[END] I Want Perfect Family |...

By demiyor

411K 71.4K 13.5K

[END] [BxB] [MATURE] [MPREG] Kisah seorang anak yang mengharapkan ayahnya mendapatkan pengganti ibunya yang s... More

πŸ”… 1 (re-write)
πŸ”… 2
πŸ”… 3 (re-write)
πŸ”… 4 (re-write)
πŸ”… 5 (re-write)
πŸ”… 6 (re-write)
πŸ”… 7
πŸ”… 8
πŸ”… 9 (re-write)
πŸ”… 10
πŸ”… 11
πŸ”… 12
πŸ”… 13
πŸ”… 14 (re-write)
πŸ”… 15 (re-write)
πŸ”… 16
πŸ”… 17 (re-write)
πŸ”… 18 (re-write)
πŸ”… 19 (re-write)
πŸ”… 20 (re-write)
πŸ”… 21 (re-write)
πŸ”… 22 (re-write)
πŸ”… 23 (re-write)
πŸ”… 24 (re-write)
πŸ”… 25
πŸ”… 26
πŸ”… 27
πŸ”… 28 (re-write)
πŸ”… 29 (re-write)
πŸ”… 30 (re-write)
πŸ”… 31
πŸ”… 32
πŸ”… 33
πŸ”… 34 (re-write)
πŸ”… 35
πŸ”… 36 (re-write)
πŸ”… 37 (re-write)
πŸ”… 38 (re-write)
πŸ”… 39 (re-write)
πŸ”… 40 (re-write)
πŸ”… 41 (re-write)
πŸ”… 42 (re-write)
πŸ”… 43 (re-write)
πŸ”… 44 (re-write)
πŸ”… 45 (wedding time!)
πŸ”… 46
πŸ”…47
πŸ”…48
πŸ”…49
πŸ”…50
πŸ”…51
πŸ”…52
πŸ”…53
πŸ”…55
πŸ”…56
πŸ”…57
πŸ”…58
πŸ”…59
πŸ”…60
πŸ”…61
πŸ”…62
πŸ”…63
πŸ”…64
πŸ”…65
πŸ”…66
πŸ”…67
πŸ”…68
πŸ”…69
πŸ”…70 (Special Chap Winter)
πŸ”…71 (Gave Birth)
πŸ”…72
πŸ”…73
πŸ”…74
πŸ”…75 (end)

πŸ”…54

3.3K 578 101
By demiyor

"Bunda?" ucap Yangyang sambil memegang tangan Doyoung.

Doyoung menatap Yangyang dengan linangan air mata, membuat Yangyang semakin khawatir dengannya.

"Yangyang, ayo temui Papah dan Winter." ucap Doyoung.

Mereka pun segera pergi menuju rumah sakit, perasaan Doyoung benar benar campur aduk sekarang, di sisi lain ia senang mendengar bahwa Taeil dengan Winter sudah sadar dan di sisi lainnya ada perasaan takut juga.

Sesampainya mereka di rumah sakit, Doyoung langsung membuka pintu kamar dimana Taeil dengan Winter di rawat, dan ia bisa liat ada Dokter dan juga beberapa perawat sedang memeriksa Taeil dengan Winter.

Dokter yang menyadari kedatangan Doyoung langsung membalikkan badannya dan menghampirinya.

Doyoung menatap Dokter yang menghampirinya "Apa mereka baik baik saja?"

Dokter menatap Doyoung, wajahnya tampak tidak menggambarkan bahwa keadaan sedang baik baik saja. Dokter menepuk pundak Doyoung "Aku tidak tahu harus bagaimana memberitahu mu, Tuan Taeil sudah sadar dan semua baik baik saja hanya efek benturan di kepalanya, dia mengalami amnesia kecil."

Doyoung terdiam menatap sang Dokter "A-apa? Amnesia?"

"Kau bisa berbicara dengannya pelan pelan," ucap Dokter itu lalu melenggang pergi.

