Fox And Flower

By nanaanayi

1M 90.9K 19.5K

Historical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya a... More

001. Lamaran Membawa Petaka
002. Malam Pembantaian
003. Di Bawah Pohon Ginko
004. Kehancuran Uchiha
005. Saudara
006. Sangkar Emas -1-
007. Sangkar Emas -2-
008. Rubah Emas dan Lotus Ungu
009. Kelopak yang Tersayat
010. Penyatuan
011. Luluh
012. Keegoisan
013. Kebimbangan
014. Bertemu Kembali
015. Keputusan
016. Ancaman
017. Terungkapnya Rahasia
018. Legenda Rubah Emas -1-
019. Legenda Rubah Emas -2-
020. Legenda Rubah Emas -3-
021. Legenda Rubah Emas -4-
022. Legenda Rubah Emas -5-
023. Legenda Rubah Emas -6-
024. Legenda Rubah Emas -7-
025. Legenda Rubah Emas -8-
026. Legenda Rubah Emas -9-
027. Legenda Rubah Emas -10
028. Legenda Rubah Emas -11
029. Legenda Rubah Emas -12
030. Awal dari Semua Kehancuran -1-
031. Awal Dari Semua Kehancuran -2-
032. Awal Dari Semua Kehancuran -3-
033. Awal Dari Semua Kehancuran -4-
034. Terciptanya Dendam -1-
035. Terciptanya Dendam -2-
036. Jalan Pembalasan -1-
037. Jalan Pembalasan -2-
038. Dibawah Cahaya Rembulan
039. Air Mata Sang Jendral -1-
040. Air Mata Sang Jendral -2-
041. Dendam Sang Geisha -1-
042. Dendam Sang Geisha -2-
043. Pernikahan Agung -1-
044. Pernikahan Agung -2-
045. Kembang Api Yang Terbakar -1-
046. Kembang Api Yang Terbakar -2-
048. Pangeran Yang Terbuang -2-
049. Kelopak Sakura Yang Layu -1-
050. Kelopak Sakura Yang Layu -2-
051. Kebahagiaan Kecil Menuju Bencana Besar -1-
052. Kebahagiaan Kecil Menuju Bencana Besar -2-
053. Mimpi Buruk Bagi Sang Jenderal -1-
054. Mimpi Buruk Bagi Sang Jenderal -2-
055. Kehancuran Itu Akan Terulang -1-
056. Kehancuran Itu Akan Terulang -2-
057. Malaikat Kecil Yang Malang -1-
058. Malaikat Kecil Yang Malang -2-
059. Cinta Yang Tak Pernah Terbalas -1-
060. Cinta Yang Tak Pernah Terbalas -2-
061. Rembulan Hitam Di Langit Kyoto -1-
062. Rembulan Hitam Dilangit Kyoto -2-
063. Pertarungan Pertama -1-
064. Pertarungan Pertama -2-
065. Menjelang Penyerangan -1-
066. Menjelang Penyerangan -2-
067. Tahta Atau Cinta -1-
068. Tahta Atau Cinta -2-
069. Menghitung Hari Menuju Perang -1-
070. Menghitung Hari Menuju Perang -2-
071. Penyerangan Pertama, Jebakan Naniwa -1-
072. Penyerangan Pertama, Jebakan Naniwa -2-
073. Penyerangan Pertama, Jebakan Naniwa -3-
074. Menembus Benteng Kyoto -1-
075. Menembus Benteng Kyoto -2-
076. Menembus Benteng Kyoto -3-
077. Kembalinya Kamakura Bakufu Ke Tangan Uchiha -1-
078. Kembalinya Kamakura Bakufu Ketangan Uchiha -2-
079. Jenderal Baru -1-
