[END] I Want Perfect Family |...

By demiyor

411K 71.4K 13.5K

[END] [BxB] [MATURE] [MPREG] Kisah seorang anak yang mengharapkan ayahnya mendapatkan pengganti ibunya yang s... More

πŸ”… 1 (re-write)
πŸ”… 2
πŸ”… 3 (re-write)
πŸ”… 4 (re-write)
πŸ”… 5 (re-write)
πŸ”… 6 (re-write)
πŸ”… 7
πŸ”… 8
πŸ”… 9 (re-write)
πŸ”… 10
πŸ”… 11
πŸ”… 12
πŸ”… 13
πŸ”… 14 (re-write)
πŸ”… 15 (re-write)
πŸ”… 16
πŸ”… 17 (re-write)
πŸ”… 18 (re-write)
πŸ”… 19 (re-write)
πŸ”… 20 (re-write)
πŸ”… 21 (re-write)
πŸ”… 22 (re-write)
πŸ”… 23 (re-write)
πŸ”… 24 (re-write)
πŸ”… 25
πŸ”… 26
πŸ”… 27
πŸ”… 28 (re-write)
πŸ”… 29 (re-write)
πŸ”… 30 (re-write)
πŸ”… 31
πŸ”… 32
πŸ”… 33
πŸ”… 34 (re-write)
πŸ”… 35
πŸ”… 36 (re-write)
πŸ”… 37 (re-write)
πŸ”… 38 (re-write)
πŸ”… 39 (re-write)
πŸ”… 40 (re-write)
πŸ”… 41 (re-write)
πŸ”… 42 (re-write)
πŸ”… 43 (re-write)
πŸ”… 44 (re-write)
πŸ”… 45 (wedding time!)
πŸ”… 46
πŸ”…47
πŸ”…48
πŸ”…49
πŸ”…50
πŸ”…51
πŸ”…52
πŸ”…53
πŸ”…54
πŸ”…55
πŸ”…56
πŸ”…57
πŸ”…58
πŸ”…59
πŸ”…60
πŸ”…62
πŸ”…63
πŸ”…64
πŸ”…65
πŸ”…66
πŸ”…67
πŸ”…68
πŸ”…69
πŸ”…70 (Special Chap Winter)
πŸ”…71 (Gave Birth)
πŸ”…72
πŸ”…73
πŸ”…74
πŸ”…75 (end)

πŸ”…61

3.3K 551 103
By demiyor

07:00 AM.

Pipp~~~ pip~~

Mendengar alarm berbunyi Taeil langsung membuka matanya dan tangannya meraba ke nakas di sampingnya untuk mematikan alarm yang berbunyi, setelah alarmnya mati ia pun bangun dan duduk menyender untuk menyempurnakan dulu kesadarannya.

Ia pun menoleh ke sampingnya dan melihat Doyoung yang masih pulas tertidur, dan ia ingat sesuatu, ia lupa memberitahu Doyoung semalam.

"Doyoungie..." panggilnya pada Doyoung sambil mengusap kepalanya.

Hari ini dirinya di undang untuk makan bersama dengan pemilik perusahaan yang sudah resmi bekerja sama dalam projek barunya, pemilik perusahaan itu datang dari Cina dan kebetulan memiliki beberapa saham di Korea, selain di Korea banyak saham saham yang ia kembangkan di beberapa negara juga, seperti Singapura dan Thailand.

"Doyoung, sayang." panggilnya kembali pada Doyoung.

Doyoung mengedipkan matanya sambil mengubah posisi tidurnya menghadap Taeil, lalu matanya pun terbuka menatap Taeil.

"Hyung," gumamnya.

Taeil tersenyum, ia pun membantu Doyoung untuk bangun dan menyenderkannya pada senderan ranjang.

"Apa aku mengganggu tidur mu?" tanya Taeil pada Doyoung.

Doyoung menggelengkan kepalanya sambil menggosok matanya "Tidak sama sekali hyung, kau tidak bekerja?"

"Tidak, sebenarnya aku lupa memberitahu mu semalam, aku di undang untuk makan bersama dengan salah satu pemilik perusahaan yang bekerja sama denganku. Aku, kau dan anak anak akan pergi bersama." ucap Taeil.

Doyoung menatap Taeil "Sekarang?"

Taeil mengangguk "Tapi tenang saja jangan buru buru, kita akan berangkat 2 jam lagi. Aku tidak mau kau panik dan terburu buru."

Doyoung mengangguk lalu ia pun menyenderkan kepalanya pada pundak Taeil dan tangannya melingkar pada perut Taeil.

Taeil terkekeh sambil mengusap punggung istrinya "Ingin kubuatkan sarapan?"

Doyoung mendongak "Kau akan membuatkan ku apa?" ucapnya sambil tersenyum.

Taeil tampak berpikir "Hemm apa ya?  Nasi goreng udang? Atau omellet?"

"Keduanya." ucap Doyoung sambil tersenyum.