Dokter pun melenggang pergi keluar dari ruangan, setelah di luar ia langsung mengintip dari kaca yang terpasang di pintu, ia tersenyum sambil menahan kekehannya.

"Tuan Moon kau memang tahu bagaimana cara membuat pasangan mu khawatir ya,"

……………

Yangyang menatap Winter yang masih terlelap, ia memegang pundak Winter "Winter, ayo bangun." lirihnya.

Doyoung menatap sedih Yangyang lalu menatap Taeil yang berada di hadapannya masih terlelap sama seperti Winter, apa yang di katakan Dokter itu benar? Taeil mengalami amnesia ringan, amnesia ringan tidak terlalu parah bukan?

"Hyung?" ucapnya setelah melihat mata Taeil yang mulai berkedip.

Mendengar suara Doyoung, Yangyang reflek membalikkan badannya dan segera berpindah tempat untuk melihat ayahnya.

"Papah,"

Taeil mengedipkan matanya beberapa kali lalu ia pun menatap seorang laki laki yang menatapnya dengan raut wajah khawatir,

"Hyung kau sudah sadar," Doyoung pungkiri ia tidak bisa menahan bibirnya untuk tidak tersenyum, ia sangat senang melihat Taeil sudah membuka matanya kembali.

Taeil menatap Doyoung dengan tatapan yang membingungkan, membuat Doyoung pun ikut menatapnya.

"Ahh, kau siapa?"

Doyoung terdiam, Taeil benar benar mengalami amnesia?

"H-hyung, ini aku. Doyoung," ucapnya dengan bibirnya yang bergetar.

Doyoung menatap Taeil dengan penuh harap, berharap ia tidak ikut terlupakan, mendengar Taeil bertanya seperti itu mendadak membuat lehernya merasa tercekik, seakan waktu tidak membiarkannya untuk berbicara.

Yangyang menatap bingung Taeil, lalu ia pun mendekat, Taeil menolehkan kepalanya lalu tersenyum pada Yangyang dan mengedipkan matanya sebelah. Yangyang terdiam sekejap untuk berpikir lalu sedetik kemudian bibirnya terbuka lebar menampilkan deretan giginya, ia mengangguk begitu antusias dan kembali memundurkan posisinya dan menahan tawanya di belakang.

"Kau benar benar tidak mengingat ku? Hyung," ucap Doyoung pada Taeil.

Taeil menggelengkan kepalanya "tidak, tapi dimana istriku?"

Doyoung menatap Taeil dengan matanya yang mulai berair, apa istri yang di ingat oleh Taeil adalah mendiang istrinya? Shilin?

"Dimana Moon Doyoung istriku," ucap Taeil sambil tersenyum.

Mendengar ucapan yang di keluarkan Taeil reflek membuat Doyoung menatap Taeil dengan tatapan percaya dan tidak percayanya.

"H-hyung," lirih Doyoung dengan suaranya yang mulai bergetar.

Taeil tersenyum "Jangan menangis,"

Doyoung mengigit bibirnya "K-kau mengingat ku?"

Taeil terkekeh lemah menatap wajah Doyoung yang menurutnya terlihat menggemaskan "Tentu saja, suami mana yang melupakan istrinya?"

Benar benar membuatnya terkejut sekaligus terharu, Doyoung tak kuasa menahan tangisnya, pada akhirnya matanya kembali menitikan air mata. Bukan air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan, ia senang bahwa Taeil benar benar tidak amnesia.

"Hiks, kau benar benar jahat." ucap Doyoung sambil menyeka air matanya.

Taeil kembali terkekeh "Tenang saja, kepala ku sangat kuat, benturan itu tidak akan bisa menghilangkan ingatan ku begitu saja."

"Papah, aku merindukan mu." ucap Yangyang.

Taeil menatap Yangyang lalu mengangguk "Aku juga, apa kau baik baik saja?"

Yangyang langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat "Aku tidak akan meninggalkan Papah lagi," ucapnya sambil memeluk tangan Taeil.

