OBLIVIATE - Baekhyun

By heena_park

278K 53K 4.6K

Aku menjalani tiga tahun belakangan dengan penuh pengorbanan, menahan rasa sakit juga kekecewaan demi Baekhyu... More

●PROLOGUE●
● TRAILER ●
● CAST ●
1 ● Plan
2 ● Party
3 ● Look At Me
4 ● Remember
5 ● Ring
6 ● Conversation
7 ● His New Girlfriend
8 ● Gift
9 ● Offer
10 ● Save Me
#1 Baekhyun Side ● La Vie En Rose
11 ● Honesty
12 ● Vibes
13 ● If You Know
14 ● Afraid
15 ● Safe And Sound
16 ● First Mission #1
17 ● First Mission #2
18 ● First Mission #3
19 ● First Mission #4
20 ● First Mission #5
#2 Baekhyun Side ● Close To You
21 ● Lie
22 ● Confession
23 ● Jealous
25 ● Lose
#3 Baekhyun Side ● Special?
Q & A
26 ● Alibi
27 ● Change
28 ● Oblivion
29 ● Get It
30 ● Get It #2
31 ● Get It #3
#4 Baekhyun Side ● Precious Moment
32 ● Get It #4
33 ● Hope [END]
● BOOK 2 ●
[B2] Chapter 1 ● Reality
[B2] Chapter 2 ● She's Okay
[B2] Chapter 3 ● déjà vu
[B2] Chapter 4 ● Real or Not?
[B2] Chapter 5 ● Safe And Sound #2
[B2] Chapter 6 ● Start Over
#5 Baekhyun Side ● The Truth
[B2] Chapter 7 ● Closer
[B2] Chapter 8 ● Possibility
[B2] Chapter 9 ● Promise
[B2] Chapter 10 ● Plan #2
[B2] Chapter 11 ● Escape
[B2] Chapter 12 ● Escape #2
[B2] Chapter 13 ● I Want You
#6 Baekhyun Side ● So Long
[B2] Chapter 14 ● Now or Never
[B2] Chapter 15 ● Mother and Father-in-law
[B2] Chapter 16 ● Thank You
[B2] Chapter 17 ● The Joke's On Her [EXPLICIT]
[B2] Chapter 18 ● Agreement
#7 Baekhyun Side ● Soulmate
[B2] Chapter 19 ● Eumenídes
[B2] Chapter 20 ● Shall We Begin?
[B2] Chapter 21 ● Sound of War
[B2] Chapter 22 ● Future

24 ● Painkiller

3.6K 913 54
By heena_park

heenapark.official on instagram

Line@ : @fbo0434t

.

.

.

.

Don't forget to leave comment

.

.

.


"Katrina, hentikan!"

Refleks Katrina menjauhkan pisaunya dari leherku. Ekspresinya berubah tegang setelah mendengar seseorang berteriak menghentikan perbuatannya.

Kami menengok bersamaan, Mingyu baru saja datang, dia langsung menghampiri kami dan menatap Katrina penuh emosi.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?!" gertak Mingyu. Jelas terlihat bila dia tak suka pada apa yang diperbuat Katrina barusan.

Katrina berlutut di lantai, kemudian memegang kedua kaki Mingyu dan mulai memohon, "Saya mohon, jangan melaporkan kejadian ini pada Tuan Kim. Saya... saya benar-benar tidak bisa mengontrol diri."

Dasar penjilat, aku mulai muak pada Katrina.

Ugh, omong-omong leherku sakit juga.

Apa dia tidak berpikir sebelum melakukan sesuatu?

Aku curiga jika Katrina sebenarnya memang berniat membunuhku kalau Mingyu tidak datang.

"Aku bisa gila." Mingyu memijat sebentar pelipisnya, kemudian memandangku. "Apa yang harus kulakukan? Kau yang menjadi korban, kau bisa memutuskan hukuman yang pantas untuk Katrina," katanya.

