[END] I Want Perfect Family |...

By demiyor

411K 71.4K 13.5K

[END] [BxB] [MATURE] [MPREG] Kisah seorang anak yang mengharapkan ayahnya mendapatkan pengganti ibunya yang s... More

πŸ”… 2
πŸ”… 3 (re-write)
πŸ”… 4 (re-write)
πŸ”… 5 (re-write)
πŸ”… 6 (re-write)
πŸ”… 7
πŸ”… 8
πŸ”… 9 (re-write)
πŸ”… 10
πŸ”… 11
πŸ”… 12
πŸ”… 13
πŸ”… 14 (re-write)
πŸ”… 15 (re-write)
πŸ”… 16
πŸ”… 17 (re-write)
πŸ”… 18 (re-write)
πŸ”… 19 (re-write)
πŸ”… 20 (re-write)
πŸ”… 21 (re-write)
πŸ”… 22 (re-write)
πŸ”… 23 (re-write)
πŸ”… 24 (re-write)
πŸ”… 25
πŸ”… 26
πŸ”… 27
πŸ”… 28 (re-write)
πŸ”… 29 (re-write)
πŸ”… 30 (re-write)
πŸ”… 31
πŸ”… 32
πŸ”… 33
πŸ”… 34 (re-write)
πŸ”… 35
πŸ”… 36 (re-write)
πŸ”… 37 (re-write)
πŸ”… 38 (re-write)
πŸ”… 39 (re-write)
πŸ”… 40 (re-write)
πŸ”… 41 (re-write)
πŸ”… 42 (re-write)
πŸ”… 43 (re-write)
πŸ”… 44 (re-write)
πŸ”… 45 (wedding time!)
πŸ”… 46
πŸ”…47
πŸ”…48
πŸ”…49
πŸ”…50
πŸ”…51
πŸ”…52
πŸ”…53
πŸ”…54
πŸ”…55
πŸ”…56
πŸ”…57
πŸ”…58
πŸ”…59
πŸ”…60
πŸ”…61
πŸ”…62
πŸ”…63
πŸ”…64
πŸ”…65
πŸ”…66
πŸ”…67
πŸ”…68
πŸ”…69
πŸ”…70 (Special Chap Winter)
πŸ”…71 (Gave Birth)
πŸ”…72
πŸ”…73
πŸ”…74
πŸ”…75 (end)

πŸ”… 1 (re-write)

25K 2.3K 701
By demiyor

"Terulang lagi?" Tanya seorang pria dewasa dengan tegasnya bertanya pada seorang anak laki-laki yang berdiri sambil menunduk dihadapannya.

Anak laki-laki itu cukup ketakutan saat sang ayah menatapnya dengan tatapan yang menurutnya menakutkan "Yangyang, jika aku sedang berbicara jangan tundukan kepala mu, tatap mata papah" Ucapnya dengan tegas membuat anaknya langsung menatap mata sang Ayah dengan ketakutan.

"Bisa jelaskan kenapa?" Tanya sang ayah lembut namun masih terdengar tegas.

"I don't like that women" Cicitnya dengan suara yang bergetar.

Sang ayah langsung berjongkok mensejajarkan tingginya dengan sang anak lalu menyentuh kedua bahu anaknya yang ketakutan itu "Maafkan Papah" Ucapnya lalu memeluk tubuh sang anak dan mengusapnya.

Sang anak pun membalas pelukan ayahnya bahkan memeluknya sangat erat enggan untuk melepaskannya "Papah, jangan bawa wanita itu lagi ke rumah kita aku tidak suka dan tidak mau papah bersamanya"

Sang ayah tersenyum lalu mengangguk "Permintaan mu akan Papah lakukan, tapi janji. Jika ada tamu datang kesini Yangyang tidak boleh nakal dan menganggu, want to promise?" Tanya sang ayah sambil mengulurkan kelingkingnya.

Sang anak mengangguk lalu ia pun melingkarkan kelingking kecilnya pada kelingking sang ayah.

"I promise papah..."

⧽⧽⧽⧽

Di siang hari yang cerah ini terlihat Yangyang tengah bermain bola dengan seorang anak laki-laki berambut coklat legam tampak bersenang senang bersama.

