The Baron's Heart (Tamat)

By Viellaris_Morgen

53.3K 11.8K 2.9K

(Series 3 Easter) // SUDAH TERBIT Setelah meninggalkan Monsecc sejak usia 8 tahun, Ercher nyaris lupa kampung... More

PROLOG 1
PROLOG 2
Open Pre-Order perdana The Marquess' Promise
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
5 Kesatria
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66 (Tamat Guys 😭😭)
Epilog (Last Ercher)
Open PO Ercher!!!
Tolong!!
GIVE AWAY ALERT!!

Chapter 59

655 164 38
By Viellaris_Morgen

Guys pada mau ikutan PO buku cetak Ercher nggak?
Yuk nabung, yuk 🤗🤗

***

Charlotte melihat ke pintu. Penell bergegas masuk dan menghampiri tempat tidur di mana Terra berada. Terlihat sekali kalau pria ini mencemaskan adiknya. Yah, mungkin jika Terra itu adalah dirinya, Charael juga pasti melakukan hal yang sama.

Apalagi adik Penell ini termasuk orang yang memang harus diperhatikan. Charlotte terkejut bukan main saat menyingkap pergelangan tangan gaun Terra untuk memeriksa nadi. Setelah melihat bekas sayatan tipis, ia langsung menyuruh ahli medis yang datang bersamanya untuk keluar dan Ercher juga. Charlotte meminta agar dipanggilkan Penell Bellidona.

Kemudian, karena demi menyingkirkan beban berat dari gaun Terra, akhirnya Charlotte sendiri yang menggantikan pakaiannya ke pakaian ringan. Betapa syoknya ia melihat banyak bekas luka di tubuh Terra. Belum lagi bekas suntikan yang membentuk lubang di lengan kirinya.

Wanita ini alasan dari obat penenang yang dimaksud oleh Penell. Obat itu dibuat untuk mencegah kambuh seorang pecandu narkoba. Sepertinya Terra ini dulunya pecandu berat. Bahkan setelah hampir 6 tahun pangeran sudah memberantas masalah itu, laporan tentang obat Penell masih berlangsung. Dengan kata lain, sampai sekarang Terra masih mengonsumsi penenang dari Penell.

Masa lalu yang buruk untuk seorang lady.

“Racunnya tidak parah,” kata Charlotte. “Meski yang dia minum sangat mematikan, tetapi untungnya ada sisa penawar racun yang lain. Itu cukup untuk menghambat racunnya sementara agar tak bekerja terlalu cepat.”

Charlotte sempat memeriksa semua bagian tubuh Terra dengan diagnosis sihir.

“Dia minum penawar, Penell.”

Penell bernapas lega. “Syukurlah.”

“Sepertinya sudah biasa, ya. Dia punya penawarnya.”

Penell melihat pada Charlotte. Pria itu terlihat sangat gelisah. “Terra ... belajar untuk jadi ahli racun.”

Charlotte memejamkan matanya. “Itu ilegal, Penell.”

“Saya tahu.”

“Aku akan membicarakan ini pada Baginda dan Yang Mulia Pangeran. Untuk sekarang Lady Bellidona hanya tinggal memulihkan diri dan bangun. Dia sudah melewati masa kritis. Aku akan menemui Yang Mulia untuk melapor.”

“Terima kasih, Dame.” Penell membungkuk saat Charlotte bergerak meninggalkan tempat tidur menuju pintu. Kemudian berhenti sebentar sebelum menarik pintu. “Aku akan meminta Yang Mulia untuk menyita semua racun dan penawar yang dimiliki oleh Terra Silka Bellidona. Dan meminta menara medis untuk mengeluarkan larangan terhadap aktivitas herbal apa pun yang dilakukan oleh adikmu.”

“Baik, Dame.”

Penell tidak bisa berbuat apa pun. Memang yang dilakukan oleh Terra selama ini adalah kejahatan meski dia tidak melakukannya untuk menyakiti orang lain. Penell dan Philips sudah terlalu lama menutupinya. Mungkin dengan ini mereka bisa menghentikan Terra.

***


Sudah beberapa hari Ein memaksa Ercher bicara dan menjelaskan apa yang terjadi di Monsecc. Bahkan meminta agar pria itu menjelaskan kenapa muncul di Bellia tengah malam. Sayangnya Ercher tidak juga buka mulut. Charael yang juga ada di ruangan itu jadi ikut emosi. Hanya Tristan yang membelanya dengan alasan sulit untuk menjelaskan hal-hal tak diinginkan yang terjadi.

Namun, setelah dipaksa, akhirnya Ercher buka mulut.

“Jadi, Baroness meracuni Terra Silka?” tanya Ein sambil menyandarkan pinggulnya di tepian meja kerja. Bersedekap menatap Ercher yang mengangguk.

Kurang lebih jika dirangkum, cerita Ercher bunyinya seperti ini:

Igrisa membayar seorang wanita muda untuk jadi pelayan Ercher, bernama Vanilla. Melalui wanita itu Igrisa memberikan racun agar Vanilla bisa meracuni Ercher. Namun, Vanilla malah memihak untuk menjadi sekutu Ercher demi keselamatan. Sayangnya, rencana Igrisa berubah karena Terra terlanjur memilih Ercher. Wanita itu ingin menghilangkan Terra agar kaisar tidak lagi punya alasan untuk mendudukkan Ercher di Monsecc.

Putra tertuannya, Jillon Sillabent malah menukar racun yang lebih kuat karena berpikir itu akan diminum oleh Ercher. Jadi, Terra meminum penawar untuk menangkal racun sebelumnya, tetapi tidak berhasil karena racun yang diminum adalah jenis yang berbeda.

