KIM...

By aaderaa

61.9K 7K 977

Kisah yang menceritakan tentang kehidupan Jung Yerin yang hamil dengan calon suami dari sahabatnya sendiri ya... More

I - Awal Kejadian
II - Kejadian
III - Fakta Mengejutkan
IV - Pengorbanan Taehyung
V - Pertemuan (Taehyung)
VI - Ulang Tahun
VII - Aneh Yerin (?)
VIII - "Biarkan aku yang menikahimu Yerin"
IX - Kembalinya (Jaehyun)
X - Kesalahan (Jaehyun)
XI - Pergi Kencan (?)
XII - Kencan
XIII - Hari Pernikahan Sinb
XIV - Bunga (Pengantin)
XV - Ny. Kim dan Kim Brother
Sekilas Info :)
XVI - Cinta Pertama
XVII - Min Yoongi
XVIII - Ruang Lain Di Hati (Jungkook)
XIX - Cerita Kehidupan Naomi
XX - Sebuah Perhatian dan Masa Kecil
KENA TAG
XXI - Ingin Mengenal Lebih Jauh
XXII - A Little Story About Jimin
XXIII - Kebenaran Yang Salah
XXIV - Terlihat Jelas Dimataku (Sinb)
XXVI - Choi Yuju
XXVII - Can I..?
XXVIII - Goodbye,Yerin..!
XXIX - Cause Of Sadness
XXX - 'Aku Mau'
XXXI - Akan berusaha yang terbaik

XXV - Lembaran Baru

1.5K 218 65
By aaderaa

Yerin berjalan memasuki kantor perusahaan yang telah di rintis olehnya. Kantor yang tidak terlalu besar dan sederhana seperti ini saja sudah membuat dirinya senang dan bersyukur bahwa dia bisa memiliki usaha sendiri yang memang dia sukai. Melihat perjuangannya yang di bantu oleh sahabatnya dalam membesarkan usahanya hingga seperti ini membuat Yerin jadi merindukan semua sahabatnya.

Yerin berjalan cepat menuju ruangannya dengan Jimin. Dia ingin mengajak Jimin, Sinb, dan Yuju keluar untuk berkumpul bersama. Mengingat Yuju yang akan kembali ke Hongkong 2 hari lagi. Yerin ingin bersenang-senang sebelum Yuju menghabiskan waktunya kembali di Hongkong untuk menyelesaikan kuliah S2-nya.

Tidak lupa dia menyapa beberapa pegawainya dengan tersenyum. Yerin berjalan cepat ingin segera menemui sahabat laki-laki satu-satunya itu.

"Jim-"

Yerin bingung melihat bangku kerja Jimin kosong, bukan hanya tidak ada orang yang biasa mengisi bangku tersebut. Barang-barang yang biasa tergeletak di sana pun tidak ada. Yerin menghampiri meja kosong Jimin yang terdapat bingkai foto dirinya dan Jimin, dan terdapat 2 buah surat. 'surat apa ini'

"Pengunduran diri?"

Satu surat tersebut bertuliskan demikian dan surat satunya bertuliskan 'To: Rin-ah', Yerin mengabaikan surat yang bertuliskan pengunduran diri dan mencoba membuka surat untuk dirinya. Perasaannya mulai tidak enak, Jimin tidak pernah mengirim surat seperti ini. Dia biasanya akan menghubungi Yerin langsung jika ada yang ingin di bicarakan.

Hai Rin,
Ini aku Park Jimin, maaf karena aku membicarakan ini melalui surat. Karena aku tidak  akan bisa membicarakannya langsung denganmu.

Rin, aku mau mengundurkan diri, maaf karena aku tidak bisa berada di sampingmu. Aku percaya bahwa kau bisa tanpaku.
Aku minta maaf karena aku tidak bisa menepati janji ku dengan Kak Yoongi, janji dimana aku akan selalu menjagamu, menemanimu, dan berada di sisimu. Aku percaya bahwa sekarang adalah saatnya untuk kita membina kehidupan kita yang baru. Dimana aku harus terbiasa tanpamu dan kau harus terbiasa tanpaku.
Tidak mungkin kan ketika kita menikah aku atau kau berada di antaranya, haha konyol sekali aku jadi membayangkannya. Pasti itu menyedihkan.

Rin aku sungguh sangat menyayangimu, aku ingin selalu berada di sampingmu selamanya. Tetapi sepertinya takdir tidak sesuai dengan keinginanku. Sebesar apapun usahaku untuk merubahnya, semua akan kembali seperti yang telah di katakan takdir. 

Aku akan pergi ke Hongkong bersama dengan Yuju, aku ingin menemaninya seperti aku menemanimu. Aku ingin berada di sampingnya, dan menghabiskan waktu ku bersamanya. Bersama takdirku.

Rin semua yang berada di sampingmu sangat menyayangi mu Kak Jaehyung, Sinb, Yuju, aku dan Kak Yoongi.

Rin, terima kasih karena kamu sudah berada di sisi ku, menjadi sahabatku hah.
Tapi aku mencintaimu Jung Yerin, jaga dirimu baik-baik.

