I Will Go Out Of Your Life

By maharanicit

105K 3.8K 85

"Semenjak kehadiran lo datang di kehidupan gue, hidup gue jadi suram. Lebih baik lo keluar dari rumah ini dar... More

"Prolog"
1. "Dijodohkan?"
2. "Awal Kehidupan"
3. "Wedding"
4. "Kuatkan Aku"
5. "Dunia sangatlah kejam"
6. "Tolong Aku!"
7. "Terbongkar?"
8. "Kenapa Harus Aku?"
9. "Menyedihkan"
10. "Terbaring"
11. "Pergi?"
12. "Kembali?"
13. "Perasaan Takut"
14. "Mulai Dari Awal"
15. "Love You"
16. "Kecelakaan"
17. "Percaya Rencana Tuhan"
18. "Lumpuh?"
19. "I'm So Happy!"
20. "Mahal Na Mahal Kita"
21. "Beautiful but Psycho"
22. "Mystery Box"
23. "Teror!"
PENTING!
24. "Blood and Death?"
25. "Menjauhlah!"
26. "Please, Wake up!"
27. "Belum siap kehilangan!"
28. "Pasrah!"
29. "Take my hand!"
31. "Infinity!"
32. "Will Always be Together!"
BARU?!
33. "Honeymoon?"
34. "Buktikan!"
35. "Over Protective"
36. "Merubah Penampilan?"
37. "Kenyataan Pahit"
38. "Terungkap!"
39. "Janji Setia"
40. "Retak!"
41. "Sebuah Kebusukan"
42. "Shock"
43. "Hate But Love"
44. "Usai"

30. "I'm Sorry!"

1.8K 54 0
By maharanicit

Perpisahan? Kata yang sangat aku inginkan dulu tapi sekarang tidak, mendengarkan kata itu membuat hatiku hancur seketika. Hal yang aku inginkan dulu sekarang berbalik kini Ica yang sangat menginginkan hal itu terjadi. Sekuat apapun aku mengenggamnya tapi jika sudah maunya dan ia bersikeras terpaksa aku harus mengikuti keinginannya walaupun hatiku sangat berat untuk melepaskannya. Apa sefatal itukah kesalahanku hingga Ica meminta untuk berpisah? Aku tau aku salah tapi bisakah Ica memaafkanku? Kembali bersamaku? Hidup bahagia yang Ica idamkan?. Dulu aku sangat bodoh karena telah menyakiti hati dan batinnya padahal Ica tidak ada membuat salah kenapa aku dengan teganya menyakitin dia? Aku bodoh sangat bodoh bisakah waktu diulang kembali?.

👀👀👀

Jika dirimu hancur seperti hancurnya diriku
Akankah kau tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku sampai hatiku akan meledak. Betapa aku menginginkanmu?.

Hancur? Ya sekarang perasaan Arkan bercampur rasa sakit, hancur, kesal, sedih, semua sulit untuk diungkapkan oleh Arkan. Kini karma datang kepadanya seolah memberi tau betapa hancurnya yang dirasakan Ica dulu, dan kini berbalik Arkan yang merasakan hancur.

"Are you okay?" tanya Ali yang melihat Arkan mengeluarkan air matanya lagi.

Arkan menggeleng pelan.

Ali menghela napasnya pelan. "Sekarang lo temuin Ica bicarakan sama dia dengan baik-baik,"

"Gue takut kalau dia bersikeras untuk pisah sama gue,"

"Gue yakin dihati Ica dia masih mencintai lo tapi dengan keadaan dia seperti ini buat dia merasakan kalau dia itu cuman nyusahin lo aja,"

"Lo yakin?"

Ali mengangguk. "Gue yakin, dan sekarang lo temuin dia bicarain sama dia baik-baik,"

"Pikiran gue sekarang kacau Li,"

"Gue tau dan gue ngerti itu, tapi yang terpenting lo harus bicarain dulu sama Ica dan kedua orangtuanya yakinin mereka kalau lo bisa berubah dan nggak akan seperti dulu lagi,"

"Temuin Ica sekarang!"

Arkan mengangguk dan pergi untuk bertemu Ica.

👀👀👀

Terimakasih karena kamu telah hadir dan menemaniku sampai sekarang tapi jika kita berpisah nantinya tolong berbahagialah dijalanmu nanti.

Ica menatap kosong ke arah depan dengan pikiran yang kacau, hati yang sakit, air mata yang tak berhenti keluar, semua menjadi satu. Sekarang Ica hanya pasrah dan berharap Tuhan segera mengambil dirinya agar ia merasakan ketenangan, Ica lelah dengan semua yang ia alami dan ia ingin menyerah apakah salah jika ia ingin menyerah? Ica jugalah hanya manusia biasa yang memiliki batas kesabaran dan rasa lelah hingga membuat dirinya ingin menyerah.

Ceklek.

Pintu ruang rawat Ica terbuka menampilkan sosok Arkan yang tengah memandang Ica, Ica tidak menyadari jika ada seseorang yang masuk.

Arkan mendekat ke arah Ica dengan jantung yang berdebar, Arkan melihat Ica tangah melamun tapi air mata yang terus mengalir membuat Arkan merasakan sakit melihat keadaan Ica seperti ini.

"Ekhem!" Arkan sengaja berdehem agar Ica menyadari Arkan yang berada disampingnya sekarang.

Ica menoleh dan mendapati Arkan yang tengah tersenyum padanya, Ica segera menghapus air matanya yang mengalir tadi.

"Arkan?" ujar Ica pelan tapi masih terdengar oleh Arkan.

Arkan? Arkan kaget biasanya Ica memanggil dirinya dengan sebutan 'Mas' tapi kenapa kini Ica hanya memanggil namanya saja?.