080. Jenderal Baru -2-
081. Racun Berwujud Kekuasaan -1-
082. Racun Berwujud Kekuasaan -2-
083. Salju Pertama Menjadi Saksi -1-
084. Salju Pertama Menjadi Saksi -2-
085. Salju Pertama Menjadi Saksi -3-
086. Serangan Dairi -1-
087. Serangan Dairi -2-
088. Serangan Dairi -3-
089. Jatuhnya Dairi -1-
090. Jatuhnya Dairi -2-
091. Binasanya Para Kitsune -1-
092. Binasanya Para Kitsune -2-
093. Cinta Abadi Siluman Rubah Dan Kaisar -1-
094. Cinta Abadi Siluman Rubah dan Kaisar -2-
095. Fitnah Keji -1-
096. Fitnah Keji -2-
097. Dusta Untuk Kebahagiaanmu -1-
098. Dusta Untuk Kebahagiaanmu -2-
099. Teman Hidup
100. Darah Sang Guru
101. Ikatan Hati -1-
102. Ikatan Hati -2-
103. Serigala Berbulu Domba -1-
104. Serigala Berbulu Domba-2-
105. Cinta Yang Kembali Dipersatukan -1-
106. Cinta Yang Kembali Dipersatukan -2-
107. Darah Lebih Kental Dari Air -1-
108. Darah Lebih Kental Dari Air -2-
109. Darah Lebih Kental Dari Air -3-
110. Kemalangan Hime -1-
111. Kemalangan Hime -2-
112. Bersatunya Samurai Tangguh Heian -1-
113. Bersatunya Samurai Tangguh Heian -2-
114. Lahirnya Sang Harapan Baru -1-
115. Lahirnya Sang Harapan Baru -2-
116. Menjemput Takhta Tertinggi -1-
117. Menjemput Takhta Tertinggi -2-
118. Menjemput Takhta Tertinggi -3-
119. Sekeping Rindu Untuk Lotus Ungu
120. Kenangan Malam Pembantaian
121. Pergolakkan Batin
122. Ketika Rembulan Memberikan Sinarnya Pada Sang Mentari
123. Merekahnya Lotus Ungu
124. Permaisuri Hati -1-
125. Permaisuri Hati -2-
126. Titik Hitam Di Musim Semi -1-
127. Titik Hitam Di Musim Semi -2-
128. Sayap Yang Dipatahkan -1-
129. Sayap Yang Dipatahkan -2-
130. Awan Gelap Musim Semi -1-
131. Awan Gelap Musim Semi -2-
132. Genderang Perang Tanpa bunyi -1-
133. Genderang Perang Tanpa Bunyi -2-
134. Pesta Kembang Api terakhir -1-
135. Pesta Kembang Api Terakhir -2-
136. Perisai Berduri Sang Kaisar -1-
137. Perisai Berduri Sang Kaisar -2-
138. Duri Dalam Daging -1-
139. Duri Dalam Daging -2-
140. Duri Dalam Daging -3-
141. Ego Sang Bunga -1-
142. Ego Sang Bunga -2-
143. Dinding Tak Kasat Mata -1-
144. Dinding Tak Kasat Mata -2-
145. Angin Racun Musim Gugur -1-
146. Angin Racun Musim Gugur -2-
147. Noda Cinta
148. Terwujudnya Kutukan -1-
149. Terwujudnya Kutukan -2-
150. Permaisuri Yang Terusir -1-
151. Permaisuri Yang Terusir -2-
152. Rindu Tak Sampai
153. Kelopak Terakhir Lotus Ungu
154. Kisah Cinta Yang Tak Lengkap
155. Sesal Tak Bertepi
156. Yang Tanpa Yin
157. Penebusan Dosa
158. Menanti Musim
159. Era Baru -1-
160. Era Baru -2-
161. Menjemput Takdir
Pengumuman

047. Pangeran Yang Terbuang -1-

8.1K 690 124
By nanaanayi

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

🌼🌼🌼🌼

Song Fic : My Love For You
Ost. Moon Lovers
Scarlet Heart Ryeo

🌼🌼🌼🌼

Hinata menggenggam apapun di sekitarnya untuk menjadi pelampiasan rasa sakitnya. Tanpa sadar yang sekarang tengah ia genggam adalah kalung berliontinkan simbol Yang yang menghubungkan dirinya dengan sang suami.

Sementara sang pelaku perbuatan keji, tersenyum penuh kemenangan. Ada rasa kepuasan di dalam dirinya ketika hampir berhasil melenyapkan nyawa sang kakak yang dianggapnya pengkhianat keluarga bersama dengan janin tak bersalah yang kini tengah mendekam dalam rahim sang kakak.

"Kasihan sekali Nee-sama ku ini..., kenapa sakit ya..., bayi sialanmu itu minta di keluarkan ya..., baiklah kalau begitu..., Ba-chan akan dengan senang hati membantunya..."

Hinata menggeleng ketakutan saat mendengar tawaran bantuan yang sebenarnya ancaman dari sang adik. Tapi tubuhnya sudah tak mampu di gerakan lagi. Air mata terus mengalir dari mutiara lavender istri sang Jenderal Samurai ini.

Tubuh lemahnya yang kini tengah menanggung kehidupan kecil itu, kembali di seret Hanabi keluar dari kolam. Suara rintihan tak lagi terdengar dari bibir mungil wanita ini. Ia hanya meringis kesakitan sambil menghaturkan doa pada sang pencipta, bukan untuk dirinya sendiri. Tapi nyawa kecil yang amat ia sayangi yang kini tengah bergantung hidup pada tubuh lemahnya.

'Kami-sama, jangan biarkan buah hatiku menanggung dosa yang telah di perbuat orang tuanya, aku mohon, dia hanya bayi kecil yang tak memiliki dosa apapun............., kumohon..., izinkan dia lahir ke dunia dengan selamat......'

Seluruh tubuh Hinata merasakan ngilu bukan main saat Hanabi menyeret kakinya dan mengeluarkan tubuhnya dari kolam beracun itu.

"Bagaimana bayi sial?, sudah puas minum air beracun...?" Suara Hanabi kini benar-benar terdengar mengerikan di telinga Hinata, belum lagi tangan laknat Hanabi yang kini tengah meraba perut besarnya.

Hinata merasa sedikit lega, juga ketakutan saat merasakan ada pergerakan kecil dari dalam rahimnya. Janinnya bergerak. Buah hatinya masih bertahan. Tapi Hanabi juga menyadari.

"Oh, kau bergerak ya sayang..., masih kurang meminum air beracunnya, baiklah, Ba-chan akan mengeluarkanmu dari perut Kaa-chanmu yang sempit itu dan melemparmu kedalam kolam beracun itu..."

Tubuh Hinata yang kian melemah kini kembali menegang setelah mendengar perkataan laknat dari Hanabi. Adiknya yang kini sudah bagaikan iblis itu kembali menghunuskan belati yang sebelumnya menghujam dadanya. Kini perut buncit Hinatalah yang menjadi arah tujuan benda terkutuk itu.

"Ha..na..ja..ngan..ku..mo..hon.." Hinata terbata mengiba pada Hanabi. Air mata pilu memohon belas kasihan sama sekali tidak diindahkan oleh Hanabi.

Hanabi hanya tersenyum remeh seraya menempelkan ujung belati tajam pada perut buncit berisi janin itu. Kini dalam satu kali tekan saja benda tajam itu akan menembus perut Hinata.

"Kau tak perlu khawatir Nee-sama.., kau juga akan ikut bersama anak sialanmu ini, kau bahkan akan bertemu dengan Otou-sama dan Neji-Nii sebelum menuju neraka bersama anak sialmu ini , mungkin kau bisa meminta pengampunan  pada mereka.., hhhhmmmm...."

Hinata terisak. Kini tak ada lagi harapan baginya dan sang buah hati untuk dapat bertahan. Ia akan mati. Mati bersama janin kecil yang kini tengah ditanggungnya.

