Aryan menuntun Snora berjalan masuk ke dalam mobil, sedangkan Kinara menggendong Jasson masuk ke dalam mobil.
Hari ini mereka akan datang ke acara pernikahan salah satu sahabat Aryan. Aryan tak sabar ingin segera tiba di gedung yang dijadikan sebagai tempat pernikahan antara Libra dan Dilara.
"Udah siap?" tanya Aryan.
"Udah, Pah! ayok jalan!" Snora yang menjawab. bocah perempuan berusia 3 tahun itu nampak tak sabar ingin segera bertemu Om Libranya juga Tante cantik. ya, Snora menyebut Dilara dengan sebutan Tante cantik.
Beberapa saat kemudian ketiganya sudah tiba di depan gedung pernikahan. Aryan menggenggam tangan Kinara sebelah kanan yang tidak di gunakan untuk menggendong Jasson. sedangkan Snora berjalan di depan orang tuanya.
Ternyata sudah ramai, dekorasinya sangat bagus. Kinara menyukainya. Cakra dan Venus datang menghampiri Aryan dan Kinara.
"Baru dateng lo?" tanya Venus.
"Iya, sorry kalau lama, namanya juga punya anak dua." kata Aryan.
"Gue ke pengantinnya dulu ya," ucap Aryan.
"Oke." balas Cakra dan Venus berbarengan.
Aryan juga Kinara berjalan menghampiri Libra dan Dilara yang duduk di atas pelaminan.
"Akhirnya yang di tunggu-tunggu dateng juga," ucap Libra menyambut pasangan suami istri itu.
Libra dan Dilara berdiri dan mereka saling bersalaman dengan Aryan dan Kinara.
"Selamat ya Bra, akhirnya bisa dapetin Lara seutuhnya." ucap Kinara. Libra terkekeh mendengarnya sedangkan Dilara tersenyum malu.
"Semoga langgeng dan kalian berdua cepet di kasih momongan ya." tambah wanita itu lagi.
"Amin." jawab Libra dan Dilara bersamaan.
"Woi, lo gak mau ngomong apa-apa?" tanya Libra pada Aryan yang sedari tadi diam sambil menggendong Jasson.
"Oh, lo pengen gue ngomong?" tanya Aryan.
"Sini telinga lo." tanpa menunggu jawaban dari Libra, Aryan menyuruh laki-laki itu mendekatkan telinga kearahnya. Bukan, lebih tepatnya kearah mulut Aryan.
"Nanti malem jangan ganas-ganas. Kasian kalau ranjangnya sampai roboh," ucap Aryan lalu terkekeh.
"Asu lo!" kesal Libra.
"Dulu waktu kami menikah lo juga ngomong gitu tau, lupa ya?" tambah Kinara. Libra nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Cakra, Venus, dan Snora yang habis dari prasmanan datang menghampiri.
"Tante cantik banget!"
"Makasih ya, kamu juga cantik." Dilara mengusap pipi halus Snora.
"Woi foto-foto lah!" seru Venus yang di setujui semuanya.
Mereka asik berfoto dengan bermacam-macam gaya. Mulai dari formal hingga bebas. Tentu ada rasa sedih di hati, seharusnya Galang juga ada di tengah-tengah mereka.
"Lo berdua kapan nyusul gue?" tanya Libra setelahnya.
"Kapan-kapan!" jawab Venus dan Cakra berbarengan.
***
"Ayanggg, aku ke rumah Mecca dulu ya," ucap Kinara pada Aryan yang tengah duduk di sofa sambil memangku Snora. Papah dan anak itu tengah asik menonton film kartun.
"Perlu aku anter?"
"Gak usah, kamu temenin Nora aja. Aku nanti bawa mobil sendiri aja."
"Ya udah hati-hati ya, Jass jangan rewel ya disana, soalnya gak ada Papah." pesan Aryan pada bayi yang di gendong Kinara.
Memang terkadang kalau Jasson sedang rewel hanya Papahnya yang mampu membuat bayi laki-laki berkulit putih itu diam. Sama seperti Snora dulu, setiap menangis, hanya Aryan yang mampu mendiamkannya.
"Iya Papahku cayanggg..." Kinara yang menjawab.
Sebelum pergi Kinara menyalimi tangan suaminya dan Aryan mencium kening Kinara. Snora menyalimi tangan Kinara dan Kinara langsung mencium pipinya.
"Kakak bener gak mau ikut?" tanya Kinara sekali lagi.
"Benelan Mah," ucap Snora.
"Yaudah aku berangkat ya, Byee"
Sesampainya di depan rumah Mecca, Kinara mengetuknya. Harus mengetuk pintu beberapa kali baru sang empunya membukakannya.
"Eh udah datenggg!"
"Aduh Masyaallah lucu banget sih kamu," ucap Mecca saat melihat Jasson.
"Kenzie ada, Mec?" tanya Kinara.
"Ada, itu lagi main sama Karel. Ayok masuk Ra." Mecca mempersilahkan Kinara dan Jasson untuk masuk.
"Karelll ada Jasson nihhh," ucap Mecca.
Di ruang tengah terlihat Kenzie yang tengah menemani putranya bermain. Melihat kedatangan adiknya segera ia mengubah posisi menjadi duduk.
Kenzie mempersilakan Kinara untuk duduk. Mereka duduk di lantai yang di alaskan karpet tebal.
"Lo gak kerja, Ken?" tanya Kinara.
"Gak dulu, males." jawabnya.
"Idih sok banget lo." Kinara memutar kedua bola matanya. Sedangkan Kenzie terkekeh.
Kedua bayi laki-laki yang berbeda usia itu bermain bersama. Mereka memainkan mainan yang di sediakan. Sementara orang tuanya sibuk mengobrol.
"Kok Snora gak di ajak Ra?" tanya Mecca.
"Nora gak mau ikut, lagi asik nonton kartun sama Papahnya."
"Lah? Aryan gak ke kantornya emang?" kini Kenzie yang bertanya.
"Engga, tadi sih dia bilang, dia lagi kurang enak badan."
"Halah bohong itu dia, palingan lagi males juga kayak gue," ucap Kenzie.
"I don't know" Kinara menaikan kedua bahunya.
"Eh, hari minggu ke makam Mamah yuk, Ken" ajak Kinara. Memang mereka sudah lumayan lama tidak pergi ke makam Andini. Kalau Papahnya? Entahlah, tidak ada yang tahu kabar laki-laki itu. Terakhir yang Kenzie dengar perusahaannya mengalami kerugian besar.
Kinara pun tak mau tahu lagi tentang laki-laki yang pernah melukainya dulu. Entah dia masih hidup atau sudah mati.
"Oke."
"Minggu kita ke makam Mamah, sekalian bawa Jasson sama Karel."
Buat extra part 2 nya lunas ya...
Aku gk bakal bikin extra part 3, 4, 5, dst. Akunya capek hehe...😭
Mau fokus ke satu cerita aja karena sekarang kan Papah Untuk SNORA udah end. Jadi aku mau fokus nulis cerita baruku yang berjudul
(BEVAN NADA)
Tapi mungkin aku bakal slow up karena kondisiku yg suka tiba-tiba drop parah😭😭😭
Doain aku biar bisa sehat lagi yah, sakitku udh sebulan. Pgn bgt sembuh, minta doanya😀😀😀