Calla pun berniat masuk sekolah lagi. Sudah 2 hari kemarin Calla nggak masuk sekolah dengan alasan...

Entahlah, hanya Calla sendiri yang tau.

"Ayo!"

Xavier sudah menunggu Calla di ruang tamu. Calla yang masih berada di ruang makan malah dengan santainya menikmati makanan yang ada di hadapannya. Ia tak menyadari Xavier terburu-terburu berangkat ke kantor.

"Calla?!"

Suara Xavier yang lantang kembali menggema. Memanggil Calla yang tak kunjung datang.

BackStreet????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang