Papah Untuk SNORA [End]

By GUEACHAA

4.5M 373K 12.4K

"Hah? Menikah sama lo?!" -Kinara Alecya Hamid "Iya, kenapa? Jangan sok nolak deh, anak lo itu butuh Papah. D... More

01. Flashback
02. Ngidam rujak
03. Siksaan
04. Kesempatan untuk keluar
05. Apartemen Aryan
06. Pergi ke sekolah
07. Membeli perlengkapan baby
08. Ke rumah mecca
09. Tentang kinara
10. Pacar-pacar Aryan
11. Kinara dan Keisya?
12. Welcome baby
13. SNORA
14. Pulang ke rumah
15. Bertemu seseorang
16. Tangisnya Kinara
17. Reaksi mereka
18. Katakan putus
19. Ke rumah keisya
20. Menikah
21. Telur gosong aryan
22. Kembali bersekolah
23. Menyenangkan istri dan anak
24. Balapan
26. Asi
27. Niat jahat keisya
28. Dia terlihat lucu
29. Papah jahat!
30. Permintaan maaf yang di tolak
31. Dia pergi
32. Aryan?
33. Sakit
34. Tamu tak di undang
35. Positif atau negatif?
36. Masa lalu
37. Aku salah, aku minta maaf
38. Rasa peduli
39. Baikan?
40. Wisuda
41. Pengakuan
42. Jangan salah paham
43. two years later
44. Teman baru snora
45. Mengantar Snora ke sekolah
46. Dia siapa?
47. Si ulat bulu
48. Kumpul untuk Nobar
49. Balon berbentuk hati
50. Snora dan Galang
51. Hari duka
52. Dia dan segala kenangannya
53. Ulang tahun Bunda
54. Amarah Aryan
55. Ke rumah sakit
56. Selesai
Extra part
Infooo!!!
Extra part 2
Info update!!!
Just info!

25. Hilang ingatan?

69.1K 5.8K 150
By GUEACHAA

Tandain kalau ada typo/ kesalahan lainnya. Masih butuh banget koreksi dari kalian.

Happy reading!

Kinara turun dari mobil sambil membawa rantang yang berisi nasi, sayur, dan beberapa lauk juga buah di dalamnya.

Ini adalah hari ketiga setelah Aryan kecelakaan. Kini laki-laki itu sudah mulai membaik kata dokter sehingga Aryan di pindahkan ke ruang perawatan.

Kemarin Zarra menyempatkan diri untuk menemui Aryan di rumah sakit di sela-sela kesibukannya. Akan tetapi Zarra tidak bisa berlama-lama berada di sini mengingat urusannya di luar kota belum selesai.

Sore harinya Zarra kembali terbang ke bali. Sebelum itu ia juga berpesan kepada Kinara untuk selalu memberikan kabar tentang Aryan padanya.

Kinara membuka knop pintu itu. Hening menyambutnya. Di dalam sama sangat sepi sampai-sampai suara pintu yang tertutup memenuhi ruangan serba putih itu.

Air matanya kembali menetes melihat seorang laki-laki yang tengah tertidur dengan posisi telentang. Kedua tangannya berada di atas perut.

Kinara berjalan mendekat kearah Aryan. Bisa ia lihat wajah Aryan yang nampak dingin dan tidurnya yang begitu tenang.

Kinara sakit melihatnya.

"Pagi, sayang." Kinara mengelus rambut Aryan perlahan.

"Gue dateng bawain makanan buat lo." ucap Kinara pelan. Namun sayang, tak mendapatkan respon apa-apa dari Aryan.

"Lo gak kangen sama gue dan Snora?" tanya wanita itu sambil terkekeh pelan.

"gue kangen sama lo." Kinara menunduk.

Wanita itu kembali mengangkat wajahnya. Kembali memandangi wajah laki-laki yang sudah 3 hari tidak tidur di sampingnya.

Setiap malam Kinara merasa dingin karena tak ada pelukan hangat Aryan. Kinara tak suka Aryan sakit.

Wanita itu meletakkan kepalanya di dada Aryan dengan posisi duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur Aryan. Nafas Aryan begitu terasa di tengkuk Kinara.

Kinara menggenggam tangan Aryan. Sesekali wanita itu mencium punggung tangannya.

"Ehem." suara dehaman pelan dari Aryan membuat Kinara membuka matanya.

Kinara mengangkat kepalanya dari dada bidang Aryan.