Taeil terkekeh mendengar jawaban dari Doyoung, tentu saja pria manis di hadapannya ini akan memilih keduanya, karena akhir akhir ini Doyoung selalu kelaparan.

"Ayo, mau ku gendong?" ucap Taeil sambil merubah posisinya.

Doyoung terkekeh "Aku masih bisa berjalan hyung,"

Taeil terkekeh lalu ia pun turun dari ranjang dan mengulurkan tangannya untuk membantu Doyoung turun dari ranjang yang lumayan tinggi itu.

"Mau bangunkan anak anak juga?" tanya Doyoung padanya.

Taeil sedikit berpikir lalu sedetik kemudian mengangguk "Ya bangunkan saja, aku akan membuat porsi sarapan besar."

Doyoung mengangguk lalu mereka berdua pun keluar dari kamar dengan bersama dan berjalan sampai berpisah di tengah jalan karena Doyoung yang harus membangunkan anak anak dan Taeil yang harus pergi ke dapur untuk memasak.

Saat Doyoung akan membuka pintu ia langsung terhenti saat mendengar suara bising dari dalam kamar Yangyang dengan Winter.

"Apa mereka sudah bangun?" ucapnya.

Lalu ia pun membuka pintunya dan melihat pemandangan yang membuatnya tersenyum seketika.

"Oppa simpan dulu selimutnya, bantu Winter pasangkan sprei nya, ini susah!" ucap Winter sambil duduk di tengah tengah kasur.

Yangyang pun menyimpan selimutnya lalu pergi menghampiri Winter "Coba Winter turun dulu, cara pasangnya tidak seperti itu, Papah bilang ujung dengan ujung harus di tarik."

Yangyang pun berjalan ke ujung kasurnya dan menarik dengan perlahan spreinya lalu berpindah ke ujung lainnya sampai akhirnya sprei itu terpasang dengan rapih.

"Uwahh Oppa hebat!!" ucap Winter sambil bertepuk tangan riang.

"Winter tata semua bantal dan bonekanya, aku akan melipat selimutnya." ucap Yangyang sambil menarik selimut besar dan lumayan berat itu.

Yangyang terdiam, sebenarnya selimutnya ini terbuat dari apa? Kenapa begitu berat? Sudah berapa kali ia terjatuh hanya karena menarik selimut berat itu.

"Kemari biar aku bantu." ucap Doyoung sambil menarik selimut itu dan melipatnya dengan mudah.

Yangyang terdiam "Bagaimana Bunda melipatnya? Itu sangat berat."

Doyoung terkekeh lalu menyimpan selimutnya di atas kasur "Untuk melipat selimut berat ini, kau harus tumbuh besar dulu."

"Dan tinggi seperti Bunda!" lanjut Yangyang sambil melompat.

"Winter juga Winter juga! Nanti Winter bisa menyentuh lampu itu." ucap Winter sambil melompat ke arah Doyoung.

Dengan sigap Doyoung langsung menangkap Winter "Winter sudah aku bilang beberapa kali, jangan melompat lompat nanti kau jatuh." tegur Doyoung pada Winter.

Winter yang terkena teguran hanya terkekeh lalu mencium pipi Doyoung agar pria dihadapannya itu tidak marah, jika Doyoung marah ia tidak bisa apa apa selain diam dan merenung.

"Ayo kita ke bawah, Papah kalian sedang membuat sarapan." ucap Doyoung sambil mengulurkan tangannya pada Yangyang.

Yangyang pun mengangguk lalu menggenggam tangan Doyoung dan pergi ke bawah bersama. Setelah mereka sampai di bawah tepatnya di ruang makan, mereka sudah disuguhkan sebuah nasi goreng dengan omellet di atasnya.

"Uwahh telur!" ucap Winter sambil berjinjit.

"Cobalah." ucap Taeil sambil menyimpan seteko air putih dan menuangkannya pada 4 gelas.

Yangyang Winter dengan Doyoung pun duduk bersampingan, lalu mereka pun dengan tidak sabarannya langsung melahap nasi goreng dan telur yang di buat oleh Taeil.

"Bagaimana rasanya? Apa ada yang kurang?" tanya Taeil pada mereka bertiga.

Doyoung menggelengkan kepalanya "Ini enak, sangat enak." ucapnya dengan mulut yang penuh.

Taeil terkekeh lalu ia pun mengambil remahan nasi di bawah bibir Doyoung "Pelan pelan saja makannya."

Yangyang dengan Winter saling menatap lalu mereka berdua pun terkekeh bersama karena melihat Doyoung dengan Taeil.




Seperti apa yang dibilang Taeil sebelumnya, mereka akan pergi makan bersama pemilik perusahaan yang bekerjasama dengan projek yang Taeil buat. Mereka sudah bertemu janji di salah satu restoran classic.