"Yangyang ayo tendang bolanya kemari!" teriak anak laki-laki itu.

Yangyang mengangguk ia langsung menendang bolanya pada anak itu dan kembali berlari "Haechan ayo tendang kesini!"


"It's time for lunch!" Ucap seorang laki laki yang datang dengan membawa nampan berisikan makanan, anak yang bernama Haechan itu langsung tersenyum lebar lalu berlari menghampiri laki laki itu dengan riang "Mae!"

"Hey hati hati nanti kau tersandung" Ucap laki laki itu langsung di balas tawa kecil dari Haechan.

"Yangyang kemari lihat apa yang Mae bawaa" Teriak Haechan pada Yangyang di ujung taman sana.

"Baik" Balas Yangyang lalu berjalan menghampiri Haechan dengan laki laki itu.

"Apa kalian lapar? Aku membuatkan kalian sandwich kesukaan kalian berdua" Tanya laki laki itu pada kedua anak yang tampaknya sudah tidak sabar ingin memakan sandwich buatannya.

"Echan mau Echan mau! Yangyang juga mau!"


"Baiklah, ini untung Haechan dan ini untuk Yangyang, habiskan jangan sampai ada yang tersisa aku membuatnya khusus untuk kalian dan sengaja aku masukan spam kesukaan kalian" ucapnya sambil memberikan mereka potongan sandwich yang sudah di bagi dua itu.

Haechan dengan Yangyang pun memakan sandwich nya dengan lahap sampai saus yang ada di dalam sandwichnya berceceran kemana mana "Pelan pelan saja makannya, lihat nanti sausnya mengotori baju kalian"

"Paman Ten dimana Papah?" tanya Yangyang.

"Papah mu tadi berangkat dengan Paman Johnny mungkin mereka akan kembali sore hari nanti, tenang saja aku dengan Haechan akan menemanimu sampai mereka kembali" ucap Ten sambil mengusap kepala keponakannya itu.


Seo Ten namanya atau lebih sering di panggil Ten, Adalah pasangan dari seorang pengusaha tampan yang bernama Seo Johnny. Mereka memiliki 2 anak laki laki salah satunya Seo Haechan dan anak pertama mereka Seo Hendery.

Keluarga Seo masih memiliki ikatan persaudaraan dengan keluarga Taeil, tak aneh kenapa Yangyang tampak dekat dengan Haechan karena selain umur mereka yang sama memang Haechan lah satu satunya anak yang mau di ajak berteman oleh Haechan, ya karena Haechan juga memiliki kepribadian yang sangat setia dan juga ramah karena itu mereka sangat dekat bak adik dan kakak.

Moon Yangyang, anak satu satunya dari Moon Taeil dengan mendiang istrinya yang bernama Liu Shilin, Yangyang lahir tanpa mengetahui wajah sang ibu karena lemahnya sang ibu pada saat pasca melahirkan membuatnya harus kehilangan nyawanya, semenjak itu ia di rawat oleh Taeil dan keluarganya termasuk Ten dan Johnny juga yang turut serta merawat Yangyang seperi anak sendiri.


"Paman, aku ingin bertanya..." Tanya Yangyang pada Ten.

"Tentu, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Apa Paman pernah melihat wajah ibuku? Bagaimana wajah ibu, aku sangat ingin tahu karena papah tidak pernah memperlihatkan fotonya padaku" Ucap Yangyang membuat Ten langsung merasa iba lalu ia pun mengeluarkan handphonenya dari dalam sakunya.


"Aku juga tidak tahu bagaimana wajah Ibu Yangyang? Pasti ibu mu cantik Yangyang!" Ucap Haechan membuat Yangyang semakin penasaran dan ingin segera melihat wajah ibunya.

"Lihat ini, seperti ini wajah ibumu"

Yangyang langsung mengambil alih handphone milik Ten dan menatap foto wanita yang di sebut ibunya itu "Ini Ibu?"