"Ar lo udah bangun?" tanya Kinara senang.

"Lo siapa?"

Deg!

"Maksudnya?" tanya Kinara.

"Lo siapa? Lo ngapain ada di sini?" Pertanyaan Aryan membuat dada Kinara terasa begitu sakit. Wanita itu memukul-mukul dadanya karena merasakan sesak yang teramat sangat.

"Gue...istri lo." ucap Kinara bergetar.

"Lo bukan istri gue."

"Itu istri gue." Aryan menunjuk kearah pintu yang terbuka.

Kinara menoleh dan mendapati Cakra, Libra, Venus, Galang, dan seorang gadis yang Kinara tak tahu dia siapa.

"Siapa?"

"Cewe itu istri gue." ucap Aryan seenaknya. Laki-laki itu terlihat berusaha untuk duduk.

Sumpah demi apapun, hati Kinara rasanya sakit.

Keempat laki-laki itu dan juga seorang gadis yang datang bersama mereka berjalan mendekat kearah Aryan.

"Pagi Ar." Sapa Galang. Aryan membalas dengan senyuman. Senyum yang 3 hari terakhir tak di lihat oleh Kinara.

"Nih, kita-kita bawain buah buat lo. di makan ya, biar cepet sembuh." Kata Libra sambil memberikan kantong plastik berwarna putih.

Aryan menerima kantong plastik itu dengan senang hati. Kemudian meletakkannya di atas nakas.

"Cantika." panggil Aryan.

"Iya, apa?" tanya gadis yang bernama cantika itu.

Kinara memilih diam meski hatinya menangis. Gadis bermata sipit itu di panggil lembut oleh Aryan. Sedangkan dirinya? Ketika Aryan membuka mata laki-laki itu sama sekali tak menyebut namanya.

"Gue kangen sama lo." Seperskian detik, Aryan memeluk tubuh gadis itu. Cakra, Libra, Venus, Galang mereka menganga melihatnya.

Kinara juga melihat jelas wajah bingung sang gadis. Namun gadis itu tak berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Aryan membuat Kinara geram sendiri.

"Aryan." Panggil Cakra dengan suara datarnya.

"Hah?" Aryan menaikan satu alisnya kemudian melepaskan pelukannya dari cantika.

"Lo salah orang, yang harusnya lo peluk itu Kinara." ucap Cakra.

Kinara hanya bisa tersenyum menutupi luka di hatinya. Tapi matanya tak bisa berbohong, gadis itu sangat sedih.

"Kinara siapa sih? gue gak kenal."

Kata-kata Aryan seperti peluru bagi Kinara. Alangkah lebih baik jika laki-laki itu diam dari pada terus menyakiti hati Kinara.

"Gue Kinara." ucap wanita itu.

Aryan menoleh kearah Kinara sambil menaikan satu alisnya. Wajahnya sekarang sungguh menyebalkan.

"Lo lupa sama istri lo sendiri, hm?" tanya Kinara ikut menikan satu alisnya.

"Lo bukan istri gue, dia istri gue." Aryan menunjuk Cantika.

"IYA! DIA ISTRI LO! BUKAN GUE."

"Ternyata lo amnesia ya? Gue hanya berdoa semoga ingatan lo cepet pulih." ucap Kinara lalu keluar dari ruangan itu. Mengabaikan panggilan dari keempat sahabat Aryan.

Kinara kini berada di taman rumah sakit yang nampak sepi. Wanita itu duduk di sebuah kursi panjang yang ada di sana. Kinara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia terisak di sana.

Badannya gemetar, Aryannya tak mengenal dirinya lagi.

Dada Kinara terasa sakit saat melihat Aryan memeluk wanita lain. Terlebih wanita itu juga cantik.

"Ar, lo beneran amnesia?" tanya Galang. Namum bukannya menjawab, Aryan malah tertawa.

"Gue gak amnesia anjir! Gue tadi pura-pura doang." Ucap Aryan.

"Cantika, sorry ya tadi langsung peluk lo gitu aja."

"Iya Kak, gak apa-apa."

"Woi! Terus itu Kinara gimana goblok? Lo gak ada otak ya? Kinara pasti ngerasa sakit banget tadi." Venus geram sendiri dengan tingkah konyol sahabatnya.

"I know but, gue sengaja bikin dia panas."

"Pengen liat aja respon dia gimana." ucap Aryan lagi sambil terkekeh geli.

