ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ [End]✔

By Dita_sr

1M 100K 5.3K

Hwang Hyunjin adalah lulusan dari universitas Oxford jurusan kedokteran. Dengan usia yang masih muda, dia sek... More

Cast
PROLOG
01
02
03
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
EPILOG
cast
Promosi ⚠️

04

14.5K 1.4K 49
By Dita_sr

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Aeri sekarang berada di dalam bus berdesak-desakan. Ingin rasanya Aeri mengumpat tetapi Aeri tahu tempat dan sudah kesekian kalinya ia menghela napas di tambah sesak. Rasanya ingin sekali keluar bus, tetapi tidak bisa karena sebentar lagi Aeri akan sampai di tujuannya.

"Permisi, permisi," ucap Aeri menerobos agar mendekat ke pintu karena tujuan halte Aeri ingin tiba.

Tetapi tiba-tiba ada yang menarik tangan Aeri dan mendekatkan Aeri pada seseorang yang menariknya.

"Eh?!" Aeri terkejut.

"Maaf ya. Gue tarik tangan lo. Habisnya gue nggak tega sama lo yang desak-desakan di sana. Lo turun di halte 04 kan?" tanya Mark dengan tatapan lembutnya.

Aeri mengerjap. "Iya."

Mark mengangguk. "Gue juga turun di halte empat."

Tidak lama halte tujuan, Aeri dan Mark langsung turun.

Aeri menghela nafas lega dan duduk sebentar di kursi halte, menarik napas dan menghembuskannya karena sesak dan lelah.

"Nggak mau lagi naik bus. Mending naik ojek online aja deh," gumam Aeri menyesal. Mengingat jam pulang sekolah sangatlah padat.

Mark tertawa. "Baru pertama kali naik bus ya?" tanya cowok itu.

Aeri hanya mengangguk. Pantas. Kalau jam pulang sekolah memang selalu ramai, jadi ya harus sabar aja," ucap Mark.

"Kak Mark, bukannya naik motor, ya?" tanya Aeri heran.

"Lagi pengen naik bus. Lagi juga motor gue lagi di service," jawabnya.

Aeri hanya ber oh ria. Saat Aeri yang sudah merasa baikkan. Ia ingin melanjutkan jalan ke rumah yang memang tidak jauh dari halte.

"Aeri duluan, ya," pamitnya.

"Tinggal di komplek mana?" Aeri menaikkan alisnya, karena Mark menanyakan alamatnya. "Kali aja satu komplek, jadi bisa bareng," lanjut Mark.

"Crystal crown," jawab Aeri singkat.

"Ohh, kita nggak searah. Gue di Berlian Crown, " ucap Mark memberitahu.

"Ya sudah, hati-hati. Mau gue temenin?" tawar Mark dengan senyuman.

"Nggak usah, makasih," jawab Aeri dan langsung meninggalkan Mark.

Setelah lima menit Aeri berjalan, akhirnya sampai di rumah. Di depan gerbang Aeri  langsung di sapa oleh pak satpam.

"Sore nona," sapa pak satpam.

"Sore Pak!" sapa balik Aeri.

Saat masuk Aeri melihat di halaman rumahnya terdapat mobil yang tidak Aeri kenal. Merasa penasaran. Aeri langsung masuk ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum!"

"Waalaikumsalam," jawab seseorang yang berada di ruang tamu dengan suara beratnya.

"Kak Felix!" ucap Aeri senang.

"Hai, sis!" sapa Felix dengan senyuman.

"Kakak libur? Kok tumben ke sini?" tanya Aeri berseri yang langsung duduk di sebelah Felix.

"Masuknya setengah hari. Lagi juga kakak sudah tidak ada pasien lagi," jawab Felix dengan senyuman. Gemas dengan tingkah adik sepupunya.

"Ohh, sudah lama di sini? Terus kakak beli mobil baru ya?" tanya Aeri bertubi-tubi.

Felix tertawa kecil. "Baru sampai kok dan iya mobil baru, tau aja kamu."

"Iya dong! Aeri tahu mobil yang biasa kakak pakai!" jawab Aeri merasa bangga karena hafal.

"Kamu nggak di jemput paman Kim?" tanya Felix.

"Nggak. Paman Kim lagi antar ayah ke bandara," jawab Aeri.