"Wahhh Yangyang ibu mu sangat cantik, sudah ku bilang bukan ibu mu sangat cantik, lihat matanya mirip dengan mu hahaha"

"Ibu mu wanita yang baik, dulu dia banyak membantu ku tidak heran kenapa papah mu sangat mencintainya"

"Bunda..." Ucap Yangyang dengan matanya yang berlinang linang, ternyata seperti ini wajah ibunya yang sering di ceritakan oleh papahnya itu, Haechan yang melihat Yangyang tampak sedih langsung memeluk sahabatnya itu dan menenangkannya.

"Ssaem bilang orang orang baik pasti akan menjadi kupu kupu cantik di surga sana, pasti ibu mu sudah menjadi kupu kupu yang cantik disana Yangyang. Jangan sedih lagi..." Ucapnya.

Ten mengusap kedua matanya yang hampir meneteskan matanya karena terbawa suasana "Jangan lupa jam 10 nanti kalian harus berangkat ke sekolah, aku akan mengantar kalian"

⧽⧽⧽⧽


"Carilah pasangan hidup nak"

"Eomma sudah berapa kali eomma menyuruhku untuk mencari pasangan? Aku tidak bisa Eomma..." ucap laki-laki itu seraya menatap ibunya yang terbaring di atas ranjang rumah sakit.

"Tapi kau pun butuh pasangan hidup, siapa yang akan menjaga mu jika aku tidak ada sayang?"

Laki-laki manis itu menatap ibunya dengan tatapan sedih dan enggan untuk menjawab pertanyaan ibunya yang sering di tanyakan itu karena jawabannya tetap sama, ia tidak peduli dengan suruhan ibunya yang menyuruhnya untuk mencari pasangan yang ia fokuskan sekarang adalah mencari uang banyak untuk biaya operasi ibunya.

Cklek!

"Doyoung aku datang" Ucap seorang wanita yang masuk ke ruangan dengan sekeranjang buah di tangannya.

"Sana? Kenapa kau kesini?" tanya Doyoung pada wanita yang bernama Sana itu.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku kesini untuk menemani Bibi Kim, Bibi Kim bagaimana keadaanmu? Aku bawakan buah untuk mu ini semua segar dan sehat" ucap Sana sambil menaruh sekeranjang buah itu di meja.

"Kalau begitu sekarang kau pergilah Doyoung" Ucap Sana membuat Doyoung kebingungan.

"Pergi? Kemana?" Tanyanya.

"Doyoung-ssaem jangan sampai kau melupakan hari pertama mu mengajar, semua murid mu akan kecewa" Ucap Sana.

Doyoung terdiam, ia baru ingat kalau hari ini ia harus menggantikan seorang guru yang tengah cuti melahirkan di salah satu sekolah anak anak.

"Kau menjadi guru?" tanya Nyonya Kim pada Doyoung.

Doyoung mengangguk "Iya Eomma aku menjadi guru relawan yang akan menggantikan guru guru yang tengah bercuti"

"Kenapa kau tak bilang? Sekarang pergilah nanti kau terlambat" ucap Nyonya Kim.

"Tapi bagaimana dengan mu? Aku harus memberi mu obat"

"Tidak ada tapi! Kemarikan buburnya, biar aku yang menjaga Bibi Kim, sekarang pergilah Doyoung-ssaem dan sapa lah dengan ramah murid murid mu ya" Ucap Sana sambil mendorong Doyoung keluar dari ruangan.

"Apa aku tak merepotkan mu?" Tanyanya merasa tidak enak karena harus merepotkan temannya.

"Selagi aku masih menjadi sahabatmu, itu sama sekali tidak merepotkan cepat pergilah syuh syuh" Ucap Sana seraya menutup pintu ruangan membuat Doyoung sedikit bingung.

To be continue.....

Continue Reading

You'll Also Like

8.5K 744 5
S1 >> MY KING ALPHA S2 >> THE WEREWOLF FAMILY "kelanjutan kisah dari Jaehyun dan Taeyong beserta randomnya tingkah anak-anak mereka" Jaeyong βœ“ Mark...
3.7K 177 6
Story From twt : @sweetdejunsmile
1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
22.7K 2.1K 11
Tentang Jean Devine yang mencoba memperbaiki kesalahan besar dalam hidupnya. Kesalahannya pada Nanda dan anaknya. β€’ BL β€’ Bit angst