Doyoung dengan Winter menatap sekelilingnya, mereka berdua tidak henti hentinya mengeluarkan kata 'Wah' setiap kali mereka melewati sebuah ruangan yang dimana banyak barang barang classic tersimpan maka disitu kata 'Wah' akan terucap.

"Kau sering datang kesini hyung?" tanya Doyoung pada Taeil.

"Tidak sering, hanya sesekali jika ada pertemuan seperti ini, karena kebetulan mereka adalah orang orang yang menyukai suasana classic seperti ini. Jadi aku putuskan untuk memesan tempat disini." ucap Taeil.

Mereka pun sampai disebuah pintu dengan seorang waiter perempuan yang berdiri di depan pintu.

"Selamat datang, apa Tuan adalah Moon Taeil? Yang memesan ruangan ini?" ucap waiter itu dengan sopan.

Taeil mengangguk "Aku Moon Taeil, apa mereka sudah datang?"

"Ya Tuan, mereka sudah ada di dalam, silahkan." ucap waiter itu lalu membukakan pintunya dan mempersilahkan Taeil dengan Doyoung dan anak anak masuk.

Taeil dengan Doyoung dan anak anak pun masuk dan mereka sudah bisa melihat sepasang suami istri dengan anak laki laki dan seorang laki laki yang berdiri di samping mereka.

"Qian xiansheng, ni hao!"
[Hallo! Tuan Qian.]

"Qian taitai, ni hao!"
[Hallo! Nyonya Qian.]

Ucap Taeil sambil membungkuk diikuti oleh Doyoung dan anak anak juga.

"Ni hao! Moon xiansheng, nin hao ma?" balas pria dewasa pemilik marga Qian itu sambil menjabat tangan Taeil dengan ramah. [Hallo! Tuan Taeil, apa kabar?]

Taeil tersenyum "Sangat baik, silahkan duduk kembali." ucapnya sambil menggeser kursi untuk mempersilahkan Doyoung duduk terlebih dahulu lalu disusul dengan mendudukkan Yangyang dan Winter.

"Bagaimana makanan pembukanya? Apa kalian menyukainya?" ucap Taeil pada mereka.

Tuan Qian mengangguk sambil tersenyum "Makanannya sangat enak, kami sangat menikmatinya."

"Oh ya izinkan aku memperkenalkan keluarga ku dulu, di sampingku ada istriku  Moon Doyoung, dan disini juga ada anak anakku Moon Yangyang dan Moon Winter." ucap Taeil.

Winter langsung tersenyum "Hallo Tuan dan Nyonya."

Yangyang pun ikut tersenyum "Ni Hao! Xiansheng ye taitai."

Tuan Qian dengan istrinya seketika terkejut saat Yangyang menyapa mereka menggunakan bahasa cina dengan jelas "Oh! Dia bisa bahasa mandarin juga??" ucap Nyonya Qian tidak percaya.


Taeil mengangguk "Dia memiliki darah chinese juga, sebelum aku bertemu dengan istriku yang sekarang aku sempat menikah dengan seorang wanita chinese, kami menikah lalu kami memiliki Yangyang, Nenek dari ibunya yang mengajarinya bahasa mandarin." jelas Taeil.

Nyonya Qian mengangguk paham "Baobei, ni jiao shenme mingzi?" ucapnya sambil melipat tangannya di atas meja. [Baby, Siapa nama mu?]

"Nama chinese ku Liu Yangyang." Balas Yangyang sambil tersenyum.

"Pintar! Berapa umurnya?" tanya Nyonya Qian pada Doyoung.

"Umurnya 8 tahun, dia ada di bangku kelas 1 sekolah dasar sekarang." balas Doyoung.

"8 tahun? Wahh berarti berbeda 5 tahun dengan Kun kami ya hahaha." ucap Nyonya Qian sambil mengelus kepala anak laki lakinya yang sedari tadi hanya diam.

Yangyang pun ikut diam menatap laki laki yang duduk di sebrangnya, menatapnya tanpa ekspresi apapun. Apa dia bisa di ajak berteman? Kenapa dia tidak tersenyum? Padahal dirinya sudah tersenyum.














To be continued....

Jiahkk ketemu jodoh! Acikiwirrr

Btw yang bisa bahasa mandarin mohon kritikannya, soalnya ku mengandalkan otak dan translate an :")

Continue Reading

You'll Also Like

14.9K 1.4K 10
Sungchan dan Shotaro, sepasang mantan kekasih yang harus terhubung kembali akibat kehadiran bayi di antara mereka. Keduanya tidak menyangka bahwa had...
113K 7.7K 20
Semua bermula dari nomor tak di kenal yang meminta pertolongan pada mereka untuk datang ke alamat yang sudah dikirimkan, tanpa tau apa yang akan terj...
27.2K 771 27
Ten lee adalah namja cantik yang di jual oleh ayahnya, untuk melunasin hutang ayahnya Seo johnny seorang kaya raya Yang membeli ten untuk menjadi p...
154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...