PEKABLE (Completed)

By Rainniya

195K 18.6K 3.3K

(Completed) "Kenapa sih lo suka banget bikin gue nangis?!" "Karena itu hobi gue, Key.." "Gila lo ya, bangke!"... More

PROLOG
PEKABLE - 1
PEKABLE - 2
PEKABLE - 3
PEKABLE - 4
PEKABLE - 5
PEKABLE - 6
PEKABLE - 7
PEKABLE - 8
PEKABLE - 9
PEKABLE - 10
PEKABLE - 11
PEKABLE - 12
Trailer & Casts
PEKABLE - 13
PEKABLE - 14
PEKABLE - 15
PEKABLE -16
PEKABLE - 17
PEKABLE -18
PEKABLE -19
PEKABLE - 20
PEKABLE -21
PEKABLE - 22
PEKABLE - 23
PEKABLE - 24
PEKABLE - 25
PEKABLE - 26
PEKABLE - 27
PEKABLE - 28
PEKABLE - 29
PEKABLE - 30
PEKABLE - 31
PEKABLE - 32
PEKABLE - 33
PEKABLE - 34
PEKABLE -35
PEKABLE - 36
PEKABLE - 37
Pekable - 38
PEKABLE - 39
PEKABLE - 40
PEKABLE - 41
PEKABLE - 42
PEKABLE - 43
PEKABLE - 44
PEKABLE - 45
PEKABLE - 46
PEKABLE - 47
PEKABLE - 48
PEKABLE - 49
PEKABLE - 50
PEKABLE - 51
PEKABLE -52
PEKABLE - 53
PEKABLE - 54
PEKABLE - 55
PEKABLE - 56
PEKABLE - 57
PEKABLE - 58
PEKABLE - 59
PEKABLE - 60
PEKABLE - 62
PEKABLE - 63
PEKABLE - 64
PEKABLE - 65
PEKABLE - 66
PEKABLE - 67
PEKABLE - 68
PEKABLE - 69
PEKABLE - 70
PEKABLE - 71
EPILOG

PEKABLE - 61

170 24 0
By Rainniya

Kenara tersenyum malu-malu kucing saat Alcio menggenggam jemarinya saat ia baru turun dari mobil cowok itu. Biasanya Alcio selalu mengganggunya hingga dirinya yang cengeng selalu aja nangis.

Tapi kali ini mereka menjadi sangat canggung dan malu-malu bergandengan tangan karena sedang di mabuk asmara. Seakan dunia ini milik mereka berdua.

"Cio.."

"Ya, Key?"

Alcio menoleh menatap Kenara yang pipinya memerah. Namun Alcio kembali teringat pada pesan yang barusan masuk tadi pagi ketika mereka hendak berangkat ke sekolah. Pesan masuk yang entah dari siapa, yang nomornya tidak diketahui.

Kenara. Cewek lo yang cantik. Kalau mau Kenara baik-baik aja, temui gue.

Sebuah pesan yang masuk itu masih terngiang-ngiang dalam benak pikiran Alcio. Siapa itu? Isi pesan itu seperti mengancam Alcio. Apa maksud dari pesan itu? Hingga kini Alcio belum membalas pesan itu.

Sementara itu di lain sisi, Kenara merasa agak aneh jadinya pada Alcio yang sedari tadi di mobil hanya diam saja. Terlihat sedikit aneh baginya.

"Cio?"

Panggilan pertama. Tidak digubris oleh Alcio.

"Cio?"

"Cio?"

Masih belum ada reaksi dari Alcio yang masih saja diam dan berjalan sambil menggenggam tangannya Kenara.

"Cio?"

"Ehmm ya, Key?"

Lamunannya Alcio terbuyarkan, ia menatap Kenara penuh sayang.

"Kamu kenapa Cio? Kok diem aja?"

Entah kenapa Kenara merasa Alcio seperti memikirkan sesuatu. Apa cowok itu malu karena berpacaran dengannya? Karena Kenara yang cengeng dan malas keramas.

"N-nggak pa-pa Key. Yuk ke kelas."

"Bener?"

"Iya Key."

"Yakin?"

Alcio berdeham. Ia tidak mungkin memberitahu Kenara soal pesan yang masuk tadi. Ia tidak mau cewek itu khawatir dan menjadi merusak momen mereka yang baru jadian.

"Iya Keyku sayang.." Alcio mencubit gemas pipinya Kenara.

Dan Kenara menjadi tambah malu dan pipinya memerah seperti tomat.

"Eh eh Keyku sayang? Ah, Babang Cio cieelahh!! Ada apa nich?!!"

Tiba-tiba terdengar suara Selo dari belakang arah mereka dan Feri di sampingnya Selo.

Spontan Alcio melepaskan tangannya dari jemari tangan Kenara. Dan cewek itu menunduk. Apa Alcio beneran malu berpacaran dengannya?

"Apaan sih lo? Gue sengaja panggil Keyku sayang supaya dia nggak nangis lagi, telinga gue mau pecah denger dia nangis.." Ujar Alcio. Mendadak perlakuannya seperti biasa lagi.

Perlakuan manis dan lembut menghilang di hadapan Selo dan Feri. Sementara Feri melirik sekilas Kenara lalu tersenyum pada cewek yang ia taksir itu. Namun tatapannya Kenara hanya datar pada Feri dan ia hanya tersenyum tipis sebentar pada Feri.

Tidak seperti biasanya Kenara yang ceria walaupun cengeng.

"Alah, alah gengsi amat sih lo abang ketua! Sayang kan sama Nana? Hayo..." Selo membuat heboh. Cowok itu memang tahu bahwa Alcio menyukai Kenara.

