Papah Untuk SNORA [End]

By GUEACHAA

4.5M 373K 12.4K

"Hah? Menikah sama lo?!" -Kinara Alecya Hamid "Iya, kenapa? Jangan sok nolak deh, anak lo itu butuh Papah. D... More

01. Flashback
02. Ngidam rujak
03. Siksaan
04. Kesempatan untuk keluar
05. Apartemen Aryan
06. Pergi ke sekolah
07. Membeli perlengkapan baby
08. Ke rumah mecca
09. Tentang kinara
10. Pacar-pacar Aryan
11. Kinara dan Keisya?
12. Welcome baby
13. SNORA
14. Pulang ke rumah
15. Bertemu seseorang
16. Tangisnya Kinara
17. Reaksi mereka
18. Katakan putus
19. Ke rumah keisya
20. Menikah
21. Telur gosong aryan
22. Kembali bersekolah
23. Menyenangkan istri dan anak
24. Balapan
25. Hilang ingatan?
26. Asi
27. Niat jahat keisya
28. Dia terlihat lucu
29. Papah jahat!
30. Permintaan maaf yang di tolak
31. Dia pergi
32. Aryan?
33. Sakit
34. Tamu tak di undang
35. Positif atau negatif?
36. Masa lalu
37. Aku salah, aku minta maaf
38. Rasa peduli
39. Baikan?
40. Wisuda
41. Pengakuan
42. Jangan salah paham
43. two years later
44. Teman baru snora
46. Dia siapa?
47. Si ulat bulu
48. Kumpul untuk Nobar
49. Balon berbentuk hati
50. Snora dan Galang
51. Hari duka
52. Dia dan segala kenangannya
53. Ulang tahun Bunda
54. Amarah Aryan
55. Ke rumah sakit
56. Selesai
Extra part
Infooo!!!
Extra part 2
Info update!!!
Just info!

45. Mengantar Snora ke sekolah

54.4K 4.6K 156
By GUEACHAA

Pagi itu hujan turun rintik-rintik. Aryan, Zarra, Kinara dan Snora tengah melaksanakan sarapan. Kini Zarra lebih sering berada di rumah, Lagipula semua usahanya sudah ia serahkan pada putra semata wayangnya. Dan Zarra yakin bahwa Aryan bisa mengatur semuanya.

"Aduh! Nola lupa!" Snora menepuk jidatnya sendiri.

Aryan, Zarra dan Kinara yang melihatnya entah kenapa merasa gemas dengan tingkah bocil itu.

"Lupa kenapa cil? Lupa makan gak baca do'a ya?" tanya Aryan.

"Wah parah tuh Mah, Masa Nora makan gak baca doa." Aryan pura-pura mengadu pada istrinya.

"Mana mungkin? Cucuk Nenek selalu baca do'a kan sebelum makan?" Zarra mengelus puncak kepala Snora.

"Bukan lupa itu ih! Nola lupa kaci makan Nolu, Nanti Nolu kelapelan."

"Nola kaci makan duyu ya."

"Eh tunggu nak," ucapan Kinara barusan menghentikan langkah kecil Snora yang hendak pergi memberi makan Noru di kandang.

"Kenapa Mamah?"

"Nanti Mamah aja yang kasih makan, Nora fokus abisin makan Nora dulu. Kan sebentar lagi Nora mau berangkat ke Preschool."

"Benel ya Mah, Jangan sampai lupa."

"Iya sayang."

Snora pun kembali duduk di tempatnya dan melanjutkan kembali acara makan serealnya yang tadi sempat tertunda.

Hujan sudah berhenti, Mereka pun sudah selesai sarapan. Kinara mengantar kedua orang itu sampai ke depan. Sebelum pergi ke kantor, biasanya Aryan terlebih dahulu mengantar Snora ke sekolahnya.

Jika Aryan tidak sempat untuk menjemput Snora, Maka Kinara yang menjemputnya.

"Salim dulu cil sama Mamah Nara." ucap Aryan pada Snora.

Kinara berjongkok di hadapan Snora, Ia mengulurkan tangan kanannya dan langsung mendapatkan kecupan di punggung tangannya dari Snora.