'Maafkan, Okaa-chan nak, harus membawamu kedalam dosa yang Okaa-chan perbuat...., Anata..., maafkan kami yang harus meninggalkanmu dan membiarkanmu sendirian lagi..., aku akan meminta pada Kami-sama, agar kita di pertemukan di kehidupan selanjutnya...'

Hinata memejamkan matanya, mengikhlaskan apapun yang terjadi pada dirinya dan jabang bayi buah hati dengan pria tercintanya.

Hanabi hampir saja menekan pisau tajamnya itu perut wanita hamil itu.., tapi sebuah cahaya keemasan menyilaulan datang dari arah pintu gerbang taman.

"AGHHHHHHHH..." Kini Hanabilah yang menjerit pilu, tubuhnya terlempar menghantam pohon akibat dari kekuatan cahaya keemasan itu.

Seekor rubah besar berekor sembilan dengan cahaya keemasan kini berdiri di ambang gerbang. Kilatan mata sewarna darah sang rubah memancarkan luapan kemarahan yang teramat besar. Tentu saja, karena sang kitsune yang tengah menggeram kemarahan itu adalah Kamakura no Shogun yang tengah mengamuk, karena sang istri bersama buah hatinya yang tengah tumbuh  dianiaya dengan keji oleh remaja berusia belasan tahun.

Tak ada yang mengetahui jati diri sang rubah itu, kecuali Hinata yang mulai hilang kesadarannya. Mutiara lavendernya tak salah menebak, rubah besar itu adalah wujud kitsune sempurna dari sang suami.

Sebelum matanya benar-benar tertutup, Hinata kembali menangkap, sosok sang rubah yang kembali berubah wujud. Rubah besar itu berubah menjadi pria berhaori hitam dengan tubuh kilauan cahaya keemasan dan sembilan ekor berkibar memancarkan warna emas bak cahaya matahari. Ia tahu itu Narutonya, suami yang akan selalu menjaganya.

Ia sangat kenal dengan wujud Naruto sekarang. Dengan wujud itulah Naruto menyetubuhi dirinya hingga ia di berikan keistimewaan mengandung janin luar biasa yang tengah bernaung dalam rahimnya.

'Yokatta...' Satu kata penuh rasa syukur terlontar dari bibir mungil Hinata. Ia tahu, ia yakin ia dan bayinya akan baik-baik saya. Pergerakan lembut sang buah hati dari dalam rahimnya masih dapat ia rasakan. Dan kini suami tercintanya telah berada di dekatnya untuk melindungi dirinya dan sang buah hati.

Naruto tak dapat berlama-lama dalam wujud kitsune sempurnanya, bagaimanapun darah sang ayah yang adalah manusia tulen mengalir deras dalam tubuhnya. Ia adalah seorang manusia setengah kitsune, tidak seperti anggota klan Uzumaki lainnya yang merupakan kitsune murni.

Nyali Hanabi benar-benar menciut, ia bangkit dari duduknya dan mencoba berlari. Tapi gagal, satu ekor Naruto berhasil melilit tubuh remaja yang telah berlaku keji pada kakak kandungnya sendiri.

Ekor keemasan sang Kyubi no Kitsune ini pun membawa tubuh gadis yang tengah ia lilit mendekat.

Wajah Hanabi, sang gadis yang kini menjadi sasaran amukan sang manusia setengah kitsunepun pucat pasi. Ia ketakutan setengah mati melihat mahluk yang ada dihadapannya ini. "Apa kabar adik ipar...?"

Pertanyaan sang mahluk mengerikan itupun sontak membuat Hanabi semakin ketakutan, mutiara lavendernya terbelalak lebar saat ekor keemasan itu melepaskan tubuhnya hingga tersungkur di tanah. Hanabi mendongakan kepalanya.

"Ka...Kau..." Hanabi terbata ketakutan saat melihat tubuh pria yang dilingkupi cahaya keemasan lengkap dengan sembilan ekor perlahan berubah menjadi sosok yang ia kenal. Sosok sang Jenderal Penguasa Keshogunan Kamakura Bafuku. Sang pembantai klannya, suami dari kakaknya yang baru saja ia siksa, dan ayah dari janin tak berdosa yang ingin ia habisi.

