[END] I Want Perfect Family |...

By demiyor

411K 71.4K 13.5K

[END] [BxB] [MATURE] [MPREG] Kisah seorang anak yang mengharapkan ayahnya mendapatkan pengganti ibunya yang s... More

πŸ”… 1 (re-write)
πŸ”… 2
πŸ”… 3 (re-write)
πŸ”… 4 (re-write)
πŸ”… 5 (re-write)
πŸ”… 6 (re-write)
πŸ”… 7
πŸ”… 8
πŸ”… 9 (re-write)
πŸ”… 10
πŸ”… 11
πŸ”… 12
πŸ”… 13
πŸ”… 14 (re-write)
πŸ”… 15 (re-write)
πŸ”… 16
πŸ”… 17 (re-write)
πŸ”… 18 (re-write)
πŸ”… 19 (re-write)
πŸ”… 20 (re-write)
πŸ”… 21 (re-write)
πŸ”… 22 (re-write)
πŸ”… 23 (re-write)
πŸ”… 24 (re-write)
πŸ”… 25
πŸ”… 26
πŸ”… 27
πŸ”… 28 (re-write)
πŸ”… 29 (re-write)
πŸ”… 30 (re-write)
πŸ”… 31
πŸ”… 32
πŸ”… 33
πŸ”… 34 (re-write)
πŸ”… 35
πŸ”… 36 (re-write)
πŸ”… 37 (re-write)
πŸ”… 38 (re-write)
πŸ”… 39 (re-write)
πŸ”… 41 (re-write)
πŸ”… 42 (re-write)
πŸ”… 43 (re-write)
πŸ”… 44 (re-write)
πŸ”… 45 (wedding time!)
πŸ”… 46
πŸ”…47
πŸ”…48
πŸ”…49
πŸ”…50
πŸ”…51
πŸ”…52
πŸ”…53
πŸ”…54
πŸ”…55
πŸ”…56
πŸ”…57
πŸ”…58
πŸ”…59
πŸ”…60
πŸ”…61
πŸ”…62
πŸ”…63
πŸ”…64
πŸ”…65
πŸ”…66
πŸ”…67
πŸ”…68
πŸ”…69
πŸ”…70 (Special Chap Winter)
πŸ”…71 (Gave Birth)
πŸ”…72
πŸ”…73
πŸ”…74
πŸ”…75 (end)

πŸ”… 40 (re-write)

4.7K 838 51
By demiyor

Suasana rumah hari ini terlihat beda dari biasanya sepi dan juga senyap hanya terlihat Winter yang sedari tadi berjalan kesana kemari sedang mencari sesuatu namun tak kunjung ia temukan, Taeil yang barusaja keluar dari kamarnya melihat Winter yang tengah kebingungan langsung menghampirinya "sedang mencari apa?" Tanyanya.

Winter menatap Taeil dengan wajah sedih karena tidak menemukan barang yang ia cari sedari tadi "Boneka Winter hilang"

"Hilang? Apa Winter ingat terakhir menyimpannya dimana?" Tanya kembali Taeil pada Winter.

Winter menunjuk sofa "Tadi ada disana, tapi sekarang sudah tidak mmmhhh"

Winter langsung mendudukkan tubuhnya dengan lemas, mau kemana lagi ia mencari boneka itu? Ia lelah sudah mencari cari ke setiap sudut ruangan tapi tidak menemukannya dimana pun.

Taeil langsung mengedarkan pandangannya lalu melihat Suster Lee yang datang dari arah dapur "Suster Lee apa kau melihat boneka Winter? Atau sempat membereskan beberapa mainan yang tergelatak disini?" Tanyanya.

Suster Lee berpikir sejenak mencoba mengingat apa ia membereskan boneka atau tidak, tapi seingatnya ia sama sekali tidak melihat sebuah boneka dimana pun yang ia bereskan hanya buku buku dan alat belajar milik Yangyang saja "Maaf Tuan aku tidak melihatnya, apa Tuan butuh bantuan untuk mencarinya?"