Yerin menatap kosong ke arah surat di genggamannya, surat yang memberitahukan bahwa Jimin tidak akan berada di sampingnya lagi, dan itu membuat Yerin merasa sedih.
Yerin yang selalu bergantung pada Jimin, dan sekarang harus dapat terbiasa tanpa Jimin.

Boleh kah Yerin egois, menahan Jimin untuk tetap berada di sisinya. Jimin yang membuat Yerin bergantung padanya, tetapi dia juga yang membuat dirinya harus dapat bertahan tanpa kehadirannya.

Semenjak kepergian ibunya, Jimin yang selalu menemani Yerin. Membantu Yerin ketika dalam keadaan yang sulit, memberikan pundaknya untuk dijadikan tempat bersandarnya di saat dirinya sedang sedih.

Tidak, Jimin terlalu sering menemaninya dan bahkan banyak menghabiskan waktunya bersama dirinya dari pada calon istrinya Yuju. Jimin yang lebih memilih berada di Korea bersama dengannya. Dirinya tidak bisa egois lebih lama lagi karena Yuju juga sahabatnya. Yuju pasti juga membutuhkan Jimin.

Yerin mengambil bingkai foto dirinya dan Jimin, berjalan lemah ke arah meja kerjanya. Menatap ke dua bangku yang ada di hadapannya dan menatap figur Jimin di dalam bingkai.

"Baik Jimin, ayo mulai terbiasa tidak saling bergantung. Mulailah kebahagiaanmu dengan Yuju. Maaf karena telah menahanmu terlalu lama, aku juga menyayangimu sahabatku"

Yerin menangis, dirinya sangat kesepian saat ini. Kenapa semuanya terasa berat.

Yerin takut..

Takut jika semua mengetahui keadaannya sekarang. Bukan hanya Jimin yang meninggalkannya, tetapi semua akan meninggalkannya. Semua yang menyayanginya yang berada di sekitarnya pasti akan membencinya.

"Apa yang harus aku lakukan"

Jika semuanya terjadi apa yang bisa Yerin lakukan, dirinya sangat takut.

Yerin menghabiskan waktu di kantor dengan perasaan tidak menentu. Dirinya tidak bisa fokus dan terus mengingat Jimin yanag menimbulkan ketakutannya.

Yerin akan menemuinya besok pagi... Iya Yerin harus menemuinya.

Bukan untuk menahannya. Yerin tidak mau egois karena dirinya hanya sahabat Jimin, Yuju lebih berhak untuk berada di posisinya. Mendapat perhatian Jimin dan menghabiskan waktu bersamanya.

Yerin hanya ingin mengucapkan selamat jalan kepada Jimin dan Yuju. Semoga mereka dapat bahagia bersama.

Hari ini dirinya pulang cepat, jam tiga sore Yerin sudah pulang dari kantor. Pikirannya kacau karena Jimin, dan berdampak kepada ketakutannya yang selama ini dia rasakan. 

Ketakutan akan kehilangan semua orang yang berharga baginya dan membencinya.

Yerin berjalan menyusuri trotoar yang akan mengarah ke rumahnya. Tadi pagi dia di antar Kakaknya dan dia ingin menghabiskan waktu sendiri saat ini.

"Yerin"

Yerin tidak menyadari panggilan seseorang kepadanya. Dirinya terus berjalan, pikirannya sedang kacau. Ketakutannya selalu muncul dengan mudah, dan setelah kepergian Jimin membuat ketakutannya semakin membesar.

"Hei" 

Seseorang menyentuh pundaknya membuat Yerin sedikit terkejut dan menatap ke arahnya.

"Kau melamun? Apa terjadi sesuatu yang buruk?" Tanya orang itu kepada Yerin.

Yerin menangis, dirinya sangat lemah jika dalam kondisi seperti  ini ada yang menanyakan tentang dirinya. Terutama oleh orang yang sudah di kenalnya.

"Yerin, apa yang terjadi. Kenapa kau menangis?"

"Tae, aku.. hiks"

Taehyung memeluk Yerin, pelukan yang reflek dia lakukan karena melihat wanita di hadapannya menangis. Taehyung tidak akan sanggup melihat orang yang dia sayangi menangis. Terutama wanita yang berada di pelukannya saat ini, wanita yang menarik perhatiannya sejak lama.

Taehyung berusaha menenangkan Yerin, mengusap punggungnya yang masih menangis di dada bindangnya. 

Dimata Taehyung, Yerin selalu terlihat rapuh tidak seperti yang wanita itu perlihatkan kepada orang lain.

***

Hari sudah berganti malam, Taehyung memandang Yerin yang menatap kosong ke arah danau. Taehyung membawa Yerin ke taman yang sebelumnya pernah mereka kunjungi dan bertemu dengan anak kecil bernama Namjin.

"Terima kasih Tae.." ucap Yerin, mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung yang masih menatapnya. Tidak ada balasan dari ucapan Yerin barusan hanya keduanya yang saling menatap.

"Maaf karena aku bajumu jadi basah" Yerin tersenyum tetapi tidak lama dirinya kembali menatap danau yang ada di hadapannya. 

