Yes, Mr Billionaire [COMPLETE...

By Reiinah76

37.2M 1.7M 56.8K

"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 1... More

REVISI
Yes, Mr Billionaire
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
chapter 45
chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
PENGUMUMAN!!!
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Extra Part (1)
Extra part (2)
PENGUMUMAN!!

Chapter 32

446K 22.8K 677
By Reiinah76

Walaupun telah meminum obat penidur, Dera tidak bisa terlelap terlalu lama. Dia tidak tahu entah karena masalah pikiran yang membebaninya atau memang karena dirinya sendiri yang tidak ingin tertidur lama namun jelas, Dera kesulitan menutup kedua matanya. Rasa takut mengusiknya,dan Dera ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahuinya. Aneh sekali.

Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan Dera sudah benar benar terjaga dari tidurnya. Hatinya terasa sangat berat entah apa penyebabnya. Hal pertama yang dicarinya adalah Rian, dia mencari sosok laki laki itu yang sekarang sudah menjadi sandaran sementaranya. Membiayai perawatnnya dan teman satu satunya Dera yang dimilikinya sekarang. 

Namun Rian tidak ada.

Tiba tiba pintu kamarnya dibuka oleh seseorang dan muncullah sosok suster yang mendatanginya tadi pagi dari balik pintu. Dera menatapnya bingung, dia sama sekali tidak membawa apa apa bersamanya... Lantas untuk apa dia datang kemari?

"Oh maaf, saya sangka Anda masih tertidur, saya keluar lagi,,mohon maaf mengganggu," kata suster itu berjalan keluar dari kamarnya. 

"Tunggu," seru Dera. "Apakah suster sedang istirahat atau sedang bekerja?"

"Tidak, saya seharusnya masih bekerja, namun karena kecelakaan Anda kemarin jadi saya bertukar shift dengan teman saya yang memang sedang sakit dan harus jaga malam. Jadi sekarang saya sudah boleh pulang," katanya. "Ada apa?"

"Kalau begitu, mengapa suster datang kemari?" tanya Dera ragu. Suster itu bergerak gerak tidak nyaman. 

"Err, karena kamar ini satu satunya tempat saya bisa mendapatkan sinyal yang baik, saya mau menonton Youtube sebentar di sini. Kamar ini jarang ada yang pakai karena letaknya berada di sudut pojok lorong, jadinya saya terlalu terbiasa keluar masuk kesini, saya lupa kalau sekarang ada Anda di sini," katanya sambil cengengesan. 

Dari penampilannya, dia masih muda, mungkin masih umur 24 atau 25 an. Terlihat seperti orang yang baik, Dera merasa nyaman dengannya. 

"Boleh saya minta tolong sesuatu, Sus?" tanya Dera. "Suster buka Youtube saja di sini, tolong temani saya di kamar ini, bolehkah? Teman saya sepertinya sudah pulang jadi saya ditinggal seorang sendiri."

"Bolehkah? Anda tidak akan merasa terganggu?" tanyanya.

Dera menggeleng cepat. Akhirnya Suster itu mengangguk dan lalau berjalan ke arah kursi yang berada di samping Dera. 

Bukan suasana yang saling diam diam, bukan keadaan canggung yang mencekam, namun mereka sebaliknya berbincang banyak seakan mereka adalah teman dekat.

Bahkan suster itu lupa menonton youtubenya. 

"Saya dengar suster yang menyelamatkan saya kemarin. Maaf telat menyampaikan, terima kasih banyak," kata Dera tulus. 

"Berterimakasihlah kepeada Tuhan saja, Ra. Kemarin ada pasien yang kondisinya kritis hingga saya terpaksa berjaga sampai malam, memang melelahkan, namun berkat itu jadi saya pulang maleman dan melihat kamu tertabrak mobil semalam,hal ini tidak akan terjadi kalau tidak ada masalah dadakan semalam," katanya. "Ngomong ngomong, tolong jangan memanggil saya Suster terus menerus, rasanya sangat aneh. Nama saya Charlotte, kau boleh memanggil saya Lotte. Ayah saya orang Jawa, dan ibu saya Singapura, karena itu nama saya terdengar sangat kebule bulean. Charlotte Jadelia Hantono, nama lengkap saya. Mari kita berteman akrab."

Dera mengangguk cepat. Teman keduanya. 

Akan dia jaga baik baik hubungan ini. 

Diselang pembicaraan mereka, sebuah ketukan terdengar lagi di pintu, dan dari sana muncullah seorang ibu berjalan dengan wajah merunduk di hadapannya. 

Sepertinya ibu yang menabraknya. 

---

Semua orang telah meninggalkan kamarnya meninggalkan Dera seorang diri. 

