ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔

By Dita_sr

1M 101K 5.3K

Hwang Hyunjin adalah lulusan dari universitas Oxford jurusan kedokteran. Dengan usia yang masih muda, dia sek... More

Cast
PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
EPILOG
cast
Promosi ⚠️

48

11.1K 1.2K 83
By Dita_sr

Bruk!

Aeri pingsan tepat di pelukan Hyunjin. Raut wajah Hyunjin berubah panik.

"Aeri!" panik Hyunjin dengan menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan. Namun, tidak ada respons dari Aeri. Segera Hyunjin membawa Aeri ke IGD agar dapat penanganan.

"Bertahan," guman Hyunjin dan langsung menggendong Aeri ala bridel style.

Di sepanjang perjalanan menuju IGD, banyak perawat yang ingin membantu Hyunjin namun, pria itu menolaknya karena ingin membawa Aeri sendiri.

Hyunjin tiba di IGD.

"Ada apa Hyunjin?!" tanya Minhyun khawatir. Pria itu sedang berada di IGD setelah menangani pasien nya.

"Aeri, pingsan," jawab Hyunjin, dengan membaringkan Aeri perlahan di atas bangkar rumah sakit.

Minhyun mulai periksa keadaan Aeri.

"Gimana, yah?" tanya Hyunjin terlihat sangat cemas.

Minhyun melirik sang putra dengan senyuman. Setelah sekian lama, ia baru pertama kali melihat putranya, Hwang Hyunjin terlihat cemas pada seorang perempuan selain bundanya dan Kyra.

"Penyakit maag nya kambuh," jawab Minhyun tenang.

Hyunjin menghela napas lega. Syukurlah bukan penyakit yang serius. "Ayah kok tahu Aeri punya penyakit maag?" tanyanya heran.

Minhyun menghela napas. "Ayah membaca riwayat penyakitnya, Hyunjin," balasnya. "Padahal Aeri pasien kamu loh! Masa nggak tahu riwayat penyakitnya," lanjutnya.

Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku nggak baca yang itu," balasnya.

Minhyun menggelengkan kepala. "Biarkan cairan infusan habis dulu. Saat sadar kamu suruh Aeri makan dan setelahnya minum obat," pesannya sebelum meninggalkan putranya yang menjaga Aeri.

"Iya, ayah."

Minhyun tersenyum jahil kali ini. "Tumbenan sekali kamu khawatir sama perempuan selain bunda dan Kyra?" tanya dengan menaik turunkan alisnya.

Hyunji mendengus, dan memilih menatap Aeri. Ia tidak menjawab candaan Minhyun.

Minhyun mendesis. "Dasar anak durhaka," ucapnya di buat-buat.

"Ayah, jangan lebay," balas Hyunjin malas.

Minhyun tersenyum tipis dan menepuk bahu sang putra. "Ayah keluar dulu. Tolong jaga Aeri dan rawat sampai dia sembuh," pamitnya.

"Hmm," balas Hyunjin singkat.

Minhyun kembali menggelengkan kepala dengan sikap Hyunjin padanya. Kalau bukan anak sudah di pecat mungkin dari rumah sakit.

Minhyun telah keluar rumah sakit. Sedangkan Hyunjin, menarik kursi dan duduk di sebelah bangkar yang di tempati Aeri. Menunggu sampai Aeri tersadar dari pingsannya.

Keadaan hening, sangat hening. Tatapan Hyunjin begitu lekat pada gadis di depannya.

Hyunjin ingin menyentuh tangan Aeri namun, ia ragu dan finalnya Hyunjin tidak jadi menyentuhnya.

"Maaf," gumam Hyunjin dengan tangannya yang terulur untuk membenarkan anak rambut Aeri yang menghalangi wajahnya.

"Lix, Hyunjin ngapain itu?"

"Ra, lo bisa diam nggak! Sakit badan gue di dorong-dorong."

"Ish! Lo nya aja yang lemah. Baru gue dorong aja udah ngeluh sakit!" dengus seorang wanita.

"Diam, suara lo bisa kedengaran nanti sampai dalam."

Jtak!

Wanita itu menjitak kening seseorang di sebelahnya agak kencang.

"Lo yang berisik kampret!"

"Ekhmm...." dehem seseorang lainnya yang berdiri tepat di belakang mereka.

"Ngapain lo berdua di sini ?" tanyanya dengan melipat kedua tangannya di depan dada.


"Felix, Kyra?" lanjut Carel meminta penjelasan.

Felix menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal, sedangkan Kyra memilih mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Jawab?" tanyanya lagi.

"Hyunjin...dia lagi di dalam sama Aeri," jawab Kyra terpaksa dengan menundukkan kepala. Malu karena ketahuan sedang mengintip sahabatnya.

Carel mengintip sekilas. "Jadi lo berdua mengintip mereka, hm?" tanyanya dengan tersenyum miring.