"Tidak perlu lanjutkan saja kegiatan mu" Ucap Taeil mempersilahkan Suster Lee kembali meneruskan kegiatannya.

Mendengar ucapan Suster Lee tentunya membuat Winter semakin sedih karena peluangnya untuk menemukan bonekanya kembali sangat kecil dan sepertinya boneka itu memang hilang, boneka itu adalah boneka yang dihadiahkan Yangyang untuknya dan sekarang sudah hilang karena ia lupa menaruhnya dimana.

Taeil langsung mendudukkan tubuhnya di samping Winter "Jangan sedih, aku bisa belikan yang baru untukmu" Ucapnya.

"Tidak mau hiks...itu boneka hadiah dari oppa dan sekarang sudah hilanggg! Pasti oppa akan marah jika tahu bonekanya Winter hilangkannn hiks"

Kenapa anak di hadapannya ini begitu polos? Membuatnya tidak tega melihatnya sedih seperti ini, seharusnya hari ini Winter ikut pergi dengan Doyoung dan Yangyang untuk menjenguk Haechan yang tengah dirawat di rumah sakit tapi karena ada satu dan lain hal yang tidak bisa membawa pergi Winter pada akhirnya dia mengalah dan tetap diam di rumah, untung saja hari ini dirinya libur dan bisa mengawasi Winter.

Ia pun mengeluarkan handphonennya lalu melihat jam dan berpikir apa lebih baik ia membawa Winter pergi agar dia tidak sedih lagi? Sebenarnya jika Yangyang sampai tahu pun itu tidak akan jadi masalah besar untuknya selagi bukan Winter yang menghilang, tapi Winter juga memiliki sifat tidak enakan sama seperti Doyoung.

"Kalau begitu apa Winter ingin ikut?"

Winter langsung menolehkan wajahnya menatap Taeil dengan matanya yang sudah dibanjiri dengan air mata "Kemana?" Tanyanya.

"Hmmm kemana ya? Apa Winter penasaran? Jika ingin tahu makan kau harus berhenti dulu menangis, setelah itu aku akan membawamu pergi ke suatu tempat" Ucap Taeil.

Winter mengangguk lalu ia pun mengelap wajahnya menggunakan lengan bajunya sampai bersih tidak menyisakan air mata hanya hidung dan matanya saja yang masih meninggalkan sembab "Sudah paman"

Taeil terkekeh lalu mengangkat tubuh Winter membawanya pergi untuk bersiap siap "Baiklah kita ambil dulu baju tebalnya lalu kita pergi"

Dan Taeil pun benar benar membawa Winter pergi berjalan jalan di daerah yang masih ramai oleh orang orang yang tengah berburu makanan "Ingin makan apa? Eomuk? Es krim?" Tanyanya pada Winter.

Winter melihat sekelilingnya yang di penuhi oleh pedagang pedagang makanan dan matanya langsung tertuju pada sebuah roda yang menjual kue berbentuk ikan dengan isian kacang merah dan banyak varian rasanya "Bunggeopang! " Ucapnya seraya menunjukkan tempatnya.

Taeil tersenyum lalu ia pun membawa Winter menuju roda penjual bunggeopang hangat itu, dan syukur mood Winter kembali membaik setelah ia membelikannya bungeoppang dengan makanan lainnya seperti, curros, tanghulu, dan makanan lain yang ingin dimakan oleh Winter.

"Enak?" Tanya Taeil pada Winter yang begitu lahap memakan kuenya.

Winter mengangguk sambil mengacungkan jempolnya "Papah mau?" Tanyanya.

"Oh?" Taeil terdiam ketika Winter memanggilnya 'Papah' untuk pertama kalinya, hatinya seketika meleleh saat mendengar Winter memanggilnya ayah dengan suara kecil dan lembutnya.

