Yes, Mr Billionaire [COMPLETE...

Oleh Reiinah76

37.1M 1.7M 56.6K

"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 1... Lebih Banyak

REVISI
Yes, Mr Billionaire
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
chapter 45
chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
PENGUMUMAN!!!
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Extra Part (1)
PENGUMUMAN!!

Extra part (2)

509K 18.4K 1.2K
Oleh Reiinah76

last chapter! bacanya awet awet ya, supaya membekas XD

si kembar kusempilin dulu yes disini ^^

(belajar ngerdus dari bapaknya wkwkwk)

5 tahun kemudian

"Carlton! Jangan lari kemana mana tanpa menggunakan bajumu!" teriak Dera dari ruang tengah sambil mengusap handuk ke rambut Carlie yang basah sehabis keramas. Tangannya disibukkan oleh hal lain sehingga dia tidak bisa mengejar Carlton yang sedang berlari lari dengan handuknya melingkar di leher mungil itu menjadikannya seperti kostum superman.

"Ini lebih keyen, mah! Teyus, Carl ngomong theyus theyusan jangan panggil Carl Carlto-" Sebelum bocah kecil itu bisa mengakhiri kata katanya, dua buah tangan lebih cepat menggendong laki laki itu di atas pundaknya.

"Sudah cukup lari larinya, duduklah diam, jagoan," kata Gerald menggendong Carlton seperti karung dan menjatuhkannya di sofa dan lalu membuatnya berteriak geli karena menggelitikinya berkali kali.

"Sudah lelah?" tanya Gerald tertawa, Carlton mengangguk. "Mamahmu lebih lelah lagi mengurus kalian berdua yang tidak pernah bisa diam, makanya duduklah."

"Arlton nakhal," kekeh Carlie geli, Dera ikut tertawa dengannya.

"Pangghil aku kakak! Aku thua 5 menit, Carlie! Teyus jangan panghil aku Carlton, aku Carl!" katanya dengan wajah memerah.

"Menuyut Arlie, Arlton bagus namanya," kata Carlie sambil menggunakan kaus tosca kesukaannya.

"Carlie ga ngeyti! Papah nyebhelin ngatih nama Carlton make 'ton' dibeyakangnya!" kata Carlton kembali merasa kesal. Dera kali ini tidak bisa membendung tawanya.

Dera tahu sesaat sesudah melahirkan 4 tahun yang lalu. Pada malam hari, Dera melihat Gerald tertawa sendiri membaca nama panjang putranya itu, ternyata itu adalah kejahilan Gerald. Carlton Heston, kalau dibaca, orang orang akan merasa tidak nyaman karena di kedua namanya diakhiri oleh ejaan 'ton' yang sama. Di sekolahnya terkadang ada anak yang memanggil Carlton dengan sebutan "ton-ton" dan saat mendengar tentang itu, tidak bisa digambarkankan sebagaimana besar ledakan tawa dari Gerald. Sekali lagi dia merasa puas dengan nama yang telah diberikannya itu.

Carlton menyerah dengan nama itu dan mengatakan kepada teman temannya bahwa namanya hanya Carl Heston saja, yang tentu membuat Gerald kembali tertawa iblis, dia senang melihat kesal anaknya. Katanya dia imut saat pipinya berubah merah karena amarah.

Dan bukannya merasa sedih karena anaknya yang memotong nama pemberiannya itu, Gerald malah merasa puas melihat kekesalan anaknya bertambah setiap hari. Mungkin ini yang dinamakan Ayah gila.

"Terimalah, sudah nasibmu memiliki nama itu," kata Gerald tertawa. Nasibmu menjadi anakku.

"Sudah-sudah, pakai bajumu, Sayang," kata Dera sambil memberikan kaus kecil itu ke tangan Gerald. "Kau pakaikan ya, aku akan mengeringkan rambut Carlie dulu."

Dera menyewa beberapa babysitter untuk menitipkan kedua anaknya kalau dia sedang bekerja, seperti sekarang dia sedang berusaha untuk membangun yayasannya yang berkembang sangat pesat. Namun kalau memang dia sedang di rumah, dia lebih memilih untuk mengurus anaknya sendiri, karena bermain dengan anak kecil menurutnya adalah cara paling ampuh untuk menghilangkan seluruh beban pikirannya.

"Tolong kalian berdua jangan bertengkar atau membuat kekacauan, Mamah tidak mau lagi kembali dengan keadan ruang tamu kacau balau seperti kemarin kemarin ini," kata Dera tahu dalam hatinya bahwa kata katanya tidak akan didengarkan, karena setiap dia meninggalkan Gerald dengan Carlton, pasti saja ada kekacauan yang menemani mereka.

"Mah," panggil Carlie dengan suara cemprengnya. "Uncle Rhian kok ga peynah datheng agi?"

"Uncle Rian sekarang juga sedang sibuk merintis usahanya sendiri, dia tidak bisa datang setiap hari seperti dulu lagi," kata Dera.

"Menyintis? Meyintis itu apa?"

Dera tertawa melihat anaknya yang begitu polos dan begitu menggemaskan. Dalam hati dia berharap agar papahnya itu tidak akan merusak kepolosan anak ini besar nanti.

--

Dera tidak bisa menyangkal bahwa dia terkejut saat melihat keadaan ruang tamu tidak sama sekali berantakan. Tidak ada air yang bertumpahan karena perang air, tidak ada makanan yang tumpah karena perang sereal, tidak juga ada sofa yang terjatuh karena main kejar kejaran dengan gila.

Sebaliknya ruang tamu terlihat begitu sepi, hanya ada Carlton disana yang sedang main dengan robot robotannya. Bahkan tidak ada Gerald.

"Carl, dimana Papah?" tanya Dera.

"Thadi Uncle Rhian datheng jadi papah ngoborl bayengan," katanya, Dera merasa geli sendiri mendengarkan Carl yang mengucapkan kata 'ngobrol' dengan o telebih dahulu daripada hurf r.

Carlie tertawa ricuh. "Uncle Rhian dhatang! Uncle Rhian dathang!" katanya berjingkrak jingkrak. Panjang umur sekali Rian. Dan tidak lama setelah itu muncullah sosok Rian dari balik ruang kerja Gerald.

"Hai Carlie sayangg!" kata Rian menggendong Carlie dan lalu mencium pipi tembemnya gemas.

"Uncle Rhian kenapha ga datheng ke rhumah lamaaaaaa banget?" tanyanya.

"Maaf ya sayang, Uncle Rian dapet kerjaan di luar Negri dan gak bisa datengin Carlie, nih Uncle datang bawa tas baru buat Carlie," kata Rian mengeluarkan sebuah tas berwarna ungu yang telihat sangat mahal. Carlietertawa begitu besar dan senyumnya terlihat sangat cantik. Dia sangat menyukainya.

"Aku yang memilihkannya, aku senang Carlie menyukainya."

"Aunty Arlottee!!" serunya melihat Charlotte keluar juga dari ruang kerja Gerald masih lengkap dengan koper mereka. Charlotte jadi sering melakukan traveling dengan Rian, dan dia sudah berhenti bekerja di rumah sakit. Sekarang dia membantu Dera dengan yayasannya, mulai dari penyebarannya ke seluruh Asia dengan membantu anak anak yang terlahirkan kurang beruntung.

Rian tetap berkutat dengan komputernya, dan tidak lama yang lalu dia bahkan sempat mendapatkan tawaran dari para organisasi keamanan Global untuk mencari cari buronan atau melacak situs situs terlarang di seluruh Negara. Rian menemani Charlotte kemanapun dia pergi, yang pasti dengan laptopnya pula. Dia bahkan tidak mau melanjutkan kuliah, karena katanya kuliah itu memusingkan.

Walaupun Charlotte lebih tua beberapa tahun daripada Rian, tapi sepertinya ada hubungan khusus antara keduanya yang tidak pernah Rian ceritakan. Dahulu mereka terlihat seperti sepasang adik kakak yang peduli satu dengan yang lain, namun sekarang mereka malah terlihat seperti sepasang kekasih yang memiliki pekerjaan bersama.

"Kak Lotte, aku merindukanmu!" kata Dera memeluk Charlotte dengan erat.

"Dera, aku memiliki banyak sekali hal yang ingin kuceritakan kepadamu!" kata Charlotte tidak kalah senang.

"Maafkan kak, aku selalu membuatmu pergi kesana kemari, kau pasti sangat lelah," kata Dera.

"Aku menyukainya Dera, aku senang melihat tawa anak anak saat mereka mendapatkan pertolongan," katanya tersenyum. "Kita harus berbicara! Aku memiliki banyak hal yang perlu kuceritakan."

"Termasuk status apapun itu yang kau miliki dengan Rian?" tanya Dera sambil berdeham dan mengedipkan sebelah matanya. Charlotte terlihat malu dan wajahnya memadam merah.

"Ya termasuk itu juga," katanya membisik. "Ayo ke kamarmu, kita butuh berbicara berdua. Tidak apa membawa Carlie besama."

Dan dengan begitu cerita cerita perempuan dimulai dengan membiarkan para laki laki tertinggalkan bertiga di ruang tamu.