Felix dan Kyra mengangguk pelan.

"Habisnya Kyra penasaran kak," sambungnya dengan memainkan jarinya. Terlihat lucu.

Carel gemas melihatnya. Ia mengusak pelan surai hitam Kyra. "Lix, temenin Kyra jalan-jalan sana. Kasihan gara-gara jomblo jadi gangguin orang yang lagi mesra di dalam," ucap Carel pada Felix.

Kyra mendengus. "Ish! Gue belum mau pacaran aja tahu, bukan jomblo, kak!" kesalnya.

Carel tertawa. "Hmm, terserah lo aja deh. Lix sana, ajak ke kebun binatang kalau bisa supaya ada temannya selain Hyunjin," ucapnya lagi.

Kyra membulatkan matanya, ia kembali kesal dengan ucapan Carel. "Ish! Pergi sana nggak! nyebelin banget kak Carel!" seru Kyra kesal dengan mendorong bahu Carel agar pergi darinya.

Felix dan Carel tertawa. "Tenang bang, gue ajak nanti ke kebun binatang," sambung Felix yang juga ikutan jahil.

"Au ah!" Emosi Kyra dan meninggalkan dua cowok yang menyebalkan sambil menghentakkan kakinya kesal.

Kyra telah pergi dan sudah sedikit menjauh.

"Lix," panggil Carel.

"Hm?"

"Kejar sana, keburu di ambil Seungmin tahu rasa loh," ucap Carel setelahnya pergi sebelum Felix mengamuk.

Felix mendesis dan mengikuti Kyra yang sudah sedikit jauh darinya.


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ



Setengah jam berlalu namun, Aeri belum juga tersadar dari pingsannya. Hyunjin masih setia menemani Aeri agar saat tersadar nanti, dirinya yang pertama kali di lihat gadis itu.

"Jangan sakit," gumam Hyunjin pelan. "Saya nggak suka kamu sakit," lanjutnya dengan menatap Aeri lekat.

"Aeri bagaimana keadaannya?" tanya seseorang yang baru saja masuk ruangan IGD.

Hyunjin menoleh dan menemukan sahabatnya, Lee Felix. Pria itu mendekati Hyunjin dan berdiri di sebelahnya.

"Maag nya kambuh. Mungkin beberapa menit lagi akan tersadar," jawab Hyunjin.

Felix mengangguk dan menatap Aeri lekat. "Adik gue terlihat bahagia diluar tetapi, nggak untuk masalah hati dan perasaannya," ucapnya tiba-tiba.

"Aeri, dia kesepian selama beberapa tahun ini dan sekarang semakin kesepian setelah Jeno menyakitinya," lanjut Felix.

Hyunjin mendengarkan ucapan Felix dengan tatapannya yang tidak lepas dari Aeri.

"Gue sayang banget sama Aeri. Gue nggak mau dia sakit. Jadi gue minta tolong sama lo untuk tidak menyakiti Aeri. Kalau lo nggak suka sama Aeri tolong jaga jarak tetapi, kalau sebaliknya tolong perlakukan Aeri dengan baik."

Felix menatap Hyunjin dan menepuk bahunya. "Jangan mengecewakan kepercayaan gue sama lo. Aeri segalanya buat gue, keluarga gue dan keluarganya. Sedikit saja menyakitinya, kami akan sangat marah," serunya dengan penekanan.

"Lo pasti tahu apa maksud gue bukan?" lanjut Felix.

Hyunjin mengangguk.

"Gue ada praktek sebentar lagi. Lo Ada tugas?" tanya Felix.

"Nggak, sudah selesai."

"Bisa tolong jaga adik gue sebentar?"

"Bisa, lo fokus aja sama pekerjaan lo. Aeri gue yang rawat," jawab Hyunjin.

Felix mengangguk dan tersenyum tipis. "Gue keluar, ya. Thanks atas perhatian lo sama Aeri," pamitnya dan keluar ruangan IGD.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Vote share and comments
Thanks

Continue Reading

You'll Also Like

25.7K 3.9K 28
Jika Anka harus memilih, tentu ia ingin semua berada di sisinya, tanpa ada yang meninggalkan atau ditinggalkan. Namun Anka tidak pernah diberikan pil...
81.8K 7.9K 70
"Aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh milikku secuil pun." Arsakha. "Ayo sudahi hubungan i...
256K 17K 58
(Follow sebelum membaca you understand?!) Raina putri Maheswari gadis cantik yg mencintai seorang kapten tim futsal dalam diam Muhammad Wiliam abimae...
127K 11.7K 45
🏵️DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🏵️ 🏵️AYAM (ABOUT YOU AND ME)🏵️ 🏵️SEQUEL "REVYAR"🏵️ 🏵️43 BAB +1 EKSTRA PART🏵️ 🏵️BAKAL DIREVISI SESUAI...