Aku bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Katrina. Aku bisa saja membalaskan rasa kesalku padanya hanya dengan mengucapkan satu kalimat agar Mingyu membongkar kejadian ini pada Suho. Tapi aku tidak bisa gegabah, mungkin saja suatu hari nanti aku masih membutuhkan Katrina, yah, meskipun sekarang dia mulai mencurigaiku bermain di belakang bersama Suho.

Kugelengkan kepalaku sembari berusaha menutupi bekas luka di leher dengan telapak tangan. "Tidak, Katrina tidak bersalah. Pertengkaran kami dimulai karena kesalah pahaman. Maafkan aku, Katrina," kataku menahan perih.

Mingyu mendecak, "Kau selamat hari ini. Bersyukurlah dia tidak memintaku menghukumu." Ia berhenti sebentar dan menjauhkan tanganku dari leher. "Apa lukanya parah? Kau harus diobati. Ikutlah denganku, Hailey," lanjutnya yang kemudian menarik tanganku agar mengikutinya.

Kami meninggalkan Katrina begitu saja, Mingyu membawaku ke kamarnya, kemudian menyuruhku untuk duduk di pinggir ranjang, sementara dia sibuk mencari kotak P3K di lemari.

Setelah mendapatkan apa yang dicari, Mingyu duduk di sampingku dan mulai membersihkan darah di sekitar lukaku dan memberinya antiseptik.

"Untung lukamu tidak begitu parah," ujar Mingyu sembari mengobatiku.

Aku hanya menunduk dan mengiyakan perkataannya. Lagipula tidak ada yang ingin kukatakan, toh aku juga tidak bisa mengadukan perbuatan Katrina padanya.

Kemudian ia membalut lukaku dengan perban dan memberinya plester agar tidak terlepas. "Apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian?"

Kuhela napas panjang. "Dia salah paham pada saya," kataku, "Terima kasih sudah mengobati saya, Tuan."

Mingyu menutup kotak P3K dan memangkunya di paha. "Aku baru pulang dan harus melihat pemandangan seperti itu, rasanya mengesalkan sekali."

"Maafkan saya, Tuan."

Ia terkikik. "Kau tidak bersalah, kenapa harus minta maaf?" Ia meraih daguku dengan tangan kanannya dan mendogakkan wajahku agar menatapnya. Jarak kami hanya terpaut beberapa centi, hingga aku tak berani bergerak sedikit pun. "Kenapa kau tidak mau menatapku ketika berbicara? Aku lebih suka kita mengobrol dengan saling memandang."

Mulutku tiba-tiba terasa kaku, pandangan yang dilemparkan Mingyu seolah berusaha menggoda dan memainkan sisi kewanitaanku. Ayolah, perempuan mana yang tak terpesona jika lelaki tampan melakukan hal seperti ini?

"Saya rasa... saya rasa itu tidak sopan..." jawabku sekenanya.

Lagi-lagi Mingyu terkikik geli, ia melepaskan tangannya dari daguku dan bertanya, "Berapa usiamu?"

"26 tahun, Tuan."

Ia mengangguk-anggukkan kepala. "Aku lebih muda tiga tahun darimu. Kurasa kau tidak perlu memanggilku Tuan, lagipula aku tidak membayarmu. Panggil saja aku Mingyu dan aku akan memanggilmu noona. Bagaimana, Sofia noona? Ah tidak, aku lebih suka Hailey noona."

Aku mulai berpikir apakah semua pria di lingkungan Suho memang pintar berkata manis? Lihatlah Mingyu, dia bahkan berhasil membuatku tersipu dengan jurus adult-innocent-nya.

Suaraku memelan, "Apakah tidak masalah memanggil dengan seperti itu?" tanyaku polos.

Mingyu tersenyum lebar. "Tentu saja, lagipula siapa yang bisa melarangku? Jadi mulai sekarang aku akan memanggilmu seperti itu. Noona juga harus melakukannya, oke?"