---

Setelah pembicaraan berkepanjangan sehingga Carlie tertidur mendengarkan cerita kedua perempuan itu, Dera balik ke ruang tengah. Gerald sedang bekerja di sana dengan laptopnya, dan Rian sedang bermain dengan Carl. Entah apa yang mereka lakukan, tapi Carl kembali dengan sebuah senyum di wajahnya beserta juga sebuah pernyataan yang membuat Gerald dan Dera shock berat.

"Mah! Pah! Nanthi kalo Carl beshar, Carl ghamau neyusin peyusahaan Papah ah," katanya dengan polos tanpa tahu kalimat itu membuat kedua orang tuanya terbelalak kaget.

"Apa yang kau katakan, Carl!?" tanya Gerald tak percaya.

"Mengapa kamu berpikir seperti itu, sayang?" tanya Dera mencoba menjaga ketenangan.

"Soalnya katha Uncle Rhian pushing nguyus peyusahaan itu, jhadi Carl gamawu!" katanya tertawa.

Gerald menatap mata Rian tajam dengan geram.

"DIAM KAU BOCAH INGUSAN SIALAN! JANGAN MERUSAK OTAK ANAKKU LAGI!" Tidak perlu dikatakan lagi siapa yang mengatakan kalimat ini.

Rian tertawa, dan sisanya keadaan menjadi kacau. Satu per satu sofa terguling naas di atas lantai, Rian melemparkan air di dalam vas bunga dan Gerald membalasnya dengan selang taman yang dimasukkannya smapai ke dalam rumah. Semuanya benar benar berubah kacau. Dera menghela nafasnya panjang sambil tersenyum, melihat keluarga bahagianya.

Pelangi selalu muncul sesudah hujan, dan Dera benar benar merasakannya. Dari semua masalah, dari semua penderitaan, akhirnya senyumnya bisa merekah lebar, akhirnya tawa meledak bahagia. Bukan berarti badai tidak akan pernah menerjang lagi, namun kali ini dia tidak akan pernah melepaskan perahu rumah tangganya, itu janji Dera.

Karena dia mencintainya, mencintai Carlton, begitu juga Carlie. Mencintai keluarganya, dan mencintai hidupnya.

Karena nafas dihembuskannya bersama orang yang begitu dicintainya.

Dia berbisik pelan, "Aku mencintaimu, Gerald Heston."

---

dan akhirnya, bener bener last chapter!!! (Nangis akutu benerann!) Gila sih ini cerita tamat persis di hari ulang tahun aku! berasa takdir dahhh XD (tolong keep note aku lagi kesenengan ini wkwkwkw)

makasih banyak semua yang udah ngikutin sampai sekarang, makasih atas kenangan kenangan indah bersama kalian semuaa ;* makasih banyakkk

inget banget awal awal publish cerita ini tuh ga ada apa apanyaaa, viewers aja pada chapter 1 itu cuman 9 orang wkwkwkw, tapi bayangkan sampai segini...

kalian emang ter debesssss

maaf pehape lama update, maafkan kalau aku melakukan kesalahan. i'm sorry semuanyaa

ini udah kaya pidato perpisahan ae dah

tapi ngga! kita ngga berpisah disini. aku udah membuat cerita baruku juga, buat nak TonTon dan nanti uncle Rian juga. jadi, stay tuneee

kalau untuk rian ada yang nanya, itu Carl lagi aku remake jadinya ngga keburu ngerjain yang Rian TT, nantilah tunggu waktu yang tepat dateng. wkwkwkwk (Maaf ya rian, cerita cintamu memang harus diundur ;*)

dan jangan dikeluarin buku ini dari library kalian, supaya kita punya kenang kenangan bersama yes!

dan besok, aku bakalan upload cast (setelah sejuta taun semua orang minta cast) XD, semoga tidak mengecewakan!!

thank you all!

bener bener thank you!

I will definetly miss you all!

(kalo ada yang ngga rela YMB tamat, baca aja cerita perfect accident. chapter satu aja udah ada Gerald lagi XD) wekekekeke

love you!!

p.s. jangan lupa tulis di kolom komen kesan kesan tentang cerita Gerald dan Dera ini. <3

Love, 

Reina

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

11M 280K 62
TAMAT! PART LENGKAP! [Follow Evathink sebelum membaca, agar mendapat Info update!] "Aku hanya ingin mengenalkan calon istriku pada kedua orangtuaku...
3.5M 27.2K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
12.6M 408K 63
~Completed~ # 1 - in complicated [28-09-20] # 4 - in romance [02-08-18] # 8 - in romance [20-07-18] # 10 - in romance [08-07-18] 'Cinta itu pelita, b...
206K 11.2K 77
(SUDAH TERSEDIA DI APLIKASI DREAME/INNOVEL UNTUK MEMBACA LENGKAP) Persahabatan antara pria dan wanita itu sangat sering ditemukan, ada yang berakhir...