"Aku lebih senang kau memanggilku papah dibanding paman, ayo panggil aku papah lagi" Ucap Taeil seraya menopang dagunya.

"Papah!" Ucap Winter langsung membuat Taeil menunduk karena tidak bisa menahan kegemasan yang dilakukan oleh Winter.

Wahh serangan apa ini? Hatinya benar benar tidak sanggup melihat Winter bisa semenggemaskan ini dan lebih gilanya lagi wajah Doyoung benar benar menempel permanen pada Winter membuatnya semakin di buat gila karena keduanya benar benar menggemaskan "Aku bisa menggila jika seperti ini..."

Benar juga, Winter sudah cukup lama tinggal di rumahnya dan menjadi teman untuk Yangyang banyak yang Winter lakukan sampai bisa merubah sifat pendiamnya Yangyang, ia juga baru sadar kalau selama ini ia kurang memberikan perhatian pada Winter karena terlalu senang dengan perubahan yang dialami oleh Yangyang "Seharusnya aku juga membagi kasih sayangku padamu"

Mengingat Winter adalah salah satu anak yang hidup dan besar di panti asuhan membuat Taeil bertanya tanya apakah orangtua Winter masih ada? Dimana mereka? Dan kenapa mereka membiarkan putri mereka berada di panti asuhan jika bukan kedua orangtuanya sudah tiada, Doyoung pernah menceritakan kisahnya saat menemukan Winter di tumpukan kardus kardus di malam hari.

"Sepertinya Doyoung benar benar mengajarkan mu banyak hal bukan? Kau benar benar sudah menganggapnya sebagai ayahmu sendiri" Ucap Taeil seraya mengusap lembut rambut Winter.

"Dulu aku pernah menginginkan bayi perempuan tapi Yangyang lah yang lahir, mendengarmu memanggilku papah benar benar membuat perasaanku sangat senang, saat ini kau memang tidak akan mengerti apa yang aku bicarakan tapi aku janji aku akan menjagamu dan menjamin kasih sayang mu tidak akan pernah kurang sedikitpun"

Taeil terkekeh melihat Winter menatapnya dengan wajahnya yang di penuhi oleh noda coklat " Pelan pelan saja makannya" Ucapnya seraya membersihkan wajah Winter.

Moment dimana Taeil dengan Winter yang terlihat begitu manis ternyata sedari tadi perhatikan oleh beberapa orang yang diantaranya adalah wanita wanita cantik yang terlihat gemas melihat Winter "Tuan apa ini putrimu?" Tanya seorang wanita yang duduknya tidak jauh dari mereka.

Taeil menoleh lalu tersenyum "Ya dia putriku" Balasnya.

Wanita itu tersenyum gemas pada Winter lalu sedetik kemudian tersenyum pada Taeil seraya menyelipkan rambutnya pada telinganya "Tuan apa kau butuh ibu baru untuk putrimu? Ahaha aku siap jadi ibu barunya"

Wanita itu langsung terdiam ketika Taeil tidak menanggapi godaannya itu karena malu ia pun langsung kembali ke tempat duduknya dan menutupi wajahnya menggunakan tangan "Papah kita mau kemana lagi? Apa Winter boleh beli kentang disana?" Ucapnya seraya menunjuk ke arah roda yang menjual beberapa kentang tornado.

"Tentu ayo kita beli, lalu kita pulang ya?"




To be continued...

Ilustrasi winter kecil :

Continue Reading

You'll Also Like

7.1K 826 9
Kun adalah seorang pengusaha dan juga single parents. Dia memiliki seorang anak yang cukup manja. Bagaimana jika suatu hari anak dari Kun ini memint...
249K 36.9K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
155K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
27.2K 771 27
Ten lee adalah namja cantik yang di jual oleh ayahnya, untuk melunasin hutang ayahnya Seo johnny seorang kaya raya Yang membeli ten untuk menjadi p...