"Hai," ujar Arkan dengan tersenyum kaku.

"Kamu ngapain?" tanya Ica bingung.

"Kamu nggak bodohkan? Aku kesini untuk melihat keadaan istri aku dong," canda Arkan.

"Oh!" balas Ica tanpa menoleh Arkan.

Arkan merasa kalau Ica sekarang berbeda, Ica sekarang cuek tidak seperti dulu lagi. "Bagaimana keadaan kamu?" tanya Arkan.

"Baik!" balas singkat Ica.

"Aku pengen ngomong sama kamu,"

"Yaudah ngomong aja," balas Ica tidak menatap Arkan.

Arkan berusaha sabar menghadapi sikap Ica yang berbeda 180 derejat tidak seperti dulu lagi.

"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu untuk pisah sama aku?" tanya Arkan hati-hati.

Ica mengangguk pasti. "Kenapa enggak?".

"Kamu yakin?" tanya Arkan untuk memastikan dan berharap masih ada peluang agar ia dan Ica bisa bersama lagi.

"Keputusan aku sudah bulat!"

"T-tapi kenapa kamu pengen banget pisah sama aku? Aku tau aku salah tapi apa kamu nggak bisa memaafkan aku lagi?"

"Mending sekarang kamu pergi,"

"Nggak! Aku nggak akan pergi sebelum kamu jelasin kenapa kamu pengen pisah sama aku!"

"Daridulu kita emang nggak cocok Kan, tapi dulu aku bodoh seandainya aku menolak perjodohan ini mungkin aku nggak kayak sekarang dan kamu juga pasti sudah bahagia dengan pilihan kamu tapi karena kebodohan aku keadaan kita seperti sekarang!" balas Ica seolah menyalahkan semua yang sudah terjadi.

"Tapi itukan dulu dan aku nyesel Ca, aku nyesel karena telah nyakitin kamu, aku sekarang sudah berubah aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu, aku nggak mau kehilangan kamu, aku nggak mau pisah sama kamu!"

Ica menoleh ke arah Arkan dengan tatapan sulit diartikan.

"Tidak ada yang perlu disesali sudah jalan takdir aku seperti ini,"

"Aku mohon tarik kata-kata kamu kalau kamu pengen pisah sama aku ya?"

"Berbahagialah dengan pilihan kamu Kan, terimakasih sudah hadir dan menemaniku selama ini,"

"Nggak Ca enggak aku nggak mau!"

"Jangan egois Kan!" Ica menoleh ke arah Arkan.

"Kamu yang egois Ca! Dalam hati kamu, kamu nggak mau kan pisah sama aku? Kamu masih cinta sama aku kan? Kamu masih sayang aku kan?"

"Pelan-pelan rasa cinta dan sayang itu berubah!"

"Dengan gampangnya kamu bilang kayak gitu ke aku? Kamu tau nggak? Hati aku sakit denger kamu ngomong seperti itu, apa nggak ada ruang sedikit untuk kamu bisa maafin aku? Dan perlu kamu inget sampai kapanpun aku nggak akan pernah mau pisah sama kamu!" ujar Arkan yang tengah menahan emosinya.

"Kita akan berpisah dan nantinya kita akan berbeda alam," ujar Ica pelan.

"Tarik kata-kata kamu Ca, kamu sembuh dan aku yakin itu!"

"Silahkan keluar aku ingin istirahat!" tanpa Arkan ketahui hati Ica sebenarnya sakit saat ia berucap seperti itu, jauh lubuk hati Ica yang dalam ia masih sangat mencintai Arkan dan Ica tidak mau berpisah dengan Arkan tapi logikanya mengatakan jika ia harus seperti ini agar suatu saat nanti ia tidak ada Arkan tidak terlalu sedih kehilangan Ica nantinya.

Ica sengaja membuat Arkan benci pada Ica karena hanya itu yang dapat ia lakukan agar Arkan tidak terlalu sedih saat Ica sudah tidak ada karena cepat atau lambat ia akan meninggalkan dunia ini mengingat penyakit yang di alami Ica sudah menyebar ke seluruh tubuh Ica bahkan kini rambut Ica sudah rontok dengan sendirinya dan nantinya ia akan menjadi botak pastinya akan membuat Arkan malu karena memiliki Istri yang jelek.

"Oke kalau itu mau kamu, aku akan keluar dan selamat istirahat semoga kamu cepet sembuh," Arkan mencium kening Ica dengan menahan air mata yang keluar.

Ica memejamkan matanya untuk menikmati saat Arkan mencium keningnya penuh kelembutan membuat Ica merasakan nyaman.

"Aku akan selalu mencintai kamu sampai kapanpun karena kamu cinta pertama dan terakhir aku nggak akan ada yang bisa gantikan kamu, aku harap kamu bisa memikirkan kembali kata-kata kamu ya aku akan selalu menemani dan mendampingimu selamanya, I love you so much!"

Arkan keluar dari ruangan Ica dengan lesu dan tanpa disadari Ica, Arkan menyeka air matanya yang telah keluar entah sejak kapan.

"Aku juga masih sangat mencintai kamu Mas maafin aku!"

Halo terimakasih yang sudah baca semoga suka ya!

Maafin aku karena up nya lama banget tugas aku menumpuk huhuhu :-( semoga kalian suka ya dengan cerita karya aku😊

Jangan lupa vote, komen, dan follow!

Follow Instagram @Storycit_"

Baca cerita "Mahal Na Mahal kita" yuk!!

Ditunggu part selanjutnya❤

Continue Reading

You'll Also Like

688K 20.1K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
2.1M 98.7K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
4.4M 98.5K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.8M 195K 52
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...