PEKABLE (Completed)

By Rainniya

195K 18.6K 3.3K

(Completed) "Kenapa sih lo suka banget bikin gue nangis?!" "Karena itu hobi gue, Key.." "Gila lo ya, bangke!"... More

PROLOG
PEKABLE - 1
PEKABLE - 2
PEKABLE - 3
PEKABLE - 4
PEKABLE - 5
PEKABLE - 6
PEKABLE - 7
PEKABLE - 8
PEKABLE - 9
PEKABLE - 10
PEKABLE - 11
PEKABLE - 12
Trailer & Casts
PEKABLE - 13
PEKABLE - 14
PEKABLE - 15
PEKABLE -16
PEKABLE - 17
PEKABLE -18
PEKABLE -19
PEKABLE - 20
PEKABLE -21
PEKABLE - 22
PEKABLE - 23
PEKABLE - 24
PEKABLE - 25
PEKABLE - 26
PEKABLE - 27
PEKABLE - 28
PEKABLE - 29
PEKABLE - 30
PEKABLE - 31
PEKABLE - 32
PEKABLE - 33
PEKABLE - 34
PEKABLE -35
PEKABLE - 36
PEKABLE - 37
Pekable - 38
PEKABLE - 39
PEKABLE - 40
PEKABLE - 41
PEKABLE - 42
PEKABLE - 43
PEKABLE - 44
PEKABLE - 45
PEKABLE - 46
PEKABLE - 47
PEKABLE - 49
PEKABLE - 50
PEKABLE - 51
PEKABLE -52
PEKABLE - 53
PEKABLE - 54
PEKABLE - 55
PEKABLE - 56
PEKABLE - 57
PEKABLE - 58
PEKABLE - 59
PEKABLE - 60
PEKABLE - 61
PEKABLE - 62
PEKABLE - 63
PEKABLE - 64
PEKABLE - 65
PEKABLE - 66
PEKABLE - 67
PEKABLE - 68
PEKABLE - 69
PEKABLE - 70
PEKABLE - 71
EPILOG

PEKABLE - 48

1.1K 93 45
By Rainniya

Pelajaran matematika di les pertama itu rasanya memuakkan. Rasa kantuk yang mendalam karena baru bangun harus berhadapan lagi dengan ocehan guru matematika yang sibuk berceloteh tentang rumus matematika.

Terkecuali Alcio, cowok itu dengan santai mendengarkan Pak Budiman, selaku guru matematika yang sedang menjelaskan rumus logaritma di papan tulis. Sementara itu, Kenara yang duduk di sampingnya sudah hampir mau tertidur.

Cewek itu menguap yang ketiga kalinya. Dan ia mengerjap kaget karena Alcio menoyor kepalanya.

"Ah, sakit Cio!" Teriak Kenara kesal. Dan tanpa sadar, suaranya terdengar satu kelas. Membuat seisi kelas menatapnya--Pak Budiman juga secara spontan berbalik mencari asal suara yang terdengar itu.

"Ada apa Kenara?"

Seketika tubuhnya Kenara menegang melihat Pak Budiman berjalan ke arah bangkunya. Kenara menelan ludah gugup dan matanya terasa panas.

Oh tidak! Dia begitu cengeng, sialnya! Nggak, nggak boleh nangis! Kalau dia nangis sekarang, dia akan tambah di olok-olok oleh Alcio sialan satu ini.

"A-anu pak.."

Alcio tertawa kecil melihat Kenara yang takut. Dia tahu cewek itu sebentar lagi pasti bakalan nangis. Lucunya. Alcio gemas dengannya.

"Kenapa Kenara? Ada masalah apa?"

Kenara gelagapan. Suaranya gemetaran. "Pak-a-anu.. Emm a-aku--"

"Kenara sakit perut pak, dia ingin permisi ke toilet." Feri tiba-tiba membuka suara, membuat Alcio langsung memicingkan matanya. Sementara itu, Feri hanya tersenyum tipis padanya.

Berani-beraninya dia sekarang ikut campur dalam urusan dirinya dengan Kenara. Alcio benar-benar kesal.

Pak Budiman pun menatap lekat Kenara lurus-lurus. "Apa benar itu Kenara?"

Kenara mengangguk kikuk. "I-iya pak."

Pak Budiman mendengus. "Ya sudah, silakan ke toilet Kenara."

"B-baik pak."

Cewek itu pun segera pura-pura berlari, berlagak seperti beneran sakit perut. Hal itu pun membuat seisi kelas tergelak tawa.

Pak Budiman menetralkan kembali kelas dengan memukul meja guru. "Sudah, sudah! Tidak ada yang lucu! Mari kita lanjutkan pembelajaran!"

Spontan kelas kembali hening seperti kuburan.

