Ting!
Pesan masuk berbunyi dari ponsel milik Hyunjin. Segera pria itu membuka isi pesan yang baru saja masuk.
Bang Lee Know
Jin, Ahn Kyra kembali dan pesawatnya mau landing sekarang!
Membaca pesan dari Lee Know, kedua mata Hyunjin melebar dengan detak jantung yang berdetak tidak karuan. Segera Hyunjin berlari keluar toko buku dan menuju bandara.
Akhirnya, setelah sekian lama Hyunjin menunggu, wanita itu kembali.
Ahn Kyra, sahabat kecil Hwang Hyunjin. Dia telah kembali setelah lima tahun menghilang dan meninggalkan Hyunjin keluar negeri. Tidak ada kabar dari wanita itu selama lima tahun. Dia seperti hilang di telan bumi.
Tiba di bandara, Hyunjin berlari menuju pintu keluar. Ia tidak sabar ingin bertemu Kyra, sahabat kecilnya.
Saat tiba di pintu keluar, mata Hyunjin melihat seorang wanita cantik, dengan tubuh proposional berjalan dengan membawa koper.
Senyuman yang jarang sekali muncul, kini tercetak di bibir ranum Hyunjin saat melihat kedatangan wanita itu.
"Kyra," gumam Hyunjin. Segera berlari menuju wanita itu dan memeluknya dengan erat.
Kyra yang mendapat pelukan tiba-tiba terkejut bukan main. Namun saat mencium aroma perfume yang sangat dikenal, Kyra membiarkannya bahkan membalas pelukan itu.
"Akhirnya lo kembali," lirih Hyunjin. Ia sangat-sangat rindu dengan sahabat kecilnya ini.
Kyra melepaskan pelukan Hyunjin. "Long time no see, Hwang Hyunjin," balasnya dengan senyuman manis.
Hyunjin diam sejenak, setelahnya kembali memeluk Kyra. Ia sungguh rindu dengan wanita dihadapannya.
Kyra mendesis. "Lo nggak berubah, ya, Jin," ucapnya kembali membalas pelukan Hyunjin.
"Gue kangen banget sama lo, Kyra," balas Hyunjin dengan penekanan.
Kyra mengangguk. "Jin, lepas. Kita jadi pusat perhatian," ucapnya malu mengingat posisi mereka berpelukan berada di tengah-tengah lobby.
"Biarkan," balas Hyunjin tidak peduli dengan semua orang yang menatapnya. Yang ia inginkan hanya Kyra, sahabat kecilnya
"Duduk dulu dong, gue capek nih," kesal Kyra.
Hyunjin melepaskan pelukannya dan menatap Kyra lekat. "Lo semakin cantik," ucapnya jujur dengan mencubit hidung Kyra pelan
Kyra tertawa kecil.
"Mulai gombalnya," balas Kyra dan berjalan menuju kursi tunggu, diikuti Hyunjin dengan mengambil alih koper milik wanita itu.
Hyunjin tersenyum tipis. "Gue gombalnya cuma sama lo aja," balasnya akrab.
Kyra menggeleng kepala. "Pacar lo di gombalin?" tanyanya tiba-tiba, membuat senyum Hyunjin luntur.
"Gue belum punya pacar," jawab Hyunjin tenang membuat Kyra menoleh cepat.
"Serius?! Sudah lima tahun dan belum punya pacar?!" terkejut Kyra dengan kedua mata melebar.
"Hmm."
"Nggak ada yang cocok," balas Hyunjin santai.
Kyra mendengus. "Lo itu sudah mau 24 tahun, Jin. Masa nggak mau punya pacar," ucapnya merasa gemas.
Hyunjin merangkul bahu Kyra dan tersenyum miring. "Lo sendiri gimana? Sudah punya?" tanyanya dengan menaikan alisnya.
Kyra tersenyum manis. "Belum, sih," balasnya terdengar lucu.
Hyunjin mencubit pipi Kyra, gemas. "Lo sendiri aja nggak punya. Jadi nggak usah nasehati gue deh," balasnya mengejek.
Kyra berdecak. "Gue emang nggak punya pacar tetapi, suka sama seseorang ada lah," balasnya membuat Hyunjin menghentikan langkah dan menatap wanita itu serius.
"Siapa?" tanya Hyunjin.
"Ada lah!" balas Kyra.
"Orang sini atau luar?" tanya Hyunjin penasaran dan kembali melanjutkan langkahnya.
"Orang sini."
"Deket sama lo?" tanya Hyunjin lagi.