Jarum detik berdetik pelan, menelan sunyi yang mencekam di dalam kamar itu. Diluar terdengar sangat ricuh, mungkin ada pasien yang sedang dalam keadaan darurat harus segera ditangani. Suara sirine berkali kali terdengar memekakan telinga, berlalu lalang meninggalkan rumah sakit untuk menjemput pasien selanjutnya. 

Berbagai bunyi masuk dengan perlahan ke dalam gendang telinganya, namun tidak ada satupun suara yang terespon olehnya. Sunyi.

Dera merasa kosong tanpa warna, semuanya terasa sangat hampa, dan semua dia tidak bisa mendengar suara apapun. 

Dera menatap kearah jendela menatap kearah langit dimana awan awan yang terukir begitu apiknya oleh Sang Pencipta di atas sana. 

Bahkan awan pun mengapung dengan banyak teman menemaninya, bukan? 

Sebuah air mata bergulir perlahan membelai kulit wajah keringnya. Bibirnya bergetar pelan dan sekujur tubuhnya mati rasa. 

Mungkin hari ini adalah hari yang cerah, namun tidak dengan hatinya. 

Sakit. 

Sebuah pisau kembali terasa menusuk dadanya kuat dan bersamaan dengan rasa sakit itu, air mata mulai satu persatu berjatuhan dari kedua manik matanya membawa Dera kepada guyuran tangis yang terasa sangat menyakitkan.

Rian datang memasuki kamar inap Dera, tampak terkejut melihat Dera yang sudah terjaga. 

Dera ingat jelas bahwa ponselnya berada pada layar kontak sebelum mati karena kehabisan baterai,  namun saat dia mengeceknya tadi,  ponselnya bersanggah dalam layar percakapannya dengan Gerald. Artinya seseorang membuka ponselnya. 

Rian. 

Mengetahui sifat Rian yang begitu peduli kepadanya, Dera langsung tahu apa yang dilakukan laki laki itu hingga meninggalkannya sendiri di rumah sakit.

Dia pergi mendatangi Gerald. 

"Dari mana kamu?" tanya Dera pelan. 

"Hanya mengurusi urusan kecil," kata Rian. Salah satu sifat Rian, dia tidak bisa berbohong. Dera mengetahuinya. 

"Kau mendatanginya, bukan?" tanya Dera. 

Rian terdiam kaku tidak bisa menjawab. Dia merasa tidak enak berbicara kepada Dera, tidak setelah dia melihat ada perempuan asing di dalam rumah Gerald tadi. "Kau mendatanginya kan, Rian?  Tolong jawab aku."

Rian mendesah dan akhirnya memutuskan untuk mengangguk menjawabnya.

"Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu?" tanya Dera. 

"Tidak, kami hanya berbincang sebentar, kau tidak perlu khawatir," kata Rian sambil menghampiri kursi di sebelah ranjang Dera. 

"Aku mohon, Rian, jangan sembunyikan apapun dariku. Dia berkata sesuatu, bukan? Tolong beritahu aku," kata Dera. 

Alasan mengapa lelaki itu mengingkari perkataannya semalam, sampai meninggalkanku sendiri sampai larut malam.

"Dia mengatakan satu atau dua hal, namun semuanya tidak penting, kau tidak perlu memikirkannya," katanya. 

"Kumohon, Rian," kata Dera. 

Rian menghela nafas gusar. "Aku tidak ingin membuatmu sedih, tolong mengertilah," kata Rian. 

Dera tersenyum kecil. "Lebih baik aku tersakiti karenanya daripada aku harus begadang setiap malam dipenuhi oleh pikiran pikiran konyol tentang laki laki itu."

Rian menghela nafasnya berat. "Aku tidak ingin menceritakannya namun mengetahuinya juga merupakan hakmu, aku tidak memiliki pilihan lain."

Akhirnya Rian terpaksa memberitahu perempuan itu. 

Semuanya. 

Dimulai dari pertemuan mereka, dan alasan mengapa Gerald tidak pernah menjemputnya malam itu pun. 

Dera sempat terkejut, namun dia tidak marah. Dia memiliki salah mengingkari janjinya, namun tetap saja dia merasa kecewa. Ternyata laki laki itu tidak pernah  mempercayainya selama ini.

"Dia terlalu cepat menyimpulkan segalanya, sampai akhirnya dia-"

Rian berhenti perkataannya sampai di sana. Dia ragu. 

Apakah dia harus memberitahu Dera, tentang perempuan yang dibawa Gerald pulang? Perempuan itu tidak akan kuat mendengarnya, dan Rian tidak tega melihat Dera dibanjiri air matanya sendiri. 

"Sudah begitu saja," kata Rian akhirnya. 

"Kau masih menyembunyikan sesuatu bukan? Kumohon, semuanya," kata Dera. 

