OBLIVIATE - Baekhyun

By heena_park

279K 53K 4.6K

Aku menjalani tiga tahun belakangan dengan penuh pengorbanan, menahan rasa sakit juga kekecewaan demi Baekhyu... More

●PROLOGUE●
● TRAILER ●
● CAST ●
1 ● Plan
2 ● Party
3 ● Look At Me
4 ● Remember
5 ● Ring
6 ● Conversation
7 ● His New Girlfriend
8 ● Gift
9 ● Offer
10 ● Save Me
#1 Baekhyun Side ● La Vie En Rose
11 ● Honesty
12 ● Vibes
13 ● If You Know
14 ● Afraid
15 ● Safe And Sound
16 ● First Mission #1
17 ● First Mission #2
18 ● First Mission #3
19 ● First Mission #4
20 ● First Mission #5
#2 Baekhyun Side ● Close To You
21 ● Lie
22 ● Confession
23 ● Jealous
24 ● Painkiller
25 ● Lose
#3 Baekhyun Side ● Special?
Q & A
26 ● Alibi
27 ● Change
28 ● Oblivion
29 ● Get It
30 ● Get It #2
31 ● Get It #3
#4 Baekhyun Side ● Precious Moment
32 ● Get It #4
33 ● Hope [END]
● BOOK 2 ●
[B2] Chapter 1 ● Reality
[B2] Chapter 2 ● She's Okay
[B2] Chapter 3 ● déjà vu
[B2] Chapter 4 ● Real or Not?
[B2] Chapter 5 ● Safe And Sound #2
[B2] Chapter 6 ● Start Over
#5 Baekhyun Side ● The Truth
[B2] Chapter 7 ● Closer
[B2] Chapter 8 ● Possibility
[B2] Chapter 9 ● Promise
[B2] Chapter 10 ● Plan #2
[B2] Chapter 11 ● Escape
[B2] Chapter 12 ● Escape #2
[B2] Chapter 13 ● I Want You
#6 Baekhyun Side ● So Long
[B2] Chapter 14 ● Now or Never
[B2] Chapter 15 ● Mother and Father-in-law
[B2] Chapter 16 ● Thank You
[B2] Chapter 18 ● Agreement
#7 Baekhyun Side ● Soulmate
[B2] Chapter 19 ● Eumenídes
[B2] Chapter 20 ● Shall We Begin?
[B2] Chapter 21 ● Sound of War
[B2] Chapter 22 ● Future

[B2] Chapter 17 ● The Joke's On Her [EXPLICIT]

994 179 20
By heena_park

Follow me on Instagram : heenaprk

Line@ : @fbo0434t

.

.

.

Don't forget to leave a comment.

.

.

.

Guys, please ingetin aku ya kalau ada typo. Soalnya aku kalau nulis biasanya malam hari, jadi sering typo:') Ya gimana, otakku baru mau jalan kalau malem sih hehehe

.

.

.

WARNING: This chapter contains explicit physical abuse, please be wise.


.

.


Katrina terdiam ketakutan. Kedua kaki dan tangannya tak bisa bergerak karena Suho memborgol dan menali tubuh wanita itu. Mereka duduk berhadapan di dalam gudang. Suho tengah asik menghisap rokok, sementara Katrina kacau memikirkan masa depannya.

Ia tidak tahu apa yang terjadi sehingga Suho bisa sekejam ini. Katrina bahkan tidak melakukan kesalahan apapun. Ia bukanlah orang yang menerima Hailey sebagai asisten, bukan pula wanita yang jatuh cinta pada Baekhyun. Lalu kenapa ia harus dihukum?

"Kau tahu apa kesalahanmu?"

Suho bangkit. Ia berjalan mendekati Katrina dan berhenti tepat di depan wanita itu. Ditariknya rambut Katrinya hingga mendongak. "Jawab aku. Apa kau tahu kesalahanmu?"

Dengan susah payah, Katrina berusaha menggelengkan kepala. Matanya tak mampu menutupi rasa takut yang sedari tadi mendera. Ia takut Suho tak lagi menginginkannya. Ia takut Suho mencampakkannya.

Suho mendecih pelan. "Tentu saja kau tidak tahu." Ia berhenti sebentar dan berpindah menekan dagu wanita itu.  "Karena aku telah memanipulasi ingatanmu."

Katrina tidak bisa mencerna perkataan Suho dengan baik. Kegelisahan dalam hati juga pikirannya terlalu banyak dan saling bersautan satu sama lain. Ia membuka mulut. "Apa yang akan kau lakukan padaku?" tanyanya gemetar.

Mendengar pertanyaan Katrina, Suho tertawa pelan. "Entahlah. Menurutmu, apa yang harus kulakukan padamu?"