Felix mengangguk. "Kak, Aeri ganti baju dulu ya. Nggak betah udah bau keringat," ucap Aeri.

"Ya sudah sana, kaka tunggu," balas Felix.

Aeri pergi ke kamarnya berganti pakaian setelah itu bergegas turun lagi ke ruang tamu. "Kak di ruang keluarga aja. Di sini nggak bisa nonton televisi," ajak Aeri semangat.

Felix mengangguk dan menuruti kemauan adiknya.

"Dek."

"Iya kak?"

"Hari minggu kamu ada turnamen ya?" tanya Felix tiba-tiba.

"Kok tahu kak?" tanya balik Aeri.

"Dari bunda," jawab Felix.

"Ohh, iya kak. Turnamennya sama SMA luar kota," ucap Aeri.

"Semangat ya adeknya kak Felix. Semoga menang!" ucap Felix sambil mengelus surai hitam Aeri lembut.

"Aamiin! Terima kasih do'anya. "

"Kaka dateng nggak?" tanya Aeri.

"Insya Allah dateng. Kalau nggak sibuk ngurus pasien," jawab Felix.

Aeri mengangguk mengerti, dirinya memaklumi pekerjaan kakaknya sebagai dokter rumah sakit.

"Kak."

"Apa?"

"Mama sudah pulang dari Australia?" tanya Aeri pada orang tuanya Felix.

"Belum, mama dinasnya di sana jadi tunggu akhir tahun baru pulang," jawab Felix.

"Ohh. Kalau kakak kesepian datang ke rumah Aeri aja. Aeri pasti bakal temenin kakak deh!" ucap Aeri dengan lucu yang membuat Felix gemas.

"Kamu tuh ya lucu banget sih. Kalau bukan adek, udah kakak pacarin," ucap Felix.

"Ihh, Aeri tuh nggak suka di bilang lucu. Aeri sukanya di bilang swag!" jawab Aeri dengan gaya cool nya.

Felix menggeleng gemas. "Iya deh, terserah kamu," ucap Felix.

Tidak terasa sudah empat jam Felix berada di rumah Aeri. Tiba-tiba ponsel milik Felix bergetar.

"Kak ada telpon tuh," ucap Aeri saat ponsel sang kakak sepupu yang di letakan di atas meja bergetar.

Felix langsung mengangkatnya. Berbicara dengan penelpon. Beberapa menit kemudian, pria itu memutuskan sambungan telpon dan menatap Aeri.

"Siapa kak?" tanya Aeri.

"Biasa ada pasien baru masuk," jawab Felix.

"Ohh, ya udah sana ke rumah sakit. Nanti kalau sudah selesai ke rumah Aeri lagi."

"Dih, ngusir kakak nih ceritanya?" tanya Felix sambil menaikkan alisnya. Berniat menggoda.

Mata Aeri mengerjap. "Bukan gitu kak. Pasien kakak lagi menunggu dan menjadi prioritas," jawabnya menjelaskan.

Felix tersenyum mengerti. "Ya sudah, kakak tinggal ya," pamitnya.

"Siap bos!" ucap Aeri dengan acungan jempol.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Hari telah berlalu dan sekarang waktunya turnamen basketball. Aeri sudah bersiap akan berangkat ke bersama dengan timnya.

Saat memasuki bus, tatapannya langsung menelusuri area dalam bus. Ia bingung ingin duduk di mana.

"Ri, duduk mana nih?" tanya Hana yang juga ikutan bingung.

"Belakang aja," jawab Aeri.

Hana mengangguk setuju.

"Pagi Aeri," sapa kapten basket tim cowok. Mark.

"Hmm, pagi kak," sapa balik Aeri dengan wajah khas datarnya.

"Udah siap tournament?" tanya Mark dengan alis terangkat.

"Tentu," jawab Aeri singkat

"Perhatian semua! Silahkan kalian mencari tempat duduk yang kosong. Kita akan berangkat!" ketua club basket.

"Good luck!" ucap Mark menyemangati sebelum ke tempat duduknya.

"Good luck juga,"balas Aeri.

Satu jam perjalanan, SMA Angkasa telah tiba di gedung turnamen. Tim basket SMA Angkasa langsung menuju ruangan yang memang disediakan panitia untuk setiap peserta tournament.

