HUJAN: Sebait Kenangan Kusam

By Wahyudiekwa

181K 10.5K 583

Meraih peringkat 20 Besar di kategori puisi, 2018. - Pada tetesan air itu, tercipta sebuah rasa yang memecah... More

- Peron Selamat Tinggal
- Hanya Dirimu
- Mawar
- Adalah Kau yang Harus Menjalani
- Kamu dan Kanopi Pohon
- Perihal Kehilangan
- Pasir
- Takut
- Memori
- Hujan: Sebait Kenangan Kusam
- Kau
- Hati
- Sebuah Catatan
- Andai
- Sebuah Awal yang Baru
- Untuk Pembaca
- Apakah Kau Akan Tetap Sama?
- Aku dan Diriku
- Manusia Paling Cantik
- Alkisah
- Seorang Pria
- Dari Rasa Kecewa
- Paling Baik
- Hujan di Hari Sabtu
- Kisah Penuh Debu
- Surat Dari Jauh
- Asa dan Air Mata
- Adalah Aku
- Masa yang Jenuh
- Lelah
- Aliran Perasaan
Mati
Dirimu yang Lain.
Ikhlas
Kangean
Pergi
Kedai Kopi
Satu November
Kosong
Tengah Malam
Jatuh Cinta
Debaran Satu
Debaran Dua
Semesta
Sang Masa
Falaise d'Etretat
Arus
Malang
Ketika Saatnya
Waktu
Perihal Berubah
Assumption(s)
Lepaskan
Pelukan
Cukup
Tinta
Ego dan Luka
Bicara dan Kata
Menjadi Dua Puluh
Doa
Aksara
Politik
Pamit
November
Cerita
Kopi dan Ragu
Tanya
Bayang
Kita dan Tiada
Moonlight
Pena
Bagaimana Jika?
Aku Ingin Pulang
Pesan Suara
Diri Sendiri
Mengenangmu
Doa dan Dia
Tak Apa
Firasat
Pilihan
Dancing
Peluk
Kala
Pinta
Bahagia
Melankolia
Hiraeth
Être
Saturn
Menjadi Dua Puluh Tiga

- Arti Dari Melepaskan

3.8K 228 18
By Wahyudiekwa

Terkadang,
Kita merelakan seseorang yang kita cintai bukan karena kita berhenti mencintainya.
Tapi kita sadar bahwa pada akhirnya perasaan itu hanya seperti kopi.
Nikmat saat tegukan awal, namun berakhir dengan hal yang sama--- ampas hitam yang pahit.
Kita merelakannya pupus, meskipun jauh di dalam hati kita, kita ingin terus bersamanya.
Ada rasa takut dalam diri kita yang terus berteriak, bahwa bahagianya bukan bersama kita.
Kita kadang harus berkutat dengan ego yang memasung pikiran kita.
Tapi pada akhirnya kita sadar; bahwa ada beberapa orang yang memang Tuhan hadirkan untuk memberikan pelajaran---bukan sandaran.
Pada akhirnya kita tau; bahwa perasaan kita tak ubahnya perahu yang berlayar di laut lepas---bisa karam kapan saja.
Pada akhirnya kita memahami; bahwa perasaan kita tak ubahnya air laut, yang bisa surut kapan saja.
Di lain kesempatan,
Kita sadar bahwa waktu tak menyembuhkan. Dan apa yang orang bijak katakan pada kita itu tak ubahnya sebuah kebohongan.
Kita sadar pada akhirnya, setiap luka butuh waktu untuk sembuh. Tapi bukan waktu penyembuhnya.
Perlahan, sesuatu dalam diri kita menjadi dewasa.
Perihal bagaimana tuhan menitipkan Ego yang bercampur dengan rasa sakit, untuk membuka mata kita---bahwa bahagia bukanlah ego yang digantungkan pada orang lain. Bahagia bukanlah rasa yang bisa ditukar dengan perasaan orang lain.
Karena bahagia itu adalah perasaan dimana kita rela melepaskan, mensyukuri segalanya, dan tersenyum setelahnya.

----
Ekwa.

Continue Reading

You'll Also Like

608 44 23
sebelum tidur memang waktu yang tepat untuk bercerita, bercengkrama, dan mencurahkan rasa yang entah pada siapa.
34M 878K 163
Hanya beberapa kata yang tersirat makna. 4 april 2016 Jangan lupa gunakan hashtag #refinamile jika akan di posting ke media sosial.
3.5M 42K 9
"Bapak ngapain lihatin saya seperti itu ?" "Dek dokter mau jadi Bu Lurah?" "Maksudnya ????" #2 Love (3 Juli 2022) #1 Dokter (3 Juli 2022) #5 Roman...
109K 7.6K 131
Assalamualaikum wr wb teman-teman . . 🔑 Ambil yang baik, buang yang buruk Hanya manusia penuh khilaf 😇 📣Quotes dan syair ini diambil dari berbaga...