"Banget!" jawab Kyra semangat.
"Seberapa dekat?" tanya Hyunjin semakin penasaran.
"Kalau di bilang dekat sih, dekat banget tetapi, gue nggak tahu kalau dia gimana ke gue," jawab Kyra.
Hyunjin terdiam. "Kalau lo gimana? ada cewek yang lo suka nggak? Masa nggak ada," tanya Kyra yang juga penasaran.
"Ada," jawab Hyunjin singkat.
Kyra menghentikan langkahnya dan menatap Hyunjin. "Siapa?" tanyanya balik.
"Ada lah, rahasia," balas Hyunjin yang mengikuti jawaban Kyra tadi.
Kyra mendengus. "Kasih tau lah, gue penasaran. Siapa tahu gue bisa bantu lo," ucapnya manja dengan bergelayutan di lengan Hyunjin.
"Lo aja nggak mau kasih tahu gue. Gue juga nggak mau lah," balas Hyunjin.
Kyra berdecak dan melepaskan gandengannya pada lengan Hyunjin. Ia berjalan lebih dulu, meninggalkan Hyunjin yang mendengus geli.
"Lo nggak berubah. Kyra," gumam Hyunjin dengan senyuman tipis.
ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ
Pintu ruangan kerja Hyunjin terbuka. Seorang wanita masuk dan tersenyum.
"Pagi, dokter Hyunjin," sapa Kyra dan masuk ruangan Hyunjin dengan ceria.
Hyunjin tersenyum. "Pagi," balasnya.
Kyra melangkah mendekati Hyunjin dan duduk di sofa depan kursi kebesaran Hyunjin.
"Lagi apa?" tanya Kyra dengan menatap sekitar ruangan milik Hyunjin.
"Liat berkas-berkas pasien," jawab Hyunjin dan kembali fokus pada berkas.
Kyra mengangguk. "Banyak pasiennya hari ini?" tanyanya dan menopang dagu untuk menatap Hyunjin.
"Nggak, cuma satu dan cuma cek up aja," balas Hyunjin.
"Ohh, gitu."
Kyra bangun dari duduknya dan melangkah mendekati meja Hyunjin. Wanita itu berdiri di sebelah Hyunjin. "Anterin gue jalan-jalan yuk! Kalau praktek lo sudah selesai," pinta Kyra memelas.
Hyunjin mengangguk saja. "Boleh," jawabnya tanpa menatap Kyra, karena sedang sibuk dengan berkas-berkas pasien.
Kyra yang diabaikan merasa kesal dan muncul ide untuk menjahili Hyunjin.
Srek!
Kyra menarik berkas yang sedang di baca oleh Hyunjin, membuat pria itu mendengus. "Balikin Kyra, gue lagi baca," seru Hyunjin sedikit kesal.
"Nggak mau, wlee!" balas Kyra dengan memeletkan lidahnya dan berdiri agak jauh agar Hyunjin tidak dapat menangkap dirinya.
Hyunjin tersenyum miring. "Mulai jahil, ya, lo," seru Hyunjin.
Kyra tertawa. "Ambil kalau bisa!" tantangnya.
"Awas ya!" seru Hyunjin dan mulai mengejar Kyra yang berlari mengelilingi ruangan Hyunjin agar tidak tertangkap.
"Kyra sini?"
"Nggak mau, wlee!" Jahil Kyra dengan tawanya. Namun karena ruangan Hyunjin banyak barang membuat Kyra tersandung dan terjatuh ke sofa.
"Rasain, jahil sih," seru Hyunjin dan dan mendekati Kyra untuk mengambil berkas itu.
"Sini," pinta Hyunjin namun, Kyra masih saja jahil sampai membuat Hyunjin ikut terjatuh dengan posisi yang bisa dibilang membingungkan. Dimana tubuh Hyunjin berada di atas tubuh Kyra namun, Hyunjin menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke atas tubuh Kyra dengan bertumpu pada badan sofa.
Ceklek!
Tatapan Hyunjin dan Kyra langsung tertuju pada pintu terbuka.
"Ma-maaf, aku lu-pa mengetuk pintu," ucap Aeri terbata-bata dan sedikit menunduk, ia tidak mau menatap Hyunjin. "A-aku ke sini mau cek up," lanjut Aeri dan masih diam berdiri di ambang pintu.
Hyunjin diam bahkan terkejut melihat Aeri yang masuk ruangannya. Berbeda dengan Kyra yang heran. "Pasien kamu, Jin ?"
ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ
Vote, share and comments
Thanks