"Aku tak perlu membuang tenagaku untuk menghabisi gadis kecil sepertimu dengan wujud seperti tadi." Ya, Naruto benar, tak sulit baginya untuk menghabisi gadis kecil seperti Hanabi. Ia tak perlu menggunakan kekuatan warisan sang ibu untuk memusnahkan satu Hyuuga pembangkang yang tersisa. Naruto hanya tak dapat menahan emosinya saat kalungnya langsung terhubung dengan kalung Hinata, ketika sang istri mengenggam kalung itu sambil merintih pilu.

Ia permisi dari hadapan para gurunya, karena mulai sadar emosi mulai merajai akal sehatnya, dan itu berakibat pada transformasi wujudnya ke tingkat yang paling tinggi. Wujud Kyubi no Kitsune sempurna. Dan tanpa pikir panjang tubuhnya langsung menghilang menuju tempat sang istri tengah meregang nyawa bersama buah hati mereka.

"Hei, kenapa begitu ketakutan imouto... kemarilah.., berikan salam penghormatan pada kakak ipar mu ini.." Naruto mengikuti gerakan Hanabi, yang mundur kebelakang karena ketakutan. Hingga Hanabi terpojok pada pohon dimana ia membenturkan berkali-kali kepala kakaknya yang tengah hamil besar tanpa perasaan.

"Kau tak jauh beda dengan kakak dan ayahmu, menyiksa orang yang tak berdaya." Langkah Naruto kian dekat.

Hanabi masih terdiam ketakutan, tubuhnya dibanjiri keringat dingin. Ia benar-benar seperti tikus kecil yang berada dalam jangkauan kucing pemangsanya.

"Kau rindu dengan kakak laki-laki dan ayahmu hmmmm, khe..., sepertinya aku melakukan kesalahan dengan membiarkanmu hidup, harusnya kau ku kirim ke neraka bersama dengan ayah dan kakakmu..."

Srakkkkk

Naruto mengeluarkan katana apinya dari sarung penyimpanan disisi obi hakamanya. Hanabi mencuat ketakutan saat melihat pedang panjang bercahaya merah menyala.

"Kau beruntung, karena seorang samurai sejati dilarang menyakiti wanita dan anak-anak yang tidak bersalah, dan bila ada wanita keji diantara mereka, maka kami di larang menyiksa mereka, melainkan menghabisi mereka dalam sekali tebas."

Dalam sekali ayunan kepala Hanabi dapat di pastikan terpisah dari tubuhnya. Tapi Naruto menghentikan ayunan katananya. Ujung tajam katana sang Shogun menempel dan hampir saja menebas leher seseorang.

"Kumohon Shogun-sama ampuni dia...." Suara bergetar seorang pemuda menghentikan niat Naruto menebas kepala Hanabi.

Sarutobi Konohamaru, samurai muda kebangaan Keshogunan Kamakura Bafuku. Kini berlutut dihadapan sang Pemimpin Para Samurai. Menjadi tameng bagi Hyuuga Hanabi, gadis yang ternyata selama ini dicintainya dalam diam. Konohamaru telah menaruh hati pada bungsu Hyuuga yang hatinya telah di selimuti dendam kesumat ini. Ia telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dirinyalah yang akan menjadi tameng dan melindungi Hanabi.

"Khe...," Naruto tersenyum remeh memandang jijik pada pasangan yang berlutut dihadapannya.

"Sarutobi Konohamaru, kau jatuh cinta ne?" Tanya Naruto remeh.

"Ya, saya mencintai Hyuuga Hanabi, seperti anda yang telah mengambil tanggung jawab untuk melindungi dan menjadi perisai bagi Hidenka-sama, saya telah bersumpah atas nama Kami-sama untuk menjadi perisai bagi Hyuuga Hanabi."