"Kau sungguh siap mendengar ini?" tanya Rian. Dera mengangguk mantab, membuat Rian malah semakin ragu.

Akhirnya lelaki itu mengatakan semuanya. 

Kalimat kalimat mulai meluncur dengan mulusnya melalui mulut lelaki itu, setiap kalimat, bahkan kata sekalipun membekaskan luka di dalam hatinya. Setiap kata terasa jauh lebih sakit dari yang sebelumnya. 

Dera berdiam seribu bahasa. Gerald membawa perempuan lain pulang kembali ke rumah. Dia mengabaikan Dera, membiarkan perempuan itu seorang diri, dan pada akhirnya  meninggalkannya bersenang senang bersama perempuan lain.

Mengapa ini terasa sangat menyakitkan?

Mengapa?

"Dera? Kau tidak apa?" tanya Rian cemas. 

Dera menggeleng pelan. "Bolehkah kau tinggalkan aku sebentar, aku ingin menyendiri sejenak," kata Dera. 

"Baiklah, aku akan tinggal," kata Rian membisik. Dia menghela nafasnya panjang dan lalu keluar dari ruangan itu.

Meninggalkan sebuah jiwa yang sedang menangis pilu menatap kenyataan di hadapannya hanya seorang diri saja. 

---

Tiga hari telah terlewatkan dan hari itu Dera akhirnya diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit. 

Dera tidak tahu kemanakah dia harus pergi, kembali ke mansion Gerald rasanya bukan pilihan. Beruntung Charlotte, yang sekarang dipanggilnya Kakak Lotte, menawarkan Dera untuk tinggal bersama dengan perempuan itu di apartemennya. 

Alasannya simple, kesepian hanya tinggal sendiri. 

Dera tentu menerima tawaran itu degan rasa syukur kepada Charlotte.

Biasanya Charlotte pulang berjalan kaki namun karena keadaan Dera yang masih belum pulih sepenuhnya, akhirnya dia memutuskan untuk memesan taksi untuk mereka berdua. 

Dera memberikan sebuah pesan melalui ponselnya kepada Rian, berterima kasih atas semuanya kepada lelaki itu. 

"Dera, ayo, taksinya sudah sampai," kata Charlotte. Dera berjalan ke arahnya dan menenteng membawa barang barangnya ke dalam taksi tersebut. 

Tidak lama kendaraan itu menyalakan mesinnya dan mulai berjalan menyusuri jalan raya tengah hari. 

Dera memandang ke arah langit sekali lagi. Dia menatap semuanya. 

Dalam dirinya dia menyembunyikan sesuatu. Dia merasakan sebuah perasaan yang selalu menghantui setiap harinya. 

Dia telah memikirkannya. Selalu mencoba menyangkal perasaan ini, namun semakin keras usahanya untuk menyangkal, malah semakin jatuh dirinya di dalam perasaan tersebut. 

Tidak mungkin... 

Dera menatap langit dan melihat pantulan wajahnya samar samar dari kaca mobil. 

Hari ini dia menyadari sesuatu yang selalu disangkal Dera berada di dalam dirinya sendiri. Sesuatu yang menjatuhkannya ke dalam sebuah lubang hitam gelap yang sangat menyakitkan. 

Sangat dalam bahkan untuk kembali ke permukaannya pun terasa sangat sulit. 

Sebuah lubang dalam, penuh rasa sakit yang tak pernah dia ingin untuk dimasukinya. 

Dia sudah terlalu lama jatuh ke dalam sana. 

Maka dari itu, semuanya terasa sakit. 

Sebuah lubang penuh sakit dan luka, sebuah lubang yang selalu disebut lubang Cinta.

Dan dia telah jatuh Cinta untuk seorang Gerald Heston. 

.
Follow me on instagram
Nnareina

Maaf semuanyaaa, aku ngga nyadar sampai semalam ini kalau ternyata kemarin aku ngeupload chapter yang baru di edit dikit. Karena ada dua file jadi aku salah upload, mana aku ngga baca ulang lagi di wattpadnya..

Maafkannn..

Jangan lupa vote dan komen. Thank youu

Love you all 😍

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 106K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...
531K 15K 50
Rank: #124 = 2017, 09, 15 Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtua mereka yang mau tidak mau harus diterima oleh keduanya Disetiap cerita pasti...
1.2M 44.8K 42
Revisi (beberapa chapter di privat secara random) Follow-refresh-kebuka. Kalo belum bisa Hapus dari libray-masukin lagi-refreh Kalo belum bisa Logout...
2.2M 86K 47
{Completed ✅} HIGHEST RANK : #147 in Romance - 2017/10/31 ~~~~ Di jodohkan dengan seorang lelaki yang bahkan belum di kenal? Menikah di usia muda? S...