Yang harus kulakukan hanya menuruti kata-kata Mingyu agar bisa segera keluar dari sini. Kutarik kedua ujung bibirku dan tersenyum manis padanya sebagai tanda setuju. Mingyu menepuk kedua tangannya bersamaan, dia kelihatan senang mendapat persetujuan dariku.

"Baiklah, sekarang lebih baik noona segera tidur. Kecuali jika noona ingin bercerita mengenai apa yang terjadi dengan Baekhyun hyung sampai dia masuk rumah sakit."

Oh astaga, kenapa dia harus menyinggung Baekhyun, sih?

Sejujurnya aku takut bercerita, aku takut jika apa yang kukatakan akan berbeda dengan kesaksian Baekhyun.

"Tapi sepertinya noona kelelahan." Ia bangkit dan mengulurkan tangan padaku. "Aku tidak akan memaksa noona untuk bercerita, lebih baik sekarang noona tidur. Suho hyung bilang kita akan pulang ke Korea besok pagi."

Kuterima uluran tangan Mingyu yang kemudian menarikku untuk berdiri. Ia mengantarku sampai ke depan pintu kamar dengan alasan yang masuk akal namun terkesan bodoh—dia takut Katrina masih menunggu di depan dan menanti saat yang tepat untuk menyarangku.

"Terima kasih sudah banyak membantuku," ucapku tulus.

"Aku hanya datang di saat yang tepat, itu saja." Ia memasukkan kedua tangannya ke saku celana. "Kalau begitu selamat malam, tidurlah dengan nyenyak malam ini, noona."

"Kau juga, tidurlah dengan nyenyak, good night," ujarku sebelum akhirnya masuk ke kamar dan menutup pintu.

Kutempelkan telingaku ke pintu dan berusaha mendengar apakah Mingyu masih ada di luar sana. Setelah merasa aman, aku segera mengambil ponsel dan menghubungi Siwon untuk memberitahu bahwa aku telah mendapatkan sidik jari juga salinan mata Suho. Ah, Siwon pasti akan marah padaku karena seharian ini lagi-lagi aku mematikan alat komunikasi kami.

Setelah menekan tombol panggil pada kontak Siwon, kutempelkan ponselku ke telinga, dan benar kan? Siwon langsung menghujaniku dengan serentetan kata khawatirnya.

"Mia? Kau ke mana saja? Apa kau sudah gila mematikan alat itu? Oh astaga! Aku pikir Suho sudah melakukan sesuatu yang bur—"

"Astaga, tenanglah," kataku berusaha memotong kalimat super panjang yang keluar dari mulut Siwon. "Aku baik-baik saja. Aku berhasil mendapatkannya."

"Kau berhasil mendapatkannya?" Siwon tertawa bahagia. "Mia, kau benar-benar hebat! Aku akan segera mengabari ketua. Ingat, nyalakan alat komunikasi kita! Aku tidak mau mengambil risiko lagi!"

Emosi Siwon membuatku merasa sangat senang, setidaknya ada seseorang yang mengkhawatirkan keadaanku.

Aku mengangguk meskipun ia tidak bisa melihatnya. "Aku tahu, maafkan aku. Well, aku akan menghubungimu lagi besok, selamat malam," kataku untuk mengakhiri pembicaraan.

Semoga besok kami benar-benar pulang ke Korea. Aku harus mulai menyusun rencana untuk menyusup ke tempat tersembunyi di halaman. Aku tidak boleh sampai ketahuan, aku yakin ada sesuatu yang hebat di sana dan aku akan mengetahuinya.

Semangat Mia!

Kau pasti bisa!


TO BE CONTINUED


.

.

Siapa yang kangen Baekhyun hayoo?

Wkwkwkwk, sabar ya, ntar lagi Baekhyun muncul kok :p

.

.

Bonus :








Continue Reading

You'll Also Like

94.8K 8.2K 83
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
760K 75.9K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
175K 19.4K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
49.9K 4.6K 49
WARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Terjebak dalam sarang mafia, Xiao Zhan .. seorang pemuda...