"Nora belajar yang rajin ya," ucap Kinara sambil mengelus pipi chubby Snora.

"Ciap Mamah!" Snora memberi hormat pada Kinara. Wanita itu tersenyum lalu berdiri menghadap Aryan.

"Aku berangkat dulu" ucap Aryan sambil mengecup kening istrinya.

Kinara tersenyum kemudian mengangguk- "Iya, Hati-hati di jalan" balasnya.

Aryan dan Snora masuk ke dalam mobil. Snora menurunkan kaca mobilnya kemudian melambaikan tangan kearah Kinara. Kinara membalasnya hingga mobil itu benar-benar hilang dari pandangannya.

Ia kembali menurunkan tangan kanannya, Dan masuk ke dalam rumah untuk memberi makan kucing peliharaan Snora.

Mobil Aryan berhenti di depan preschool elit yang ada di kota Jakarta. Aryan mengulurkan tangannya dan Snora pun langsung mengecupnya.

"Papah Ayan, Nola tulun duyu ya"

"Papah hati-hati di jalan, jangan nebut-nebut ya!" peringat bocil itu.

Aryan yang memang kurang mengerti bahasa Snora, Sering di buat bingung sendiri.

"Nyebut-nyebut apa?" tanya Aryan.

"Nebut Pah...Jangan nebut-nebut nanti jatuh!"

"Oh ngebut? Siap bocil bawel!" Aryan memberi hormat pada Snora. Snora tersenyum dan mengacungkan kedua jempol mungilnya. Setelah itu Snora keluar dari dalam mobil, Salah satu guru muda menghampiri Snora dan mengajak Snora untuk segera masuk ke dalam.

Setelah di rasa Snora sudah benar-benar masuk ke dalam, Aryan pun kembali melajukan mobilnya menuju kantor.

***

Libra menekuk wajahnya kesal sambil mengendarai motornya menuju kampus.

Bagaimana tidak kesal? Dia sudah berpesan pada Kakak perempuannya untuk membangunkannya sesuai jam yang ia pinta.

Tapi Kakaknya malah lupa. Alhasil hari ini ia kesiangan. Bahkan, Libra tak sempat mandi. Hanya cuci muka, gosok gigi dan berganti pakaian. Setelah itu ia langsung keluar rumah dengan motornya menuju kampus.

Libra memicingkan matanya saat melihat sebuah mobil biru di hadang tiga motor. Apa ini? Pembegalan?

Melihat ada kejahatan di depan mata, Tak mungkin Libra hanya berdiam diri. Ia pun melajukan motornya kearah mobil dan 3 motor yang menghadangnya.

"Keluar gak lo!" teriak salah satu laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup wajah.

"Kalau lo gak keluar, Gue bakal ancurin kaca mobil lo pake ini!" ucap yang lainnya. Ia mengangkat tongkat baseball yang ia bawa.

"Ancurin aja! Lama lo!" ucap laki-laki yang badannya terlihat lebih kecil dari yang lainnya.

"WOIII!"

Ketiga orang itu menoleh berbarengan sambil tersenyum remeh melihat Libra.

"Lo siapa? Mau jadi pahlawan kesiangan?"

"Bacot!"

BUGHH!!!

Tanpa ingin berbasa-basi, Libra langsung menendang perut salah satu orang itu dengan kencang hingga membuatnya terpental kebelakang.

"Wah sialan ni orang!" laki-laki yang tadi membawa tongkat baseball maju kearah Libra dan melayangkan tongkatnya kearah laki-laki itu. Karena bisa membaca pergerakannya, Dengan segera Libra menghindar dan langsung menyikut wajah orang itu membuat bibirnya sobek dan mengeluarkan darah segar.

"Bajingan!!!"

BAGHH!!

Laki-laki berbadan kecil itu memukul kepala Libra dari belakang menggunakan batu-bata membuat Libra merasakan pusing yang teramat sangat.

"Arghhh!!!" Libra meringis. Darah yang keluar juga cukup banyak. Dirinya kini terkapar di jalan.

"Sok-sokan mau lawan kita, Mana bisa!" ucap salah satu orang jahat itu.

"Ini balasan buat lo!"