"Apa sih kambing congek? Bising banget! Udah sana masuk kelas, gue urus Key dulu. Tadi dia nangis gara-gara gue ejekin. Abisnya dia sok cantik, kecentilan lepas rambut!" Ucap Alcio lagi.

Dan ucapannya itu membuat hatinya Kenara pedih. Sedih. Baru saja Kenara merasa bahagia, kini sudah digoreskan luka oleh Alcio dari perkataannya itu.

"Udah Sel, ke kelas." Feri menarik Selo untuk ke kelas.

Setelah kepergian Selo dan Feri, Kenara menangis. Dan Alcio menjadi tambah merasa bersalah. Tidak seharusnya ia begitu pada Kenara. Namun cowok itu masih belum siap jika orang lain mengetahui hubungan mereka, terlebih karena pesan misterius yang masuk tadi. Ia takut Kenara kenapa-kenapa.

"Key.. Sori ya.. Aku bercanda aja tadi." Alcio menggenggam kembali tangannya Kenara.

Namun Kenara malah melepasnya sambil terus menangis.

"Kamu malu ya pacaran sama aku?"

"Nggak kayak gitu Key.."

"Terus apa, Cio?"

Alcio terdiam. Dia bingung mau jawab apa. Dia tidak mungkin memberitahu pesan tadi.

"Terus apa Cio? Jawab aku.." Pinta Kenara.

"Aku masih belum siap kalau orang lain tau kita pacaran sekarang."

"..."

Hanya itu yang bisa dijawab oleh Alcio. Dan hal itu membuat Kenara begitu terluka hatinya.

🎨🎨🎨

"Lo kok tadi panggil Nana pake sayang?"

"Kenapa emangnya? Nggak boleh? Kan nggak ada yang larang."

Feri mendesah. Ia, Alcio dan Selo baru siap main futsal dengan teman-teman lainnya sore itu.

"Nggak pa-pa sih. Cuman heran aja. Terus tadi waktu lo ngejek Nana, dia nampak murung satu harian di sekolah tadi." Feri berkata sambil mengelap bulir-bulir keringat di sekitar area wajahnya. Dadanya terasa berat karena kecapekan bermain futsal tadi.

"Sampe segitunya lo perhatiin Key ya." Alcio merasa kesal dengan Feri. Kenara sekarang adalah miliknya. Apa dia kasih tau saja dengan Feri? Tapi...

"Iya. Gue suka aja liat dia." Jawab Feri sambil tersenyum gundah. Sudah menjadi rutinitas sehari-harinya memperhatikan Kenara secara diam-diam.

"Fer.."

"Ya?"

Alcio mengulum bibirnya. Sepertinya Feri adalah orang yang tepat untuk dia berbagi cerita.

"Sori ya bro.."

"Hah sori kenapa bro?"

Alcio tersenyum tipis dan menepuk bahunya Feri. "Gue udah jadian sama Kenara."

"Ah, kapan?"

Hatinya Feri langsung terasa perih mendengar informasi itu. Ya, mau bagaimana lagi. Memang cintanya bertepuk sebelah tangan dari awal. Dia yang bodoh karena mau jatuh cinta dengan orang yang jelas-jelas sudah suka dengan orang lain. Dan itu adalah sahabatnya sendiri.

"Hari minggu kemarin." Jawab Alcio, sedikit merasa bersalah karena Feri menjadi tampak sedih. Yang memenangkan perjuangan cinta untuk mendapatkan hatinya Kenara pada akhirnya adalah Alcio.

"Baguslah bro. Congrats ya. Tolong jaga Nana baik-baik ya buat gue." Ucap Feri sambil tersenyum nanar.

Alcio menatap heran Feri. Ada semacam hal yang sedikit aneh dari Feri. Seakan-akan cowok itu mau pergi jauh saja.

"Ya pasti Fer. Gue sayang banget sama Key."

"Okay bro."

"Fer.."

"Ya?"

Alcio menyodorkan ponselnya pada Feri.

Dan Feri membaca sebuah pesan masuk yang entah dari siapa itu dari ponselnya Alcio tersebut.

Kenara. Cewek lo yang cantik. Kalau mau Kenara baik-baik aja, temui gue.

Feri menatap penuh khawatir pada Alcio.

"Itu bukan lo kan?" Tanya Alcio penuh selidik pada Feri.

"Ya jelas bukanlah. Gila lo Cio!" Feri langsung menjawab.

"Jadi siapa ya? Soalnya cuman baru lo aja yang tau gue jadian sama Key."

"Siapa ya? Kenapa dia kirim pesan kayak gini seakan-akan mau ngancam ya?"

Feri khawatir.

Apalagi Alcio.

Kekhawatiran dan ketakutan mereka sama.

Khawatir dan takut Kenara kenapa-kenapa.

🎨🎨🎨

To be continued

Wah wah ternyata bukan Feri..

Jadi siapa ya itu? Penasaran? :p

Ditunggu ya next part :)

Ayo ramaikan cerita ini lagi, mohon dukungannya berupa vote dan komen. Terima kasih💜💜💜

Ayo kampanyekan 💜💜💜

#Pekable💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

1.6K 278 53
••Sequel atau bagian kedua dari Novel Lost My Euphoria. Disarankan membaca Novel Lost My Euphoria, jika ingin tahu detailnya•• *** #6 Alaskar *** ❗TA...
593K 79.8K 55
⚠️ Sudah Terbit!!! 📱Pemesanan lewat shopee dan Instagram penerbit Gentebook ~Part masih lengkap, Extra Part hanya di novel~ Kisah asmara Regil Deno...
33.4K 4.6K 55
[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia...
2.5M 135K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...