"Aku selalu mengikutimu. Aku selalu mematuhimu. Aku tidak pernah melawan dan melakukan apapun yang kau mau. Aku bahkan telah memberikan hidupku sepenuhnya untukmu! Apalagi yang kau mau? Aku telah memberikan hatiku. Aku telah memberikan segalanya, dan kau bahkan sering melupakanku. Apakah itu belum cukup?"

Ya, Katrina mengakuinya. Suho benar-benar membutakan hati juga hidupnya. Katrina tidak tahu apa yang terjadi, ia tidak mampu mengingatnya dengan baik, yang ia tahu, Suho adalah segala yang ia punya.

Ia mencintai Suho lebih dari dirinya sendiri.

Ia mencintai Suho tanpa mempedulikan kondisi.

Ia mencintai Suho hingga rela untuk mati.

Suho adalah hidupnya.

Suho adalah matinya.

Suho adalah surganya.

Dan Suho adalah nerakanya.

"Aku benci pada perkelahian, aku takut melihat darah, aku cemburu ketika kau bersama wanita lain, tapi aku berusaha menyukai semua itu... karena aku mencintaimu." Katrina berusaha melepaskan wajahnya dari tangan Suho. Ia menunduk dan mulai menangis. Ia merasa Suho tak adil, benar-benar tidak adil.

"Aku telah memberikan segalanya padamu, menyukai yang tidak kusukai, berlutut di bawah kakimu, menjadi apapun yang kau inginkan. Lalu... lalu kau masih menganggapku bersalah? Kau masih melakukan ini padaku?" Suaranya terputus-putus, hatinya sakit. Sangat sakit. "Tapi apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tak bisa marah ataupun membencimu meskipun kau mengikatku seperti ini... Aku terlalu mencintaimu."

"Kau tau obsesimu padaku sangat berlebihan?" Suho mengangkat puntung rokok ke depan wajah Katrina. "Kau menghalangi langkahku dan aku membencinya."

Lantas, Suho menekan puntung rokok yang masih menyala tersebut ke pipi kanan Katrina.  Begitu dalam hingga gadis itu memejamkan mata dan berteriak ketika pipinya terbakar. Ia berusaha menghindar, tapi Suho jauh lebih kuat dan menahan kepala Katrina supaya tidak bergerak.

Katrina menangis kesakitan, namun Suho nampaknya tidak memiliki rasa kasihan. Ia terus menekan pipi gadis itu hingga berlubang, dan Katrina tak bisa apa-apa selain menerima.

"Kau bilang, hidupmu adalah milikku. Kenapa kau berusaha menghindar?" Suho menjauhkan puntung rokoknya. "Aku tidak menyukai seorang pembangkang."

Katrina kesusahan berbicara. Rasa perih yang masih membara, kini bercampur dengan air  mata. Ia berusaha menggeleng. "Aku... tidak... akan... membangkang..." Ia meringis, berusaha menahan rasa lara. "Karena aku... mencintaimu."

Gelak tawa Suho menggema, ia menjatuhkan puntung rokok dan menginjaknya hingga mati. "Good girl," katanya yang kemudian kembali membungkuk dan mencium bibir Katrina.

Tentu saja Katrina tidak menolak, ia selalu haus akan kasih sayang dan sentuhan Suho. Mengesampingkan rasa sakit yang diderita, Karina membalas ciuman Suho, begitu dalam hingga ia beberapa kali mengaduh kesakitan.

Ketika akhirnya Suho melepaskan tautan bibir mereka, pria itu berbisik, "Aku yang telah membuatmu seperti ini. Aku yang telah menjadikanmu terobsesi," katanya, kemudian kembali mencium Katrina.

Entah bagaimana, Katrina tidak begitu mendengar ataupun memikirkan perkataan Suho. Yang penting, pria itu bersamanya, dan bahkan menciumnya. Katrina sangat bahagia.

Karena itu pula, Katrina tidak menyadari jika diam-diam Suho mengeluarkan pistol dari saku. Perlahan pula, Suho menjauhkan bibirnya. Dan ketika Katrina masih menutup mata, tanpa permisi, Suho menarik pelatuk tepat di depan mata kiri Katrina hingga masuk ke kepala gadis itu.

Belum sempat Katrina berteriak kesakitan, Suho sudah lebih dulu menarik tubuh ke belakang dan kembali menembak Katrina, namun, kali ini tepat di jantungnya. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali, membuat darah bercipratan ke mana-mana, dan berakhir dengan Katrina yang kehilangan kesadarannya.

Gadis itu telah pergi dengan cara yang menyakitkan. Ia memberikan hidupnya pada Suho. Dan Suho memutuskan bahwa hidup Katrina tak lagi berarti. Jadi... Suho membunuhnya.