Bughhh!!!

Ia menginjak perut Libra dengan kencang hingga mulut laki-laki itu mengeluarkan darah kental.

"WOI BAJINGAN!" Panggil seorang pria sambil bertolak pinggang.

"Siapa lagi nih? Mau jadi pahlawan kesiangan?" ucap salah satu laki-laki itu sambil tertawa remeh.

"Bang, mending kita cabut aja dah." bisik yang lainnya.

"Cabut ngapa anjing? Takut lo sama orang itu?"

"Kalau hidup lo mau aman, lo dengerin kata gue Bang! Ayok cabut!" dengan terpaksa ketiga laki-laki itu pergi dengan motornya masing-masing.

"Cemen lo!" teriak Aryan pada ketiga laki-laki itu.

Aryan langsung berlari menghampiri Libra. Ia memangku kepala Libra yang terus mengeluarkan darah.

"Bangun, Bra! Jangan tutup mata lo." ucap Aryan. Libra terlihat berusaha membuka matanya.

"Astaga!"

Libra dan Aryan menoleh kearah sumber suara.

"Maafin aku ya, gara-gara nolongin aku, kamu sampai harus kayak gini" ucap gadis berambut pirang itu.

"Di-Dilara?"

"Kamu kenal aku?"

"Jelas, kita satu kampus." ucap Libra berusaha menahan sakit di perutnya.

"Benarkah? Tapi kenapa aku gak pernah liat kamu?" tanya gadis itu.

"Entah, Tapi gue selalu ngeliat lo. Dan gue adalah salah satu dari sekian banyak pengagum rahasia lo."

"Cih, alay!" Aryan berdecih mendengar ucapan Libra yang terkesan alay itu.

"Astaga...yasudah ayok masuk ke dalam mobilku. Aku akan bawa kamu ke rumah sakit, Agar lukamu bisa segera di obati." ucap gadis itu dengan nada yang terdengar khawatir.

"Baiklah." balas Libra sambil tersenyum.

Si gadis berjalan menuju mobilnya untuk membukakan pintu, Sementara Aryan membopong tubuh Libra kearah mobil itu.

"Lo gak usah ikut." bisik Libra.

"Gak njing, siapa juga yang mau ikut." balas Aryan.

"Btw, makasih Ar. Oh iya, gimana menurut lo? Cantik kan?"

"B aja bagi gue, masih cantikan bini gue sih." balas Aryan.

Kini Libra sudah duduk di dalam mobil milik Dilara. Aryan menutup pintunya dan tak lama mobil itu pun pergi.

Aryan masih berdiri di sana. Memandangi mobil biru itu yang lama-lama terlihat kecil dan hilang dari pandangannya.

Aryan menghela napas.

"Semoga jodoh lo, Bra." ucap Aryan pelan.

Ia berharap sahabat-sahabatnya yang lain segera bertemu dengan pasangan hidupnya masing-masing.

Aryan tersenyum membayangkannya. Membayangkan teman-temannya yang repot ketika memiliki anak nanti. Dan jika mereka berkumpul, pasti akan sangat seru. Aryan kembali menghela napas dan berjalan kearah mobilnya. Ia kembali melajukan mobilnya menuju kantor.


Bilangnya sih gak up dulu sampai beberapa hari, tp tangan gatel pgn buru-buru selesain ni cerita.

Kalian jgn lupa vote dan spam comments ya! Biar aku makin semangat buat upnya.

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 130K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
35.1K 11K 30
{FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YAH SEBELUM MEMBACA} HANYA KEHALUAN BELAKA, DIDUNIA NYATA MUNGKIN ADA YANG KAYAK GINI YGY Naura Arabela Gunadarma gadis yang...
NARA By ray

Teen Fiction

201K 9.9K 60
Semuanya berawal dari ketidaksengajaan. Pertemuan mereka tak semanis yang kalian bayangkan. Pertemuan mereka juga tak seburuk yang kalian bayangkan. ...
251K 12.6K 47
( Sudah Tamat tapi ada baiknya di ramaikan dengan voment. ) Banyak cewek-cewek yang ingin memiliki hubungan dengan seorang Razelio Neftra Xiliks cowo...