Kali ini tournament di mulai dari tim cewek lebih dulu. Aeri yang memang sebagai kapten basket SMA Angkasa langsung memanggil teman-temannya untuk memberikan semangat, agar kerja sama berjalan dengan lancar.

Pelatih SMA Angkasa tim cewek langsung memberikan arahan, terutama pada anggota inti.

"Okee, tunjukan kalau SMA Angkasa tim basket terbaik. Aeri, kamu sebagai kapten basket sekaligus playmaker harus lebih gesit!" ucap pelatih semangat.

"Siap pak!" Serempak.

"Sebelum di mulai, kita pemanasan dulu. Sepuluh menit lagi akan di mulai."

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

"Lix, gedung turnamennya di sini?" tanya Lee Know.

"Iyaa, dari alamatnya sih di sini. Tuh liat ada poster SMA Angkasa," tunjuk Felix pada poster yang tertempel di dinding.

"Oiya, yuk masuk!" ajak semuanya yang sudah tidak sabar.

Mereka memasuki area kursi penonton di bagian depan. Bahkan saat tiba di kursi, semua teman-teman Felix langsung mencari sosok gadis yang menjadi tujuan mereka menonton tournament basket ini.

"Lix, mana Aeri?" bisik Seungmin, sedari tadi matanya menatap setiap peserta tournament.

"Bentar, gue cari dulu," jawab Felix sambil melihat ke sekeliling lapangan. Ia juga sedang mencari keberadaan Aeri.

"Nah, itu dia di tengah! Tim SMA Angkasa pakai baju warna merah. Aeri lagi di kuncir kuda," jawab Felix.

Seungmin langsung menarik lengan Hyunjin yang memang sedang berdiri di sebelahnya. "Jin, duduk sini aja," serunya agar mudah melihat Aeri.

Hyunjin menurut saja.

"Min, ini turnamen siapa sih?" tanya Hyunjin penasaran. Pria itu hanya ikut-ikutan menonton saja.

"Aeri, adiknya Felix," jawab Seungmin.

Tatapan Hyunjin berubah dingin. "Sih bocah keras kepala itu."

Seungmin menghela napas. "Aeri, Jin namanya" balasnya membenarkan.

"Terserah lo!" ucap Hyunjin kesal. "Kalau gitu, mending gue tidur di rumah," lanjutnya yang ingin beranjak keluar area gedung.

Seungmin langsung menahan lengan Hyunjin. "Ehh, kok gitu! Udah ada di sini, masa lo mau pulang!"

Hyunjin menghela napas kasar, pasrah dan memilih duduk diam memainkan ponselnya. "Terpaksa, tanggung kalau pulang."

Seungmin tersenyum. "Ya, lebih baik di sini. Sekalian cuci mata lihat dedek gemes," godanya.


ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Turnamen pertama dimulai dari tim basket wanita SMA Angkasa melawan tim SMA Merpati. Tim Angkasa lebih dulu memasuki area lapangan, diikuti Tim Merpati.

"Itu Aeri!" Heboh Chan saat melihat Aeri memasuki area lapangan.

Semua langsung mengikuti arahan Chan.

"Beda banget yaa sama waktu kita ketemu di restoran. Dia di sini jadi lebih cool gitu," seru I.N tidak percaya.

Semua mengangguk setuju. Berbeda dengan Hyunjin yang memilih memainkan ponsel.

Pertandingan di mulai. Aeri yang bertugas sebagai kapten yang akan menjadi perebut bola pertama.

Pritt!

Wasit mulai melemparkan bola ke atas dan dengan mudah Aeri melompat untuk merebut bola pertama. Bola berhasil di tangkap Aeri. Aeri langsung mendribble bola basket ke ring lawan dengan mengawasi setiap gerak-gerik lawan. Mencari celah agar bisa mengopernya pada timnya.

Tiba-tiba Aeri di kepung lawan. Dengan gerak cepat, Aeri mengoper bola pada Hana dan saat fokus lawan tertuju pada Hana, kesempatan Aeri untuk berlari ke ring lawan dan mencari posisi yang aman.

"Aeri tangkap!" teriak Hana saat ingin mengoper bola pada Aeri.

Aeri menangkapnya dan langsung melemparkan bola pada ring basket lawan.

Shoot!

Sorak-sorak histeria penonton dari SMA Angkasa langsung terdengar. Aeri mencetak telah mencetak point pertama dengan tiga angka karena jarak shooting nya yang jauh.