Karena meminum racun adalah rencana Terra, begitu menyadari bahwa racunnya berbeda, Ercher langsung marah dan menyerang Igrisa. Namun, Keir menghalanginya. Dari itulah Ercher mengurung Igrisa di penjara hampa sihir miliknya. Lalu bertarung sebentar dengan Keir dan memotong lengan Jillon sebelum akhirnya membawa Terra ke istana.

Dengan kata lain, tidak ada korban jiwa di sana dan orang bernama Vanilla itu dijadikan kambing hitam oleh Igrisa.

“Sayang sekali,” gumam Tristan. “Harusnya kau bunuh saja mereka semua.”

“Tristan,” tegur Charael.

Yah, Ein juga berharap sseperti itu. Tetapi tidak bisa. Karena Kaisar Iberich bilang bahwa dia yang akan menangani Keir untuk yang terakhir sebelum turun takhta. Pria itu adalah kesatria kehormatan kaisar, dari itu beliau ingin bertanggung jawab dengan orang-orangnya.

“Ya, semoga saja Duke Servant dan Carry datang tepat waktu sebelum Viscount menghancurkan Sillabent,” kata Ein.

***


Terra membuka matanya dan melihat kanopi atas tempat tidur sangat berbeda dari yang pernah ia huni. Kanopinya sangat tinggi. Ini di mana? Ia langsung bangkit begitu merasa asing dan menemukan seorang wanita berambut cokelat sedang duduk menatapnya, kemudian bergerak mendekat.

“Anda ada di istana,” kata wanita itu.

Istana? Terra ada di ibu kota? Itu artinya Ercher membawanya ke ibu kota tepat seperti rencana awal. Apa karena sudah mengalami kritis makanya Ercher membawa Terra ke ibu kota?

“Anda kritis karena meminum racun. Beruntung Anda meminum penawar sebelumnya, walau itu adalah penawar untuk jenis racun yang berbeda.”

“Anda ....”

“Charlotte Merville.”

“Ah.” Terra mengangguk. “Senang bertemu Anda, Dame. Saya banyak mendengar dari Penell tentang Anda sebagai atasannya.”

Charlotte menghela napas dan bersedekap menatap Terra. “Tindakan nekad untuk tetap meminum jus itu meski sudah tahu itu racun.”

Ah, pasti Ercher sudah bercerita. Mau bagaimana lagi, mereka harus lepas dari Monsecc dan itu adalah satu-satunya cara termudah.

“Apa Anda merasa tidak enak di suatu tempat?” tanya Charlotte sambil memberikan segelas air minum.

“Tidak.” Terra menyambut. Selain tenggorokannya sakit dan haus, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Ia sudah melewati kematian. “Terima kasih.”

Tiba-tiba saja Terra tersadar akan sesuatu. Ia langsung meraba pakaiannya dan melihat bahwa itu sudah bukan gaun yang dipakai sebelumnya. Ada orang lain yang melihat tubuh Terra.

“Tenang saja,” kata Charlotte. “Saya mengusir semua orang dan mengganti pakaian Anda.”

Charlotte duduk di ujung tempat tidur. Tepat di dekat kaki Terra.

“Anda lihat?”

Charlotte mengangguk. “Anda tahu, punya banyak luka bagi seorang lady itu adalah aib?”

Terra membuang muka. Ia malu. Sejujurnya pada Ercher ia juga malu. Tetapi pria itu menerimanya tanpa mengatakan apa pun. Mendengar Charlotte bicara begitu, rasanya jadi jauh lebih memalukan.

“Tapi aku sudah mendengarnya dari Penell. Tentang masa lalu Anda yang sangat buruk dan menyedihkan. Anggap saja itu adalah bekas kebodohan di masa lalu agar Anda tidak mengulanginya lagi.”

Terra menatap Charlotte. Wanita ini punya lidah yang tajam. Dia bisa menembak seseorang hanya dengan mulutnya. Tetapi dia juga memberikan sebuah kalimat yang bagus.

“Aku juga mendengar tentang minat Anda pada racun.”

“Itu ....”

Charlotte berdiri. “Aku sudah memberitahukannya pada Pangeran. Menara medis akan menyita semua racun dan penawar itu karena semuanya ilegal. Lalu Anda ... Lady Terra Silka Bellidona akan diberikan larangan untuk apa pun aktivitas herbal. Anda tahu itu ilegal ‘kan?”

Terra menghela napas. Lagi pula ia memang sudah berpikir untuk berhenti saat memilih Ercher. Ia memutuskan untuk menghentikan segala kegilaannya setelah nanti menikah. Yah, jika Ercher mau menikahinya.

“Ya, Dame.”

“Baguslah. Yang Mulia Putri bilang untuk tidak perlu memperbesar masalah racun-racun Anda.”

“Yang Mulia Putri?”

Charlotte mengangguk. “Sekarang aku akan panggil Penell. Beristirahatlah, Anda masih dalam masa pemulihan.”
.
.
Original story by Viellaris Morgen
Kamis (25 Agustus 2022)

Dari sini apa ada yang mau ngehujat si tajam Charlotte 🤣🤣 kalo ada. Kalian terlalu sih.
Soalnya emang omongan Charlotte tuh udah kek gtu dari sananya. Padahal maksudnya baik sih. Wkwk

Continue Reading

You'll Also Like

821K 62.6K 31
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
77K 198 8
konten dewasa 🔞🔞🔞
632K 32.2K 44
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
94.2K 6.1K 16
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...