I Will Go Out Of Your Life

By maharanicit

104K 3.7K 85

"Semenjak kehadiran lo datang di kehidupan gue, hidup gue jadi suram. Lebih baik lo keluar dari rumah ini dar... More

"Prolog"
1. "Dijodohkan?"
3. "Wedding"
4. "Kuatkan Aku"
5. "Dunia sangatlah kejam"
6. "Tolong Aku!"
7. "Terbongkar?"
8. "Kenapa Harus Aku?"
9. "Menyedihkan"
10. "Terbaring"
11. "Pergi?"
12. "Kembali?"
13. "Perasaan Takut"
14. "Mulai Dari Awal"
15. "Love You"
16. "Kecelakaan"
17. "Percaya Rencana Tuhan"
18. "Lumpuh?"
19. "I'm So Happy!"
20. "Mahal Na Mahal Kita"
21. "Beautiful but Psycho"
22. "Mystery Box"
23. "Teror!"
PENTING!
24. "Blood and Death?"
25. "Menjauhlah!"
26. "Please, Wake up!"
27. "Belum siap kehilangan!"
28. "Pasrah!"
29. "Take my hand!"
30. "I'm Sorry!"
31. "Infinity!"
32. "Will Always be Together!"
BARU?!
33. "Honeymoon?"
34. "Buktikan!"
35. "Over Protective"
36. "Merubah Penampilan?"
37. "Kenyataan Pahit"
38. "Terungkap!"
39. "Janji Setia"
40. "Retak!"
41. "Sebuah Kebusukan"
42. "Shock"
43. "Hate But Love"
44. "Usai"

2. "Awal Kehidupan"

3K 148 2
By maharanicit

"Assalamualaikum, Arkan pulang" ujar Arkan yang baru saja sampai dirumah.

"Waalaikumsalam," balas Mama Arkan.

Arkan bergegas menghamipiri sang Mama dan langsung salam dengan Mama Arkan.

"Papa mana Ma?" tanya Arkan.

"Papa kamu lagi ada dikamar," balas Mama Arkan.

Arkan hanya mengangguk saja.

"Arkan, ada sesuatu yang pengen Mama bicarakan sama kamu," ujar Mama Arkan.

Arkan mengernyitkan dahinya bingung. "Apa Ma?"

"Mama ingin kamu menikah dengan anak teman Mama waktu SMA dulu, dia itu cantik, baik, Mama suka liatnya,--"

"Maksud Mama, aku mau dijodohin sama anak teman Mama itu,? potong Arkan.

"Iya, kamu mau kan?" tanya Mama Arkan.

"Arkan nggak mau Ma, Mama apa-apaan sih pake jodohin aku segala. Aku udah dewasa Ma, nggak perlu Mama jodohin aku lagi, lagian aku nggak kenal juga sama cewek itu!" tolak Arkan.

"Mama kamu pengen yang terbaik untuk kamu Kan," timpal Papa Arkan yang baru saja turun dari kamarnya.

"Tapi Arkan nggak mau Pa,"

"Mama kamu pengen mendapatkan menantu yang baik, kalaupun kamu bawa cewek kesini untuk dikenalkan sama Mama Papa belum tentu Mama dan Papa suka sama cewek pilihan kamu," balas Papa Arkan.

"Arghhhh!!! Udah ah Arkan mau ke kamar aja, baru pulang udah disambut dengan perjodohan nggak jelas!" kesal Arkan.

Arkan beranjak dari ruang tamu dan bergegas untuk masuk ke kamarnya.

"Kalau kamu nggak mau, semua fasilitas termasuk perusahaan Papa sita. Papa akan gantikan dengan sepupu kamu Arya!" ancam Papa Arkan.

Sontak saja Arkan langkah Arkan langsung terhenti mendengar ancaman sang Papa. "Papa apa-apaan sih, kenapa kayak gini coba?"

"Kamu pilih, jika kamu terima perjodohan ini fasilitas dan perusahaan nggak akan Papa ambil dan jika kamu menolak perjodohan ini, semua yang Papa kasih ke kamu akan Papa alihkan pada Arya!"

Arkan bingung, satu sisi dia tidak mau menerima perjodohan ini tapi sisi lain Arkan nggak mau semua fasilitas dialihkan oleh sepupunya sendiri.

"Oke-oke Arkan terima perjodohan ini," ujar Arkan dengan pasrah.

Mama dan Papa Arkan langsung tersenyum bahagia. "Alhamdulillah akhirnya kamu mau menerima perjodohan ini. Mama nggak akan salah pilih untuk pendamping hidup kamu Kan,"

Arkan hanya berdehem saja karena masih kesal dengan kedua orangtuanya yang menjodohkan dirinya dengan cewek yang tidak ia kenal.

"Kalau gitu besok kita kerumahnya untuk melamar dan lusa langsung akad nikah," Ujar Papa Arkan.

"Mama setuju,"

"Ini terlalu cepat Pa," ujar Arkan dengan tidak percaya.

"Lebih cepat lebih baik yakan Ma?" balas Papa Arkan.

Arkan hanya mengehmbuskan napasnya kasar dan langsung pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri.

👀👀👀

Ica yang hanya berdiam diri dikamar karena sebentar lagi keluarga dari teman Ibunya akan datang untuk melamar dirinya. Ica berharap semoga suaminya nanti akan bersikap baik padanya walaupun menikah dengan dijodohkan.

Pintu kamar Ica terbuka dan memperlihatkan sosok wanita yang selama ini sudah berjuang membesarkan Ica dengan segala apapun demi Ica bahagia.

"Ibu?" panggil Ica.

Ibu Ica menghampiri Ica dan langsung memeluk anak kesayangannya itu.