Taeil dengan Doyoung tersenyum, lalu mata mereka menatap Winter yang masih setia terlelap.

"Jangan khawatir, 1 jam yang lalu Winter baru saja di beri obat oleh Dokter, ahh bisa bantu aku?" ucap Taeil sambil memegang kepalanya.

Doyoung langsung memegang tangan Taeil lalu membantunya duduk dan menyimpan bantal di belakang punggung Taeil, agar bisa menyandar dengan nyaman.

Taeil menatap Doyoung "Apa kau baik baik saja? Mata mu sembab, apa kau selalu menangis?"

Doyoung diam menatap Taeil "Aku takut hyung,"

"Aku sangat mengkhawatirkanmu dengan Winter, ini salahku, seharusnya ak—"

"Shh, aku tidak mau mendengar mu menyalahkan diri sendiri, apa aku menyalahkan mu atas ini? Tidak, kau istri ku dan aku mencintaimu, tidak mungkin aku harus menyalahkan karena kecelakaan ini." ucap Taeil.

"Tapi, aku pikir apa yang di katakan Dokter itu benar, kau...amnesia." ucap Doyoung sambil menunduk.

Taeil terkekeh "Kemari duduk disini," ucapnya sambil menepuk pinggiran ranjang.

Doyoung pun mendekat dan duduk dipinggiran ranjang, lalu menatap Taeil yang menatapnya sambil tersenyum.

Cup!

Taeil langsung mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir Doyoung, dan reflek Doyoung membalas ciumannya, meraup bibirnya dengan lembut, menyalurkan rasa rindu mereka.

Dan mereka juga melupakan ada seorang anak kecil yang polos menatap kedua orangtuanya yang bercumbu manis di hadapannya.

Taeil pun melepaskan ciumannya lalu menangkup wajah Doyoung "Jangan khawatir lagi, aku benar benar baik, aku tidak suka melihat mata indah mu harus hitam seperti ini."

"Aku tidak ingin kau yang sakit sekarang." ucap Taeil.

Doyoung menatap Taeil, mengenggam tangannya dan mencium telapak tangannya "Maafkan aku hyung, aku benar benar takut kemarin."

"Tidak apa, aku sudah baik baik saja. Jangan takut lagi." ucap Taeil sambil menarik kepala Doyoung pada pundaknya.








"Yangyang, ayo makan dulu." ucap Doyoung pada Yangyang yang tengah mengajak Winter mengobrol.

Setelah selang 2 jam, akhirnya Winter tersadar, walaupun awalnya ia menangis karena merasa sakit di kepala dan tangannya juga. Tapi Yangyang semaksimal mungkin terus mengajak Winter mengobrol agar ia bisa melupakan rasa sakitnya.

"Winter, lihat stroberi." ucap Yangyang sambil mengambil sroberi dari keranjang buah yang Nyonya Tiffany berikan.

Winter menatap Yangyang sambil tersenyum.

"Mau?" tanya Yangyang pada Winter yang langsung mengangguk dengan cepat.

Yangyang tersenyum lalu ia pun melepaskan daun kecil yang ada di atas buah stroberi itu lalu menyuapkannya pada Winter.

"Manis!" ucap Winter memekik senang sampai matanya menyipit.

Doyoung tersenyum lega, sangat bersyukur Taeil dengan Winter baik baik saja, tapi tiba tiba ia malah mengingat dua polisi itu yang memberitahukan padanya bahwa Sua sudah di tangkap, ia jadi penasaran bagaimana keadaan Sua sekarang?

















To be continued...

Continue Reading

You'll Also Like

85.7K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
211K 19.2K 37
When Taylor Swift says, "loving him is like trying to change your mind once you already flying through the free fall", well, I couldn't agree less. ...
3.7K 177 6
Story From twt : @sweetdejunsmile
144K 18.7K 44
You are a perfect person of a thousand memories and beautifulerties 🌹 ⚠️BxB area πŸ”ž Story Start: 02.05.2020 End: 12.12.2020