Hanabi terdiam. Air mata meleleh dari mata mutiaranya. Ucapan Konohamaru seolah telah menyentuh relung hati terdalamnya dan menyadarkannya dari dendam yang membutakan mata hatinya.

Mutiara bulannya teralih pada sang kakak yang kini tergeletak di tanah tak sadarkan diri. Luka terbuka di dada sang kakak akibat perbuatannya kini membuatnya merasa menjadi manusia paling terkutuk di dunia.

Bagaimana ia menyiksa sang kakak yang tengah hamil besar dengan begitu keji. Kakak perempuan yang telah menyayanginya bak seorang ibu setelah ibunda mereka dipanggil sang pencipta.

Naruto yang menangkap lirikan Hanabi yang tertuju pada sang istri, langsung mengalihkan langkahnya pada sang istri yang tak sadarkan diri. Ia rengkuh tubuh rapuh yang baru saja menerima banyak siksaan. Bagaimana ia bisa mendahulukan emosinya pada Hanabi dari pada menolong sang istri dan buah hatinya yang tengah meregang nyawa.

Tangan besar kecoklatannya meraba pelan leher putih yang di penuhi luka memar akibat cekikan Hanabi. Ia menitikan air mata yang tak ketara saat masih merasakan hembusan nafas pendek sang istri. Lalu beralih meraba perut besar sang istri yang berisikan benihnya. Pergerakan kecil itu masih dapat dirasakan tangan besarnya. Buah hatinya masih bergerak lembut dalam rahim sang istri. Kendati pergerakannya sangat lemah.

Ia gendong tubuh sang istri, dan perlahan Hinata membuka kelopak matanya lemah, "Ana..ta..."

"Sssttt, diamlah Hime....," Suara Naruto terdengar parau seolah menahan tangis. Melihat Hinata dalam keadaan seperti ini membangkitkan kenangan saat ibunda tercintanya merenggang nyawa di depan mata kepalanya.

"Ma..af..kan..Ha..na.." Ucap Hinata terbata sebelum kesadarannya kembali lenyap.

Naruto tersenyum kecut mendengar ucapan sang istri yang bagaikan seorang bidadari. Hinata memintanya memaafkan Hanabi yang hampir menghabisi nyawa istri dan anaknya. Tidak, Naruto tidak memiliki hati sebaik itu. Ia bangkit sambil menggendong tubuh tak berdaya sang istri dan berjalan mendekat pada Konohamaru yang sedang membantu Hanabi.

"Sarutobi Konohamaru." Konohamaru mendongak saat sang pimpinan menyerukan namanya.

"Kau tahu hukuman untuk seorang Samurai yang membangkang Shogunnya?"

Konohamaru mengangguk ia tahu benar hukum bagi seorang Samurai. Ia sudah siap melakukan ritual  Seppuku*) untuk menebus kesalahannya yang jelas-jelas membela Hanabi yang hampir melenyapkan nyawa wanita hamil.

Mutiara Hanabi lagi-lagi memandang onix Konohamaru, tak ada keraguan ataupun dusta disana. Pemuda itu rela mengorbankan nyawa untuk dirinya.

"Aku bukannya tidak tahu apa yang ada di otakmu Konohamaru, kau pikir aku menginginkamu melakukan seppuku?, aku masih memandang kakek dan pamanmu yang telah mendidikku hingga menjadi seorang Shogun. Kau boleh saja melakukan seppuku..., tapi ingat tak berapa lama setelah kau mengeluarkan ususmu, maka kepala gadis tercintamu ini akan terpisah dari tubuhnya."

Konohamaru terdiam sambil mengepalkan tangannya. Ia tahu ia merasakan kini betapa kejam sang Jenderal yang selama ini menjadi panutannya. Kabar bahwa kekejaman Naruto bukan terbatas pada hukuman mati itu benar. Naruto akan membiarkan hidup orang yang dianggapnya berbahaya, tapi ia akan akan mengambil kebanggan dan cahaya hidup orang tersebut.