"Stres lo, Ar." ucap Libra sambil memutar kedua bola matanya.

"Bagi gue sih gak lucu banget, mending lo samperin Kinara." ucap Cakra datar sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Iye, ini mau gue susulin."

***

Kejadian di ruangan itu terus berputar-putar di kepala Kinara.

Aryan bangun, Kinara merasa senang, Aryan tak mengenali Kinara, dan laki-laki itu memeluk wanita lain.

Bahkan kepalanya kini terasa sakit. Wanita itu masih duduk dengan posisi menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Ehem."

Kinara langsung menoleh mendengar suara dehaman itu. Ah Aryan rupanya, untuk apa laki-laki itu menyusulnya?

"Lo ngapain? Sana pergi temuin istri lo!"

"Iya, ini udah gue temuin."

"Di depan gue istri gue kan?" tanya Aryan.

"Bukan." balas Kinara sambil memalimgkan wajahnya dari Aryan.

"Oh berarti saya salah orang ya? istri saya itu namanya Kinara Alecya Hamid. orangnya cantik, baik, perhatian, tapi bawel dan galak dikit."

"Kalau mbaknya namanya siapa?"

Kinara kembali menoleh kearah Aryan. Menatap wajah itu selama bebarapa detik kemudian ia menunduk.

"Lo lupa sama gue, Ar." ucapnya.

Aryan menghela napas kemudian meraih tubuh Kinara ke dalam pelukannya.

"Siapa yang lupa, hm?" tanya Aryan.

"Lo amnesia kan?"

"Emang dokter bilang kalau gue amnesia?" Aryan balik bertanya.

Benar, Dokter tak mengatakan apapun. Dia hanya bilang kalau kondisi Aryan sudah mulai membaik.

Kinara melepas pelukan Aryan dari tubuhnya. Wanita itu menatap dalam mata indah Aryan.

"Kata lo tadi gue bukan istri lo." ucap Kinara. Aryan yang mendengar itu langsung terkekeh.

"Gue cuma pura-pura." kata Aryan seraya mengacak puncak kepala Kinara.

Mendengar itu Kinara menjadi emosi. Apakah dia tak tahu? Perbuatannya tadi sungguh menyakiti perasaan dan hati istrinya.

"Jahatttt!!!" Kinara memukul-mukul lengan Aryan membuat laki-laki itu kesakitan walapun hanya berpura-pura.

"Aw iya maap."

"Tadi pengen liat aja ekspresi lo gimana heheh"

"Maaf ya, kalau udah buat lo sakit banget." Aryan mengecup kening Kinara.

"Tapi lo tau apa yang bikin gue lebih sakit banget tadi? Saat lo peluk gadis lain." ucap Kinara.

Aryan tersenyum, lalu menangkup wajah istrinya dengan kedua telapak tangannya.

"Dia Cantika, Le."

"Siswi kelas 10 di sekolah gue, dia juga salah satu mantan gue. Gue gak ada perasaan apapun sama dia, malah gue nganggep dia kayak adik gue sendiri."

"Gue pengen punya adik perempuan, dan Cantika pengen punya Kakak laki-laki."

"Maaf kalau dengan peluk gadis lain bikin lo sakit hati banget." Aryan jadi merasa bersalah karena telah membuat wanitanya menangis.

"Gak apa-apa, tapi janji gak kayak gitu lagi?"

"Promise ."

"Gue sayang lo, Ar."

"Gue lebih."

Continue Reading

You'll Also Like

251K 12.6K 47
( Sudah Tamat tapi ada baiknya di ramaikan dengan voment. ) Banyak cewek-cewek yang ingin memiliki hubungan dengan seorang Razelio Neftra Xiliks cowo...
3.6M 296K 34
Lengkap📌 Hanya cerita klasik, benci jadi cinta. Kata orang, "Jangan terlalu benci, nanti malah cinta." Kinara percaya? Yang pasti tidak. Tapi kare...
2.6M 138K 55
"Status doang pacaran, tapi dianya lebih asik sama sahabatnya sendiri. Sebenarnya pacar dia tuh gue atau cewek itu sih? Kesal banget!" sewot Alissa y...
4.5M 196K 58
[FOLLOW SEBELUM BACA] Sanaya Putri Mahesa, seorang gadis yang biasa di panggil Naya, gadis yang sangat polos dan kelewat manja. Naya sangat cantik da...