Tanpa melepaskan tali maupun borgol di tubuh Katrina, Suho menatap tubuh tak berdaya itu sambil mendecih, "Sayangnya, aku sudah tidak menginginkan seorang gadis baik. Aku lebih menginginkan Sofia Hailey," katanya, lalu meninggalkan mayat Katrina di gudang begitu saja.

Kemarin terasa sempurna, mereka mengunjungi orang tua Baekhyun, pergi ke restoran Prancis, berbelanja keperluan sehari-hari, membeli es krim, mengambil foto di photo box, berkencan sambil bergandengan tangan di taman, dan menghabiskan malam di Sungai Han.

Baekhyun benar-benar berusaha menebus kesalahan serta kekurangannya sebagai suami pada Mia. Ia ingin membahagiakan sang istri meskipun hanya sehari saja.

Pagi ini, Baekhyun dan Mia berencana memasak sarapan bersama dan kembali menikmati waktu mereka. Tentu saja rencana indah itu terus berputar di kepala sebelum mendengar suara ketukan pintu depan dan menghancurkan fantasi mereka.

Siapa yang datang pagi-pagi begini?

Mia yakin mereka tidak mengenal satupun tetangga. Jadi, kemungkinannya hanya dua: Orang dari organisasi atau Suho.

Sebelum Mia membersihkan tangan, Baekhyun sudah lebih dulu bergumam, "Biar aku saja yang ke depan. Kau tetap di sini."

Mia paham kenapa Baekhyun melakukan itu. Ia berusaha melindungi Mia, dan Mia tidak menyukainya. Dengan asumsi Suho lah yang ada di depan, maka Baekhyun sama saja bunuh diri jika keluar sendirian.

"Tap—"

"Mia, aku akan baik-baik saja. Kumohon, tetaplah di sini. Oke?"

"Berjanjilah kau akan langsung melarikan diri jika Suho yang ada di sana, oke?"

Baekhyun mengangguk, ia meninggalkan sosis di atas meja dan membersihkan tangan, kemudian berjalan menuju pintu depan. Sementara Mia terdiam, berusaha mendengarkan dan menebak siapa yang datang.

Dengan jantung yang berdebar, Baekhyun menyiapkan diri. Ia menyembunyikan pistol di saku belakang celana dan membuka pintu perlahan, berjaga-jaga bila anak buah Suho ada di sana.

Namun, untunglah keberuntungan masih berada di pihaknya. Ia hanya melihat seorang lelaki dan perempuan. Dan lagi, Baekhyun tahu siapa lelaki itu.

"Byun Baekhyun," sapa Siwon. Di sampingnya berdiri wanita cantik berusia tiga puluhan.

"Agent C," balas Bakhyun. "Ada keperluan apa kalian datang sepagi ini?"

"Ah, ada sesuatu yang harus kami bicarakan dengan Mia." Siwon menengok. "Bisa kami masuk?"

Baekhyun hendak bergeser dan memberikan jalan untuk kedua orang itu, namun, Mia tiba-tiba muncul dari belakang dan langsung menyahut. "Agent K, Agent C. Mari berbicara di kamar," katanya.

"Dengan senang hati," Siwon menarik kedua ujung bibirnya. "Maaf, Baek. Tapi kau tidak bisa ikut, rahasia organisasi."

Baru saja melontarkan tatapan protes, Mia meraih lengan Baekhyun dan mengusapnya. "Agent C benar. Maaf, kami tidak bisa membiarkanmu masuk. Semua ini juga demi keselamatanmu. Kuharap kau mengerti."

Baekhyun mendesah berat, frustasi pada keadaan semacam ini. Tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Mia terikat dengan organisasi dan Baekhyun tak ingin mengacaukan hidup istrinya.

"Baiklah." Ia menatap Siwon dan wanita yang datang bersamanya bergantian. "Kumohon, jangan menyuruh Mia untuk bunuh diri dengan masuk ke rumah Suho lagi," katanya lalu meninggalkan mereka bertiga.

Baekhyun mengutuk dirinya sendiri. Perasaannya tidak enak. Kedatangan mereka seolah membawa kabar buruk yang akan mengorbankan Mia. Astaga, bagaimana jika ia membawa Mia kabur hingga organisasi tak bisa melacaknya?

Baekhyun benar-benar membenci semua ini. Ia muak. Ia hanya ingin hidup bahagia bersama Mia. Tapi kenapa Tuhan dan alam semesta seolah tak mengizinkannya?


TO BE CONTINUED

Continue Reading

You'll Also Like

52.4K 10.5K 13
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
37.9K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...