Seperti sekarang. Konohamaru tahu apa yang dimaksud Naruto, hukuman yang berada di level lebih rendah setelah seppuku, tapi merupakan hal paling memalukan dan lebih menyakitkan dari kematian. Naruto menginginkan Konohamaru melepaskan lempengan tanda pengenal samurai yang tergantung di obi hakamanya.

Bagi seorang Samurai lebih baik mati dalam ritual seppuku sebagai samurai dari pada harus menanggalkan lempengan pengenalnya selagi masih bernyawa. Apalagi bagi Konohamaru, samurai muda yang merupakan keturunan langsung dari Sarutobi Hiruzen sang mendiang guru besar sekaligus pendiri Shinto Ryu, perguruan samurai yang mencetak samurai-samurai terbaik di dinasti Heian.

Konohamaru tersenyum kecut. Walau berat, tapi tanpa keraguan ia lepas lempengan tanda pengenal Samurai di obi hakamannya. Disusul dengan katana beserta sarungnya tak berhak ia miliki lagi. Semua itu ia lakukan agar Hanabi bertahan hidup. Bisa melihat kembali senyum bungsu Hyuuga itu sudah lebih dari cukup untuknya.

Bersamaan dengan itu, para guru yang berada di perguruan ini berduyun-duyun datang setelah mendengar kabar bahwa terjadi keributan di taman terlarang.

Sarutobi Asuma, menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, sang keponakan yang diharapkan mewarisi tahta guru besar di perguruan ini melepas posisinya sebagai Samurai. Kurenai, menangis tersedu-sedu melihat nasib Shinto Ryu warisan sang mertua yang terputus pewarisnya. Hanya seorang samurai prialah yang berhak memimpin perguruan. Sementara ia divonis tak dapat hamil setelah melahirkan Mirai puteri kecilnya.

Konohamaru adalah cucu laki-laki pertama dan satu-satunya cucu laki-laki Sarutobi Hiruzen. Ia adalah harapan sang pendiri Shinto Ryu untuk melanjutkan memimpin perguruan tinggi samurai tertua dan terbaik di dinasti Heian setelah Sarutobi Asuma, satu-satunya putera Hiruzen yang tersisa setelah ayah Konohamaru meninggal dalam sebuah perang di perbatasan.

Kurenai berjalan kearah Hanabi yang berlutut sambil menunduk, dan...

Plak

Ia tampar pipi putih Hanabi.

"Apa yang kau lakukan pada Hidenka-sama, Hanabi?! Kau membuatnya hampir mati dan keponakanku yang harus menanggung tingkah kekanakanmu!" Kurenai berteriak kencang. Sosok keibuan yang selalu di tampilkannya di hadapan Hanabi kini sirna.

Ia tahu, ia dapat mengerti bahasa tubuh Konohamaru yang selama ini tak langsung menunjukan bahwa keponakan yang sudah dianggapnya putera sendiri itu jatuh cinta pada Hanabi yang kala itu berstatus budak. Ia sangat bahagia ketika Naruto megirimkan titah pembebasan Hanabi. Ia bahkan telah merencanakan sebuah pesta pertunangan kecil untuk Hanabi dan Konohamaru.

Tapi ia tak pernah menyangka bahwa Hanabilah yang menghancurkan masa depan Konohamaru dan Shinto Ryu. Rasanya semua kebaikan yang ia berikan pada Hanabi selama ini, seperti air susu yang di balas air tuba.

Asuma merengkuh tubuh sang istri yang menangis hebat. Bagi mereka Konohamaru sudah dianggap seperti putera sendiri, pelita bagi Shinto Ryu. Tapi hari ini semua pupus. Shinto Ryu kelak tak dapat di pimpin lagi klan Sarutobi sang pendiri perguruan Samurai tertua ini.