Alcio menatap sinis Feri. Hingga membuat Selo yang ada di sampingnya Feri terheran. Namun cowok itu sedang sangat di serang rasa kantuk. Selo pun bodo amat, dan ia kembali tidur dengan memposisikan buku di depan wajahnya. Jadi pura-pura baca buku matematika gitu, padahal aslinya tidur.

🎨🎨🎨

Kenara mencuci tangannya dan kemudian membasuh wajahnya dengan sedikit air. Lalu ia bernapas dengan lega. Untung saja ada Feri! Kalau tidak, maka dia akan tewas tadi! Dan pasti dia habis di tangannya Pak Budiman, guru killer itu.

Kenara akan berterima kasih pada Feri dan akan memukul Alcio habis-habisan nanti!

Ini semua gara-gara Alcio! Cowok yang ia sayang itu suka banget buat dia kesal.

Namun mau seberapa nyebelinnya, ia tetap sayang. Karena bagaimanapun, dia adalah orang yang paling dicintai.

Dia adalah Alcio. Orang yang membuat hidupnya Kenara berwarna.

Ah, bodo amat! Pokoknya Kenara benar-benar kesal. Lihat saja nanti, dia akan ngambek pada Alcio. Biar tau rasa!

Akhirnya Kenara pun keluar dari toilet. Namun ia terlonjak kaget karena ada seseorang yang menghalanginya.

"Eh kita ketemu lagi nih.."

Mulutnya Kenara tercengang. Cowok itu..

Dia..

Yang semalam, yang menolongnya kemarin dari tangga, yang masuk toilet perempuan.

Ah! Mau apa lagi dia?!

Kenara berdelik sebal dan menatap malas cowok itu.

"Minggir, gue mau lewat."

Namun, cowok dengan seragam berantakan itu tidak mau memberi jalan pada Kenara.

"Kalau gue nggak mau, lo mau gimana?" Cowok tanpa name tag itu berjalan mendekati Kenara. Sehingga jarak mereka kini hanya terpaut lima senti. Kenara mendadak mundur dan punggungnya menabrak dinding toilet.

Cewek itu menutup mata karena takut. "Lo mau apa?! Jangan macem-macem, gue teriak ya!"

Cowok itu malah terkekeh. Ia tertawa sambil menyeringai. "Teriak aja, gue nggak takut kok."

Kenara memberanikan diri membuka matanya kembali. "Lo siapa sih?!"

Cowok itu mendesah. Lalu tersenyum miring. "Gue?"

Dia tertawa. "Gue Keane."

"Anak mana lo? Jangan ganggu gue!"

Cowok itu tambah terkekeh.

"Astaga, lo nanya gue anak mana? Lo nggak liat gue di sini? Ya, gue murid di sini lah! Gimana sih lo?"

Kenara tertegun. Astaga! Bodohnya dia! Cewek itu lalu menatap cowok yang bernama Keane itu. Matanya setajam elang dan cowok itu memakai tindik di telinga kirinya.

Dasar siswa berandalan!

"L-lo kelas berapa?"

Kenara menjadi gugup. Ia takut. Karena dari dekat seperti ini, cowok itu terlihat menakutkan.

"Eh ciee.. Penasaran ya?"

"Apaan sih?! Uda ah, minggir! Gue mau masuk kelas!"

"Gue nggak mau. Gue mau sama lo dulu nih Kenara.."

"Lo kok tau nama gue?!"

"Tuh gue baca." Keane menunjuk name tag Kenara dengan matanya.

"EH MAU NGAPAIN LO?!"

Tiba-tiba Keane dan Kenara terperanjat kaget karena sebuah suara.

Feri berjalan menghampiri mereka berdua dan menarik kerah seragamnya Keane.

Keane menyeringai. Feri terpaku selama beberapa detik saat mereka bertatapan.

Rasanya seperti tidak asing, Feri merasa seperti melihat cowok itu entah di mana.

Sementara itu, Keane tertawa dan seperti menantang Feri.

🎨🎨🎨

Duh menegangkan ya.. Siapa sih Keane? Penasaran ya🙈

Keane

Btw, Kenara di kelilingi tiga cogan hihii

#Pekable💜

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

8.2K 1.3K 54
[⚠NO COPAS!!] [HARAP FOLOW SEBELUM BACA AGAR SAMA-SAMA ENAKEUN] Kisah yang selalu diperumit oleh dua sejoli, antara Alainna Hana Angelica dan Alfaaro...
328K 36.2K 57
"Aneera," panggil Abrega. "Hmm?" sahut Aneera seraya menatap Abrega. "Tujuan hidup lo apa?" Aneera memicingkan matanya. "Kenapa emang tanya tanya...
33.4K 4.6K 55
[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia...
32.8K 4.6K 53
Highest Rank: #2 in Playboy (20 Desember 2019) #2 in Anara (17 April 2020) #1 in Kenath (19 Agustus 2020) #11 in Senja (13 September 2020) #3 in soli...