Taehyung tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Yerin, Taehyung sangat ingin menanyakan apa yang membuat wanita itu menangis. Tetapi dia urungkan karena pasti hal itu malah membuat Yerin tidak nyaman, Taehyung sadar bahwa Yerin tidak akan dengan mudah menceritakan semuanya dengan orang yang belum lama dirinya kenal.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Taehyung

"Aku rasa begitu"

"Mau pergi denganku?"

"Kemana?"

"Aku rasa di sekitar sini ada pasar malam, aku ingin membeli beberada jajanan disana mau menemaniku?"

"Pasar malam?"

Taehyung mengangguk dan berdiri, mengulurkan tangannya. Yerin merasa itu bukan hal yang buruk, Yerin memegang tangan Taehyung dan mereka berjalan bersama.

Di sepanjang perjalanan Taehyung banyak membuat cerita-cerita lucu yang membuat Yerin tertawa, dan  sedikit melupakan masalah yang membuatnya menangis. Benar kata Taehyung, di dekat taman ada pasar malam yang banyak menyediakan Jajanan, baju-baju, serta beberapa permainan.

"Tae"

"Iya..?"

"Dari mana kau mengetahui tempat ini?"

"Hanya menebak saja"

"Mana mungkin, kau sangat hapal jalan kesini"

"Hehe, ketahuan ya"

"Apa kau sering kesini dengan istrimu dulu?"

"Tidak, aku pernah ke sini bersama Jungkook"

"Benarkah?"

"Eoh, waktu aku masih sekolah. Aku dan Jungkook pernah mampir kesini"

"Dengan pacar kalian?"

"Tidak hanya berdua, aku tidak punya pacar"

"Bohong, pasti pacarmu banyak kan?"

"Tidak, aku serius. Walaupun banyak yang menyukaiku dan ingin menjadi pacarku tapi aku tidak memilikinya"

"Kenapa?"

"Hanya tidak ingin. Karena menunggu seseorang"

"Istrimu?"

"Bukan, tapi dirimu"

"Tidak lucu.."

Taehyung mengaruk tengkuknya dan meberikan cengirannya kepada Yerin.

"Ayoo.. Kita jajan sepuasnya"

Yerin tersenyum, tetapi dia masih mencerna ucapan dari laki-laki yang sedang mengandeng tangannya untuk membawanya ke stand makanan yang ada di sini. Mereka mencicipi beberapa makanan yang tersedia disini.

Tidak menyangka bahwa pasar malam disini memiliki makanan yang sangat enak, Yerin memakan banyak makan dan itu sedikit membuat Taehyung tersenyum karena melihat wajah Yerin yang lucu saat sedang makan.

"Ternyata kau makannya banyak ya"

"Eoh, makanan disini enak. Aku ingin menikmati semua"

"Astaga, jangan terlalu banyak. Kasian dia tidak akan kebagian tempat karena perutmu penuh dengan makanan ini" Taehyung menunjuk bagian perut Yerin dengan mulutnya yang sedikit ia majukan.

"Aku tidak apa-apa mama, makanlah" ucap Yerin menirukan suara anak kecil yang sedang berbicara dengan dirinya.

"Bukan begitu yang benar seperti ini. 'Mah tidak ada tempat lagi disini, tolong berhentilah makan' dan dia menyuruhku membantunya" Taehyung meniru apa yang Yerin lakukan.

Mereka tertawa bersama dan menghabiskan malam bersama.

Taehyung mengantar Yerin pulang jam sudah menunjukan pukul 10 malam dan dia mengajak Yerin bermain di pasar malam hingga larut malam. Sebelumnya dia sudah mengirim pesan pada Jaehyun bahwa dia bersama Yerin dan mengajaknya pergi ke pasar malam, dia bahkan mengirim foto Yerin yang sedang makan kepada Jaehyun.

Mereka sudah sampai di depan rumah Yerin, tetapi Taehyung melihat Yerin tertidur pulas di bangku sebelahnya. Dia tidak tega untuk membangunkannya, dan berakhir dengan dia yang memandangi wajah Yerin.

"Aku tidak bercanda rin, aku memang menunggumu. Untuk saat ini aku hanya dapat menghiburmu tanpa bisa membantumu mencari jalan keluar untuk masalahmu. Aku berharap suatu saat nanti kau dapat berbagi kesedihanmu padaku"

"Aku berharap kau bisa membuka hatimu untukku rin-ah"


TBC

Gimana... Gimana...

Setelah sekian lama aku menghilang ceritanya makin Gak Jelas kan.. Kurang gereget ya, huhu aku bingung harus memulai kembali seperti apa

Maaf ya, aku tidak muncul ke permukaan cukup lama, aku baru selesaikan skripsi dan sidangku chinguu..

Alhamdulillah sekarang udah selesai jadi mudah-mudahan aku bisa fokus lagi ke cerita-ceritaku yang sudah berdebu ini..

Tolong tinggalkan jejak kalian ya, makin semangat nih nulisnya kalau kalian vote dan commen..

^_^


Continue Reading

You'll Also Like

64.5K 10.5K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
29.4K 2.8K 18
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
772K 78K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
192K 29.8K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...