"Shikamaru.." Naruto memanggil Saitekinya yang baru saja sampai di tempat kejadian.  Shikamaru memang ikut bersama Naruto ke Shinto Ryu. Tapi keretanya berada di belakang kereta Naruto yang telah lebih dahulu berjalan

"Musnahkan lempengan pengenal dan katana milik Sarutobi Konohamaru. Mulai hari ini dia bukan lagi seorang Samurai." Naruto melangkahkan kakinya sambil membawa Hinata yang tak sadarkan diri dalam gendongannya.

"Asuma-sensi," Naruto menghentikan langkahnya sebelum benar-benar keluar dari taman tempat penderitaan sang istri. "Aku sebagai Shogun, memerintahkan Shinto Ryu bertanggung jawab untuk memasung dan memastikan Hyuuga Hanabi tidak keluar dari tempat ini. Dan aku mohon kau tidak menaruh dendam atas titahku pada Konohamaru hari ini. Aku tak ingin tempat dimana aku menimba ilmu menjadi tempat lahirnya pemberontak, dan aku tak pernah berniat untuk membantai satu klan lagi dalam kepemimpinanku. Apalagi Sarutobi adalah klan yang sangat berjasa dalam hidupku."

Bersamaan dengan titah terakhirnya, Naruto meninggalkan taman terlarang perguruan Shinto Ryu sambil membawa sang istri yang kian melemah.

'Bertahanlah Hime..., bertahanlah demi aku dan putera kita, aku akan membawamu ke Fuji. Kurama Ji-san akan menyelamatkanmu dan putera kita'

...

Shikamaru keluar dari taman terlarang  untuk menyusul Jenderalnya. Tapi ia tak menemui Naruto sekalipun sang Shogun baru saja keluar dari taman itu juga. Terang saja. Karena Naruto tak mau membuang waktu dengan melakukan perjalan biasa ke puncak Fuji. Ia berteleportasi menuju sarang para kitsune  untuk menyelamatkan nyawa istri dan buah hatinya.

つづく
Tsudzuku

*)Seppuku : Suatu bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai di Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik setelah kegagalan saat melaksanakan tugasatau kesalahan untuk kepentingan rakyat. Di luar Jepang lebih populer dengan istilah Harakiri, biasa digunakan sebagai metafora seseorang melakukan "self punishment" sebagai tanggung jawab bila melakukan kesalahan.

Ritual ini telah membudaya di Jepang, sehingga apabila seseorang melakukan kesalahan dan melakukan bunuh diri, maka hal itu sah-sah saja dan dianggap sabagai upaya menebus kesalahan.

(Dikutip dari Fanfiction karya mba naiiyyaa yang berjudul All I Need Is You : https://m.fanfiction.net/s/11991223/18/All-I-Need-Is-You)
Mbak e minta izin pake info di fic mu ya ✌😊

..........................................

Chapter ini maksudnya Pangeran Yang Terbuang maksudnya Konohamaru yang kehilangan haknya menjadi pewaris guru besar di Shinto Ryu.

Di Pangeran Yang Terbuang Part 2 kita akan lihat sisi lainnya pangeran yang terbuang.
Bisa jadi Toneri yang kehilangan tahta sebagai Putera Mahkotanya karena kehadiran Mito yang menggeser kedudukan ibunya

Bisa juga Neji yang tergeser dari posisinya sebagai pewaris Pimpinan Majelis Hukum yang dilengserkan Naruto

Atau

Sasuke sang pangeran pewaris tahta KeShogunan Uchiha yang ditumbangkan Naruto

Continue Reading

You'll Also Like

23.1K 3.1K 11
Mas Mantan Commission Story by Pororo90 X AphroditeHyuga Naruto © Masashi Kishimoto animed by Periot Studios. NaruHina Fanfiction Indonesia. Credits:...
48.8K 7.8K 30
Demi Tuhan, Hinata sama sekali tidak menyangka bahwa roommate-nya adalah seorang pria pirang blesteran--setengah Jepang setengah bajingan. Hari-harin...
900K 57.6K 37
Sakura menginginkan bayi tanpa harus menikahi laki-laki. -oOo- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2017 present : Single.
114K 19.7K 38
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...