"Kamu sudah besar Ca, Ibu nggak nyangka sebentar lagi kamu menjadi tanggung jawab orang," ujar Ibu disela-sela dalam pelukan.

Hal itu membuat Ica menangis haru. "Ibu maafin Ica kalau Ica belum bisa membuat Ibu dan Bapak bahagia," ujar Ica dengan menangis.

"Kamu harus nurut dengan suami kamu nanti ya, jangan pernah ngelawan atau ngebantah karena surga kamu nantinya berada di telapak kaki suami kamu,"

Ica hanya mengangguk saja sambil mempererat pelukan Ibunya.

"Ica, keluarga Faresta sudah datang," panggil Bapak Ica.

Ica dan Ibu langsung melepaskan pelukannya dan bergegas untuk menghampiri keluarga Faresta yang sudah datang.

👀👀👀

"Ma? ini beneran rumah cewek yang mau Mama jodohin sama aku?" bisik Arkan dengan melihat sekeliling rumah Ica.

"Iya, memangnya kenapa?" balas Mama Arkan.

"Mama nggak salah kan? Mama jodohin aku sama orang miskin? Yang ada nantinya dia cuman numpang hidup sama Arkan Ma," ujar Arkan pelan dengan tak percaya jika calon istrinya itu adalah keluarga miskin yang tidak sederajat dengan dirinya.

"Walaupun dia miskin tapi Mama suka dengan dia, anaknya baik, sholeha, sholatnya nggak pernah tinggal," balas Mama Arkan.

"Kamu mau Papa alihkan semua fasilitas dengan sepupu kamu?" timpal Papa Arkan.

Arkan hanya menunduk saja, selalu dan selalu saja ancamannya begitu.

Pasalnya sejak jalan menuju kerumah calonnya itu Arkan sudah merasa tidak enak dari perjalanannya banyak lumpur yang membuat mobil keluarga Faresta kotor dan belum lagi jalan kerumahnya harus jalan kaki dengan jalanan becek yang membuat Arkan kesal. Seumur hidup baru ini Arkan melangkahkan jalanan yang becek dan kumuh.

"Maaf nunggu lama ya Pak," ujar Bapak Ica yang baru saja datang dan langsung duduk di depan calon besannya itu.

Keluarga Faresta hanya tersenyum saja. "Tidak apa-apa Pak," balas Papa Arkan.

Ica datang dengan digandeng Ibu yang membuat pandangan keluarga Faresta tertuju pada Ica termasuk Arkan.

"Udah miskin mukanya biasa aja lagi nggak ada cantik-cantiknya," ujar batin Arkan yang baru saja melihat Ica calon istrinya itu.

Ica hanya menunduk saja tidak berani menatap keluarga Faresta.

"Jadi maksud kedatangan saya kesini untuk melamar Ica anak Bapak dengan anak saya Arkan yang sudah sebelumnya kita rencanakan," ujar Papa Arkan dengan menjelaskan maksud kedatangannya kesini.

"Saya terserah anak saya saja," balas Bapak Ica.

"Ica apakah kamu mau menerima lamaran anak saya Arkan?" tanya Papa Arkan.

Ica menatap Arkan sebentar sama halnya Arkan menatap Ica tapi Ica merasa kalau Arkan terpaksa mau menerima perjodohan ini dari tatapannya saja Ica yakin Arkan hanya terpaksa menerima lamaran ini.

"Ica mau," jawab Ica pelan.

"Alhamdulillah," ujar semuanya yang mendengar jawaban Ica.

"Kalau begitu besok kita akan akad nikah langsung karena lebih cepat lebih baik dan saya sudah mempersiapkan semuanya," ujar Mama Arkan dengan senang.

Ica hanya mengangguk pelan saja.

"Ica kamu bawa Arkan kedepan gih untuk ngobrol-ngobrol, agar kalian lebih mengenal satu sama lain," ajak Ibu Ica.

Ica menurut saja apa yang ibunya bilang tadi.

"Ayo Arkan," ajak Ica. Arkan hanya menurut saja dengan tersenyum paksa.

👀👀👀

Ica hanya membawa Arkan kedepan rumahnya yang menampakkan pemandangan sawah.

"Lo kenapa mau nerima perjodohan ini?" tanya Arkan ketus.

Ica terkejut mendengar suara Arkan yang ketus. "Aa-k-aku hanya ingin membuat Ibu senang," jawab Ica dengan terbata-bata.

"Lo tau? Dengan lo menerima perjodohan ini sama saja halnya lo udah merusak hidup gue dan jangan harap gue akan seperti suami yang lainnya," ketus Arkan.

"Maksud kamu?" tanya Ica tak mengerti.

Arkan tidak menjawab hanya tersenyum sinis saja dengan tatapan yang sangat tajam.

"Lo kerja dimana?" tanya Arkan.

"Aku belum ada mendapatkan pekerjaan," balas Ica.

Arkan mengangguk dan tersenyum sinis. "Udah gue duga,"

Setelah bicara seperti itu Arkan langsung pergi meninggalkan Ica sendirian.

"Ya Allah apakah ini awal dari kehidupanku? ternyata harapanku tidaklah menjadi kenyataan, aku mendapatkan suami yang sangat dingin bukan seperti yang aku mau. Aku harus terima ini konsekuensinya jika dijodohkan aku tidak ingin membuat Ibu dan Bapak kecewa, aku harus ikhlas." ujar batin Ica.

Anyeonghaseyo balik lagi sama gue dengan cerita baru gue. Kalian tenang aja cerita "Gemma Kalista" masih lanjut kok

Semoga kalian suka dengan cerita baru gue, dan jangan lupa follow, vote, dan komen!

Kamsahamnida

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.1M 45.4K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 82.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
291K 27K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...