"Aeri keren!" ucap Hana sambil mengacungkan jempol.

Aeri hanya menanggapi dengan senyuman. Berbeda dengan teman-teman Felix yang sedang menonton. Mereka terlihat kagum dan terpesona dengan Aeri.

"Gila, lix! Adik lo keren tadi lihat nggak Aeri masukkin bola ke ring!" Heboh Han tidak percaya.

Felix tersenyum bangga. Sedangkan Hyunjin menatap Aeri lekat dirinya ikutan tidak percaya kalau bocah itu bisa bermain basket dengan handal.

Pertandingan kembali di mulai. Kini bola basketnya berada di tangan lawan. Tim dari SMA Merpati menguasai bola cukup lama, membuat Aeri harus mendekatkan diri ke arah lawan dan berusaha merebut bola dari tangan lawan.

"Ambil kalo bisa!" tantang lawannya yang membuat Aeri menampilkan smirk.

"Lo nantang gue?" tanya Aeri tenang.

Tim lawan mengangguk sambil mendribble bola. "Okee, jangan harap bola yang gue rebut bakal jatuh ke tangan tim lo lagi," balas Aeri dengan kalimat andalan.

Beberapa detik kemudian, dengan gesit Aeri langsung merebut bola dari tangan lawan dan melemparkan bola ke timnya.

Senyuman miring langsung tercetak di bibir ranum Aeri yang sontak membuat tim lawan mengerang frustasi.

Aeri berlari ke ring lawan dan mencari posisi aman.

"Aeri!" ucap Hana yang berada sekitar dua meter dari Aeri dan bersiap untuk mengoper bolanya.

Aeri menangkap bolanya dan ingin memasukkan bola ke ring lawan namun, beberapa lawan mengepung Aeri membuat gadis itu sedikit kesulitan untuk menjaga bolanya. Tetapi bukan Aeri namanya kalau tidak bisa lolos dari kepungan.

Tap! Tap! Tap!

Shoot!

Sorak-sorak histeria penonton dari SMA Angkasa kembali terdengar, karena Aeri mencetak poin lagi.

"SMA ANGKASA NUMBER ONE!" sorak penonton bergemuruh. Bahkan cheerleaders dari SMA Angkasa ikut bersorak menyemangati tim Angkasa.

"Break time!"

Skor sementara di ungguli oleh tim basket SMA Angkasa. Aeri dan timnya ke pinggir lapangan dan menyusun strategi kembali.

"Aeri, pertahankan posisi kamu dan yang lain bantu Aeri agar terbebas dari lawan!" ucap pelatih memberikan arahan.

Semua mengangguk mengerti.

"Aeri minum dulu," ucap seseorang sambil memberikan sebotol minuman dingin.

Aeri menoleh dan menerimanya. "Thanks."

Mark tersenyum. "Tadi lo keren banget," ucap merasa bangga.

"Terima kasih," balas Aeri.

"Lix, siapa tuh cowok yang ngasih minum ke Aeri?" tanya Changbin penasaran. Mereka lihat dengan jelas bagaimana interaksi Aeri dengan seorang cowok.

"Nggak tahu gue. Aeri nggak pernah cerita tentang teman-temannya," jawab Felix.

"Pacarnya?" tanya Han.

Felix menggeleng tidak tahu.

"Jin, gimana tadi Aeri?  Keren bukan?" tanya Seungmin memancing.

"Hmm," jawab Hyunjin singkat.

Seungmin tersenyum tipis, setidaknya rencananya sedikit berhasil untuk memancing temannya itu.

ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ʜᴡᴀɴɢ

Vote, share and comments
Thanks

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 119K 48
Sudah terbit di Penerbit Dream Catcher PART MASIH LENGKAP! [KONFLIK SERINGAN KAPAS] ••• Setiap pasangan yang sudah menikah pasti ingin segera memilik...
503K 37.4K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
10.7K 1.2K 37
FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! DILARANG PLAGIAT!! Orang bilang, cinta pertama itu sulit dilupakan. Memang b...
5K 730 53
"Tolong yakinkan aku, Tuhan. Bahwa dia memang benar-benar ditakdirkan untukku. Jangan hilangkan rasa kepercayaanku terhadap dirinya. Aku benar-benar...